Mengenal Productivity Paranoia, Kondisi Pimpinan yang Sulit Percaya pada Timnya!

#MommiesWorkingIt

Katharina Menge・30 May 2023

detail-thumb

Yuk, kenalan dengan Productivity Paranoia atau kondisi sulit percaya kepada anggota tim yang dialami oleh para pimpinan.

Pernah, gak, Mommies kesal atau heran ketika pimpinan curiga atau nggak percaya dengan pekerjaan kamu selaku anggota tim dia? Kadang dianggap tidak produktif hingga tidak optimal menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan.

Ternyata dalam ilmu psikologi kondisi ini dikenal dengan istilah productivity paranoia. Dikutip dari Psychology Today, ada beberapa alaasan yang membuat pimpinan Mommies ragu kalau Mommies sudah bekerja maksimal dan produktif, lho.

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Perusahaan yang Bisa Remote Working, Pilihan Tepat untuk Mommies

Alasan Pimpinan Merasakan Productivity Paranoia

Ini dia beberapa alasan yang menbuat pimpinan merasakan productivity paranoia!

1. Bos dan karyawan tidak memahami cara kerja satu sama lain

Biasanya kondisi productivity paranoia terjadi saat atasan belum sepenuhnya mengenal cara kerja karyawan atau anggota timnya. Misalnya, bagaimana karyawan tersebut menyelesaikan pekerjaan atau hal-hal apa yang membuat karyawannya merasa nyaman sehingga bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik.

Ada banyak tipe karyawan, lho. Ada yang nyamannya bekerja dalam diam sambil mendengarkan musik, ada juga yang senang ngobrol dengan karyawan lain, ada yang perlu asupan tontonan YouTube saat makan siang, hingga ada yang harus ngopi dulu setiap pagi atau sore. Meski begitu, tugas mereka tetap terselesaikan.

Mungkin di sini sang atasan belum paham dengan cara kerja karyawan tersebut sehingga menilai karyawan tidak serius bekerja. Pada akhirnya pimpinan malah sibuk memberi teguran dan terkesan menceramahi Mommies, nih.

2. Ekspektasi yang ambigu dari bos

Wajar jika semua pimpinan punya harapan atau ekspektasi yang besar terhadap karyawannya. Namun ketika pimpinan tidak bisa menyampaikan ekspektasinya dengan jelas, hal ini justru membuat anggota tim menyalahartikan harapan tersebut. Kadang yang terjadi juga adalah ekspektasi perusahaan sudah sangat jelas tapi terlihat kurang logis atau tidak teralistis.

Hal itu kemudian membuat karyawan, termasuk Mommies, bingung untuk mencapai harapan dari perusahaan. Alhasil, apa yang sudah dicapai karyawan tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan pimpinan. Pada titik ini, pimpinan perlu melakukan evaluasi dan melihat apakah harapan perusahaan sudah cukup jelas dan masuk akal untuk diberikan kepada para karyawan.

Untuk melihat alasan lainnya klik di halaman berikutnya!

BACA JUGA: Saat WFH Dihapuskan, Ini 7 Hal yang Perlu Disiapkan Ibu Bekerja

Cover: Freepik