banner-detik
NEW PARENTS

Fakta Keguguran dan Penyebabnya, Seperti Dialami Isyana Sarasvati

author

Mommies Daily10 Oct 2023

Fakta Keguguran dan Penyebabnya, Seperti Dialami Isyana Sarasvati

Penyanyi Isyana Sarasvati sedang berduka karena mengalami keguguran di usia 8 minggu. Sebenarnya apa fakta dan penyebab keguguran di trimester pertama?

Kabar duka datang dari penyanyi Isyana Sarasvati. Melalui akun Instagram pribadinya, penyanyi tersebut menyampaikan kabar jika dirinya mengalami keguguran. Dalam unggahan ini, Isyana mengunggah emoticon bunga mawar yang layu dengan latar hitam, dan foto hasil USG yang menunjukkan janinnya sudah tiada.

Foto: Instagram @isyanasarasvati

Sekilas dalam unggahan foto hasil USG terlihat angka 08w5d, yang menunjukkan djj negatif. DJJ atau denyut jantung janin tersebut negatif atau tidak berdenyut lagi.

Melalui unggahan ini, Isyana juga menuliskan pesan panjang untuk janinnya yang disebut ‘Our Litte Angel’. Tulisan tersebut ternyata juga dibuat oleh sang suami, karena pada bagian bawah terdapat nama suaminya, Rayhan Maditra.

Isyana yang menyapa janinnya dengan nama ‘bebinyo’ juga menuliskan kalimat perpisahan di akhir unggahan.

“Sampai berjumpa lagi bebinyo. Terima kasih sudah mau berjuang bersama-sama. We’ll see you again, till the day our paths cross, we love you so so much bebinyo,” tulis Isyana dengan emotikon menangis, malaikat, dan hati putih.

Meskipun Isyana tidak menjelaskan penyebab kegugurannya secara gamblang, tapi kondisi keguguran di usia 8 minggu cukup sering terjadi. Apa penyebabnya, yuk kita simak bersama-sama.

BACA JUGA: Bisakah Mendeteksi Down Syndrome pada Janin, dan Berapa Biayanya?

Penyebab keguguran di usia 8 minggu yang cukup sering terjadi

Sebelumnya, kami pernah menulis 5 penyebab keguguran yang paling sering terjadi pada calon ibu. Beberapa diantaranya juga ditemukan sebagai penyebab keguguran di usia 8 minggu. Dikutip dari MedicalNewsToday, sekitar 80% keguguran terjadi selama trimester pertama, antara 0 dan 13 minggu.

Berikut 7 penyebab keguguran di trimester pertama dan sering terjadi:

1. Faktor genetik

Sebagian besar keguguran disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol oleh pasien. Pada awal kehamilan, masalah genetik adalah penyebab utama keguguran. Masalah genetik ini berarti bayi tidak dapat bertahan hidup di luar rahim. Meskipun seseorang mengalami keguguran jenis ini, mereka umumnya dapat melanjutkan kehamilan yang sehat di masa depan.

2. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom bisa disebut sebagai penyebab keguguran yang paling umum. Ketika keguguran terjadi dalam trimester pertama, lebih dari 50% penyebabnya adalah masalah pada kromosom bayi.

Biasanya masalah kromosom terjadi karena jumlah kromosom yang salah pada janin atau kromosom yang rusak. Ini tidak ada hubungannya dengan masalah yang diturunkan dari orang tua.

Kelainan kromosom bisa menyebabkan kondisi hamil anggur, tidak ada embrio yang terbentuk, embro terbentuk tapi tidak berkembang, dan kehamilan molar parsial dengan kromosom yang hanya bersumber dari ibu.

3. Sistem kekebalan tubuh yang hiperaktif (hyperactive immune system)

Secara imunologis, kehamilan, adalah 50% “transplantasi organ” dari pasangan pria. Namun, dengan asumsi sistem kekebalan tubuh yang berfungsi normal, transplantasi ini akan diizinkan masuk ke dalam tubuh ibu dan tidak akan ditolak oleh sistem kekebalan tubuh ibu.

Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat aktif karena, misalnya, autoimun, kehilangan kemampuan untuk menerima kondisi ini dengan tepat. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melihat embrio yang ditanamkan masih sebagai “benda asing”, dan mulai menyerangnya. Hasilnya bisa menjadi keguguran di awal trimester.

4. Perubahan gaya hidup

Janin paling rentan pada awal perkembangannya, sehingga faktor gaya hidup seperti merokok dan minum alkohol bisa berakibat fatal. Sebenarnya gaya hidup ini bisa diubah oleh calon ibu, tapi seringkali calon ibu tidak sadar dirinya hamil di awal-awal minggu.

Saat janin menjadi lebih kuat, ia mungkin tidak terlalu rentan terhadap bahaya. Selain itu, orang dapat mengubah kebiasaan gaya hidup yang berpotensi merusak yang mereka miliki begitu tahu bahwa mereka hamil.

5. Inkompetensi Serviks

Ini adalah kondisi saat serviks calon ibu lemah. Serat otot jaringan serviks lemah yang menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Menjelang akhir trimester pertama, janin bertambah besar dan menjadikan serviks membesar. Kalau serviks melemah, ia tidak dapat menahan janin dan terjadi lah keguguran.

6. Lingkungan sekitar yang buruk

Kalau Mommies merupakan perokok pasif atau tinggal dengan suami yang merokok, biasanya risiko keguguran juga cukup besar. Selain itu, zat-zat berbahaya di sekitar juga bisa menambah risiko keguguran, Mommies. Misalnya, merkuri yang dilepaskan dari termometer yang rusak atau bola lampu neon, pelarut seperti pengencer cat, penghilang lemak, dan penghilang noda dan pernis.

7. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat resep dan obat bebas dapat meningkatkan kemungkinan keguguran termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk nyeri dan peradangan, bahkan retinoid yang digunakan untuk kondisi kulit seperti eksim dan jerawat.

BACA JUGA: Bolehkah Melakukan Masturbasi Saat Hamil? Ini Penjelasan dari Pakar

Ditulis oleh: Imelda Rahma

Cover: Instagram @isyanasarasvati

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan