banner-detik
PARENTING & KIDS

Ketika Anak Balita Tanpa Sengaja Melihat Orangtua Berhubungan Seks? Lakukan Hal Ini!

author

RachelKaloh06 Jun 2023

Ketika Anak Balita Tanpa Sengaja Melihat Orangtua Berhubungan Seks? Lakukan Hal Ini!

Lagi enak-enak, eh, tiba-tiba ke-gap sama anak sendiri? Wajar kalau panik, tapi sebaiknya lakukan ini ketika anak tanpa sengaja melihat orangtua berhubungan seks.

Panik adalah sebuah reaksi yang wajar, apalagi kalau kita sudah berjaga-jaga dengan segala cara, mulai dari “barikade” bantal dan guling, selimut, sex in mute, semua yang bisa dilakukan supaya nggak ke-gap, karena kita nggak mau kalau sampai kejadian anak kita melihat kita, orangtua-nya, berhubungan seks. Namun, bukan tidak mungkin anak terbangun di malam hari dan mendapati kejadian yang sudah kita tutup-tutupi tersebut. Bagaimana reaksi yang seharusnya kita lakukan supaya anak tidak lalu merasa bingung?

Berikut hasil obrolan saya dengan Belinda Agustya, M.Psi, Psikolog:

Kuncinya, bersikap tenang sambil berpakaian

Meski bakal terasa awkward, begitu sudah ke-gap, sebaiknya, tetaplah berpakaian dan hindari merespon anak dengan reaktif, sambil marah dan mengekspresikan emosi yang berlebihan. Karena sama seperti kita, hal ini jauh di luar ekspektasi anak. Ia mungkin akan jauh lebih terkejut melihat dibanding kita yang terkejut karena tertangkap melakukan aktivitas seksual. 

Respon selanjutnya, bisa disesuaikan dengan usia anak. 

Usia 2-3 tahun: Tenangkan dan berikan penjelasan sederhana

Menutup-nutupi yang terjadi dan menyuruh anak tidur lagi di kala ia bingung, justru bukanlah tindakan yang bijak. Sebaliknya, tanyakan pada anak, “Tadi kamu lihat apa?”. Lagipula, dari segi usia, biasanya anak akan merespon apa adanya, “Kok Mama sama Papa nggak pakai baju?”, Anda bisa mereseponnya dengan penjelasan bahwa Anda dan suami melakukan kegiatan privat yang anak belum boleh tahu, “Oh, ya, harusnya tadi Mama/Papa kunci kamar, karena lagi ada misi rahasia, tapi ini khusus orang dewasa!”. Namun, ketika anak dikonfirmasi dan dia menolak menjawab, tidak perlu dipaksa. Cukup jelaskan kalau hal itu memang seharusnya tidak ia lihat dan minta maaf karena Anda (Mama atau Papa) lalai.

Ketika jawaban anak mengarah pada kebingunan, misalnya anak menjawab, “Aku tadi liat Papa nindih Mama, Mama kesakitan!”, kita bisa menenangkan anak langsung dan merespon kekhawatirannya. “Papa bukan sedang menyakiti Mama, kok, Nak!” berikan penjelasan bahwa yang terjadi bukanlah hal yang perlu ia khawatirkan. “Mama nggak apa-apa, Papa juga nggak apa-apa”.

Anak usia 2-3 tahun belum perlu diberikan penjelasan yang terlalu kompleks terkait mengapa orangtuanya melakukan hubungan seks. Kita hanya perlu menenangkan mereka. Bisa dengan mengatakan, “Maaf ya, seharusnya kamu nggak perlu melihat itu.” Atau, “Kamu nggak perlu khawatir dan takut, it’s okay”. 

Usia 4-5 tahun: Perlu dijelaskan melalui sebuah diskusi sederhana

Biasanya anak sudah lebih paham dan pasti penuh dengan pertanyaan. Anda bisa jelaskan pada anak melalui diskusi sederhana, “Tadi itu Mama dan Papa lagi saling menunjukkan kasih sayang, tetapi memang cara ini hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Dan kamu seharusnya tidak boleh lihat. Maaf, ya, Nak!” Obrolan ini sekaligus menjadi penjelasan bahwa Mama dan Papa adalah orang dewasa yang sudah menikah dan sudah sama-sama setuju untuk saling bersentuhan, memeluk, mencium, dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan karena adanya rasa saling mencintai.  

Baca juga: Kunci Mengajarkan Pendidikan Seks pada Balita

Pada akhirnya yang menjadi kunci dalam merespon situasi ini adalah ketenangan dan penjelasan. Kita juga bisa sampaikan permintaan maaf pada anak, menghindari adanya ketidaknyamanan yang mungkin timbul pada dirinya. Alih-alih marah dan menyuruh anak tidur lagi, biasakan untuk menuntaskannya dengan penjelasan, ya, Mommies! Selebihnya, kita sebagai orangtua bisa mencegah hal ini tidak kejadian lagi dengan cara mulai terapkan pisah kamar dengan anak, kunci kamar ketika sedang bercinta atau ajarkan anak mengetuk pintu bila ingin masuk ke kamar kita.

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan