ASI memang memiliki sifat antibakteri alami yang punya manfaat bagi kesehatan kulit, tapi apa betul bisa menggantikan skincare?
Dilansir CNN Indonesia, penyanyi sekaligus penulis lagu berusia 28 tahun, Halsey, membagikan penemuannya terhadap manfaat ASI untuk kesehatan kulit. Setelah melahirkan putranya, Ender, pada tahun lalu, Halsey mengaku menggunakan ASI-nya sendiri sebagai skincare dan merasakan manfaat yang tidak terduga. Meski tentu pernyataannya ini kemudian menimbulkan pro-kontra, ada baiknya kita pelajari dulu fakta berikut ini.
Dalam jurnal Nutrients, disebutkan bahwa ASI memiliki sifat antibakteri alami, sehingga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk luka dan lecet. Selain itu, ASI tidak mengandung risiko alergi. ASI adalah sumber bakteri komensal yang dapat berperan sebagai anti-infeksi dan imunomodulator.
Mungkin Mommies juga pernah disarankan untuk mengoleskan ASI di sekitar puting dan areola setiap selesai menyusui. Sebuah penelitian uji klinis dilakukan untuk mengevaluasi kemanjuran lanolin vs ASI pada puting yang sakit dan rusak selama menyusui. Memang secara tingkat efektivitasnya, lanolin lebih unggul karena dapat mengurangi intensitas nyeri dan lebih cepat menyembuhkan trauma puting. Sementara, mereka yang hanya menggunakan ASI untuk mengobati puting memiliki persepsi nyeri puting yang jauh lebih rendah setelah empat sampai lima hari perawatan. Maka dapat disimpulkan, bahwa ASI dapat digunakan untuk pengobatan bila puting Anda masih dalam tahap lecet ringan. Namun, ketika puting mengalami lecet dan luka, sebaiknya, konsultasikan dengan ahli untuk pengobatan lebih lanjut.
Beberapa penelitian telah dipublikasikan tentang efek antiinflamasi topikal dari ASI dalam pengobatan masalah kulit, seperti eksim atopik dan dermatitis popok. Pada salah satu penelitian, orangtua diminta untuk menggosokkan ASI dengan lembut pada area kelamin bayi yang mengalami ruam popok. Hasilnya, ASI dan salep hidrokortison terbukti memiliki efektivitas dan tingkat keamanan yang sama dalam menangani ruam popok tersebut.
Penggunaan ASI mungkin tidak bisa berlaku untuk semua kasus, terutama pada permukaan kulit yang meradang atau terluka. Perlu diingat bahwa susu adalah cairan tubuh yang mengandung bakteri, jadi sebaiknya tidak digunakan pada luka terbuka. ASI bisa berfungsi sebagai terapi komplementer, tetapi bukan pengobatan utama.
Pada Healthshot.com, Dr Madhu Juneja, Obgyn Senior sekaligus konsultan Cloudnine Group Of Hospitals, Kalyani Nagar, Pune, menegaskan bahwa ASI memang dapat memberikan efek melembapkan pada kulit, tetapi penggunaan ASI sebagai skincare tidak berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Lebih baik menemui dokter kulit Anda untuk masalah yang berhubungan dengan kulit daripada mengobati sendiri kondisi seperti eksim atau jerawat.