Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pelajaran Karir dari Ratu Elizabeth II yang Bisa Ditiru Working Moms
Banyak yang bisa kita pelajari dari kehidupan profesional mendiang Ratu Elizabeth II, orang nomor wahid di Inggris selama 7 dekade terakhir.
Kisah hidup mendiang Ratu Elizabeth II selalu menarik untuk disimak. Banyak sikapnya yang bisa diteladani, baik itu dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan. Kali ini, mari kita simak sisi kehidupan karir sang Ratu. Banyak pelajaran yang bisa kita – working moms – petik, lho.
7 Pelajaran karir dari Ratu Elizabeth II
Memikul tanggung jawab besar di usia muda
Kalau rakyat biasa macam kita biasanya jadi first jobber dulu. Kalau sudah matang dan cukup pengalaman, baru jadi manager atau head di perusahaan, atau buka usaha. Kalau Ratu Elizabeth II? Dia langsung didapuk untuk memimpin kerajaan Inggris di usia 25 tahun. Memang sih, jabatan ratu itu adalah warisan, keotomatisan yang ia peroleh dari garis keturunan. Tapi, kalau dia menolak dan memilih untuk mengurus anak saja, nggak mau urus kerajaan, bisa aja, kan? Namun, dia nggak memilih itu. Kecintaan dan rasa hormatnya terhadap kerajaan Inggris membuatnya berani mengambil tanggung jawab besar, walaupun belum banyak pengalaman. Ini patut ditiru.
Tak pernah ada kata mundur, hingga akhir hidupnya
Di dalam perjalanan hidupnya, ia menyaksikan beberapa anggota keluarganya sendiri hengkang dari kerajaan. Mulai dari sang paman, Raja Edward VIII, yang memilih turun tahta demi cinta, adiknya, Putri Margaret, hingga cucunya sendiri, Pangeran Harry. Ketiganya memilih menanggalkan gelar kerajaannya dan memulai hidup baru di luar kerajaan. Melihat banyak pengunduran diri nggak menggoyahkan sang Ratu buat ikutan mundur. Bahkan, ia semakin teguh untuk menjaga kelestarian kerajaan. Kita bisa belajar untuk nggak dikit-dikit resign dari pekerjaan saat menghadapi situasi sulit di kantor.
Punya manajemen hidup yang baik
Seorang pemimpin pastilah sibuk. Namun demikian, sang ratu mampu menjalankan perannya sebagai pemimpin negara, sekaligus seorang istri dan ibu pada saat yang bersamaan tanpa ada yang harus dikorbankan. Urusan negara beres, pernikahan langgeng dan akur, bebas dari isu miring, anak-anak tumbuh dengan baik. Impian para ibu!
Pemimpin yang berwibawa, disegani sekaligus dicintai
Rakyat Inggris sangat menghormati kerajaan dan pemimpinnya. Sebaliknya, Ratu Elizabeth juga peduli pada rakyatnya. Itu yang membuatnya dicintai sekaligus disegani oleh rakyatnya, bukan ditakuti. Kalau kita sudah jadi kepala di kantor, yuk, jadi pemimpin yang menghargai bawahan. Jangan mau jadi pemimpin yang dirumpiin bawahan saat makan siang di kantor.
Seorang pekerja profesional
Ratu Elizabeth sangat serius dan profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Per tahun, ia menghadiri ratusan acara kenegaraan, mulai dari seremonial hingga amal dan pesta. Melansir Telegraph, di tahun 2015 sendiri, Ratu Elizabeth II menghadiri 341 acara kenegaraan. Jumlah ini jauh melebihi aktivitas Pangeran William, Pangeran Harry, dan Kate Middleton digabung menjadi satu. Ratu juga punya tugas utama untuk menjalin hubungan baik dengan negara lain. Jadi, jalan-jalan keliling dunia nggak hanya untuk plesiran, melainkan memperkuat hubungan diplomatik.
Baca juga: 7 Alasan yang Membuat Kate Middleton Diidolakan dan Jadi Sosok Ibu Panutan
Punya sikap hemat
Walau terlahir sangat kaya, Ratu Elizabeth terkenal berhati-hati dengan pengeluarannya. Makanan sisa nggak disingkirkan begitu saja, melainkan digunakan untuk keesokan harinya. Benda yang masih layak pakai akan terus dipakai. Benda yang rusak, akan diperbaiki, nggak langsung dibuang. Nah, ini patut buat ditiru. Sikap efisien nggak hanya bisa diterapkan untuk pribadi, tapi juga di kantor. Misalnya, nggak menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, nggak menghambur-hamburkan sumber daya yang ada. Ingat, sikap efisien kita juga bisa berkontribusi agar perusahaan bisa sustainable, terutama di masa paceklik.
Tipe orang yang praktis
Walau punya banyak pekerja yang sigap membantunya kapanpun, tapi jika diharuskan mengerjakan sesuatu sendiri, ia akan melakukannya. Ratu Elizabeth diketahui suka membantu menyiapkan makanan bersama serta membantu mencuci piring setelahnya. Saat berusia 19 tahun, di masa Perang Dunia II, ia menempuh kursus mengemudi dan mekanik. Jadi, jika harus dilakukan, ia bisa mengganti ban mobil sendiri! Sikap praktis ini bisa sangat berguna dalam kehidupan pekerjaan para ibu di kantor, maupun di rumah.
Baca juga: Jauh dari Istana, Begini Gaya Parenting Pangeran Harry dan Meghan Markle
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS