banner-detik
#MOMMIESWORKINGIT

Saat Jadi Korban PHK, Ini 11 Hal yang Wajib Dilakukan agar Tak Salah Langkah

author

Katharina Menge07 Nov 2022

Saat Jadi Korban PHK, Ini 11 Hal yang Wajib Dilakukan agar Tak Salah Langkah

Tidak pernah ada orang yang ingin menjadi korban PHK dari perusahaannya bekerja. Namun, ketika hal itu terjadi, apa yang sebaiknya dilakukan?

Kehilangan pekerjaan dan menjadi korban PHK dalam dua tahun belakangan ini bukan lagi hal yang jarang terjadi. Banyak perusahaan mengurangi karyawannya untuk tetap berdiri, bahkan sampai ada juga yang tutup.

PHK, apalagi yang dilakukan mendadak, tidak hanya membuat Mommies kebingungan akan masa depan, tetapi juga membuat kepercayaan diri menurun, mempertanyakan kemampuan diri sendiri, sampai mengacaukan keuangan dan perencanaan masa depan.

Namun, jika disadari dan mau melihat dari sisi positifnya, ada keuntungan juga dari kondisi PHK ini. Contohnya adalah Mommies bisa menggali lagi potensi diri dan mengevaluasi kinerja pekerjaan selama ini. Mommies juga bisa mulai menekuni bidang yang selama ini mungkin disukai.

BACA JUGA: Kena PHK, Ini Cara Menghitung Pesangon Yang Tepat dan Sesuai Aturan

Wajib Dilakukan Saat jadi Korban PHK

Sebelum sampai ke sana, Mommies Daily ingin mengajak semua orang yang terkena PHK untuk melihat dulu apa hal yang wajib dilakukan dan tidak boleh dilakukan ketika berada di kondisi ini dan juga hal yang sebaiknya jangan dilakukan. Tujuannya tentu saja agar Mommies tidak salah langkah.

1. Berusaha untuk negoisasi

Ketika sudah mendapatkan keputusan bahwa Mommies di PHK, cobalah untuk bernegoisasi dulu sebelum mengakhiri pembicaraan. Entah Mommies yang menawarkan diri atau ada tawaran dari pihak perusahaan untuk pindah ke divisi lain, ambil kesempatan ini.

Daripada tidak ada pemasukan sama sekali, lebih baik tetap bekerja di perusahaan meski berbeda divisi dan bukan pekerjaan yang diinginkan. Sambil bekerja, Mommies bisa sekalian mencari pekerjaan lain yang sesuai dengan posisi.

2. Tetap profesional

Ketika tidak ada kesempatan atau tawaran untuk pindah divisi, dan keputusan sudah final, maka tetaplah profesional. Jangan mengancam atau melakukan hal yang bisa membuat nama baik Mommies jadi rusak. Tetap tenang dan tinggalkan ruangan dengan sikap baik.

3. Hitung uang PHK

Namanya juga di PHK pasti ada uang penggantian dari kantor. Setelah keluar dari ruangan, langsung buat perhitungan jumlah uang pengganti yang mungkin didapatkan. Jangan lupa hitung jumlah cuti yang bisa diuangkan atau uang santunan lainnya.

4. Jangan dimasukkan ke dalam hati

Perusahaan hanya fokus pada keuntungan pribadi mereka, dan menyalahkan diri sendiri karena jadi korban PHK adalah hal yang tidak berguna. Semua dilakukan perusahaan demi uang, jadi tidak ada hubungannya dengan kemampuan kalian sama sekali.

5. Ambil waktu untuk menerima semua ini

Diberhentikan, apalagi secara tiba-tiba, bisa meninggalkan rasa kehilangan yang sangat besar. Kehilangan pekerjaan, rekan kerja, aktivitas, dan juga pendapatan. Memang benar kita harus terus maju, tetapi tidak ada salahnya jika Mommies ambil waktu sebentar untuk tenangkan diri dan memproses emosi dalam diri.

Mungkin Mommies juga merasa kalau itu membuang-buang waktu yang bisa dipakai untuk mencari pekerjaan baru, tetapi momen istirahat ini penting untuk memperbaiki kepercayaan diri kalian.

6. Jangan langsung kirim CV

Tanpa meluangkan waktu untuk memproses, akan lebih sulit untuk memproyeksikan kepercayaan diri Mommies pada saat wawancara kerja. Penolakan nantinya malah akan membuat Mommies semakin murung. Jadikan jeda waktu ini sebagai periode introspeksi dan penyembuhan pribadi, serta investasi dalam pencarian pekerjaan yang lebih baik.

7. Lakukan penilaian pribadi

Di masa yang terlihat seperti krisis ini, para pakar mengungkapkan bahwa ini merupakan kesempatan langka. Kalian bisa melihat lagi apa karier yang ingin dilakukan di masa depan, apa yang ingin dicapai, apa jenis pekerjaan yang ingin dicari, dan lingkungan seperti apa yang diinginkan.

Dengan melakukan hal ini bisa mengingatkan diri tentang kekuatan dan keinginan yang sebenarnya ada di dalam hati sehingga Mommies dapat bergerak maju dengan percaya diri mencari peluang yang akan memberikan kepuasan dari pekerjaan di masa depan.

8. Perbarui Penjualan

Setelah mengetahui jelas tentang apa yang Mommies inginkan dan apa yang telah dicapai, maka inilah saatnya untuk memperbarui CV, profil LinkedIn, dan materi pemasaran diri lainnya, seperti situs web pribadi. Bentuk resume diri Mommies dengan kata kunci yang relevan dengan industri yang dituju sehingga dapat lolos penyaringan otomatis. Mintalah seseorang melihat resume Mommies dan memberi feedback.

9. Buat narasi yang tepat

Pasti nantinya akan ada pertanyaan dari pewawancara baru alasan Mommies diberhentikan. Dibandingkan berbohong, jujurlah akan keadaan yang sebenarnya. Namun, buat narasi yang tepat kenapa Mommies yang di PHK, dan bukan orang lain. Lakukan ini dengan cara yang jujur dan murah hati kepada diri sendiri.

10. Jangan merendahkan perusahaan lama

Ini adalah hal yang umum untuk dilakukan, baik saat kena PHK atau tidak. Hindari menjelek-jelekkan perusahaan lama, termasuk dalam narasi di poin sebelumnya. Itu karena tidak ada perusahaan yang mau mempekerjakan seseorang yang menjelek-jelekkan kantor lamanya.

11. Tetap berusaha, berharap, dan sibukkan diri

Bisa mendapatkan pekerjaan kurang dari sebulan pasca di PHK adalah keberuntungan, dan tidak semua orang memiliki hal itu. Jadi, hal yang wajar jika butuh waktu lama dan puluhan, bahkan ratusan, lamaran terkirim sampai akhirnya kalian dapat pekerjaan baru. Tetaplah berusaha dan berharap sambil memperbaiki diri dan menyibukkan diri dengan aktivitas positif lainnya.

BACA JUGA: Korban PHK Kini Dilindungi Pemerintah dengan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Cover: Freepik

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan