WFO Versus WFA, Menurut HR Ini yang Lebih Produktif!

#MommiesWorkingIt

Katharina Menge・14 Jun 2022

detail-thumb

Seiring kondisi pandemi yang mulai menurun, ada perusahaan yang kembali menerapkan WFO bagi karyawannya dan ada yang tetap WFA. Ternyata ini pendapat HR tentang produktivitasnya!

Sejak pandemi di awal tahun 2020 lalu, banyak perusahaan yang terpaksa beralih dari sistem kerja WFO (Work from Office) ke WFH (Work from Home) atau WFA (Work from Anywhere). Beberapa bisnis terbukti berhasil menerapkan metode kerja tersebut dengan segala adaptasinya dari berbagai sisi.

Perlahan-lahan, ketika pandemi mulai mereda, banyak kantor yang mulai kembali menerapkan sistem bekerja dari kantor atau WFO. Namun ada juga yang memilih untuk hybrid hingga ada juga perusahaan yang resmi untuk memakai sistem bekerja dari mana saja atau WFA untuk semua pekerjanya.

Mommies Daily pun penasaran, dari kacamata Human Resource atau HR sebenarnya sistem kerja mana yang lebih produktif, dan bertanya kepada beberapa pembaca dan rekan HR lainnya. Berikut ini jawaban mereka!

BACA JUGA: Semakin Nyaman, Ini Daftar Perusahaan yang Menerapkan Kebijakan Work from Anywhere

1. Selly – HR Sampoerna Kayoe

Kalau aku merasa lebih efektif dan produktif WFO. Itu karena working environment-nya mendukung untuk fokus dan “kerja beneran” sehingga pekerjaan jadi lebih cepat tuntas. Kemudian, dengan kerja di kantor, waktu kerja juga tidak kebablasan.

Sebab biasanya kalau WFH itu unlimited waktu kerjanya. Lalu karena aku kerjanya banyak berinteraksi dengan lintas divisi, dengan menerapkan WFO jadi lebih mudah untuk koordinasi dan menghindari missed-communication dengan tim lainnya.

2. Yunita – HR Perusahaan Konstruksi

Sebagai perusahaan yang bergerak di Bidang Jasa Konstruksi tentu saja lebih produktif untuk WFO karena untuk koordinasi dengan pihakpihak di lapangan jauh lebih mudah. Namun mmenurut saya semua sangat tergantung perusahaannya dibidang apa, karena produktivitas kerja kembali ke integritas kerja masing-masing staff.

3. Prames – HR Perusahaan Maskapai Penerbangan

Menurut saya lebih produktif WFO. Alasannya karena banyak pekerjaan di tempat saya yang mengharuskan kami untuk berhubungan dengan banyak pihak, dan harus diselesaikan saat yang bersamaan. Karena seringkali akses WFA itu terkendala jaringan internet, atau kalau kita ibu-bu itu halangannya karena godaan mengerjakan pekerjaan rumah yang bisa mengganggu konsentrasi kerjaan kantor, tetapi di kantor aku pun sekarang masih hybrid untuk penerapan sistem kerjanya.

4. Yunda – HR di Perusahaan Education Technology

Menurut aku, sih, lebih produktif WFA/WFH karena lebih hemat waktu dan tidak perlu melakukan perjalanan dari rumah ke kantor, bisa supervisi pengasuhan anak oleh nanny, dan waktu luang di antara pekerjaan bisa digunakan untuk main bersama anak dan melakukan berbagai pekerjaan rumah.

5. Amanda Thea – HR di Amartha

Lebih produktif WFA definitely! Di Amartha, kami menerapkan WFA dan kita melihat fleksibilitas saat WFA ini memberi karyawan kebebasan yang mendukung produktifitas kerja mereka. Mereka bisa memilih lokasi yang paling sesuai untuk mereka bekerja dan mengatur waktu sedemikian rupa sehingga tetap bisa produktif dan bekerja secara efektif.

6. Bani – HR Female Daily Network

Menurut saya baik WFO atau WFA punya tingkat atau level pencapaian produktivitas yang berbeda-beda. Kalo menurut saya bukan melihat seberapa produktifnya tapi lebih melihat seberapa konsisten dia dalam menjaga produktivitasnya. Karena kedua mekanisme punya kelebihan dan kekurangan.

WFO akan lebih menunjang produktivitas karena secara vibes atau lingkungan kerjanya memang konstruktif di setting untuk bekerja. Jadi jika lingkungan kerja kondusif dan supportif maka mekanisme WFO akan memiliki andil besar untuk meningkatkan produktivitas atau performance. Kekurangan dari WFO adalah proses di jalan menuju kantor yang menyebabkan mood berubah atau terpotongnya waktu menuju ke lokasi. Dan mungkin juga bisa merasa bosan dengan lingkungan kantor yang itu-itu saja.

Kalau WFA atau WFH sebenarnya lebih punya banyak distraksi, apalagi kalau kondisi di rumah yang kemungkinan ada anak atau ada bayi. Bisa dari distraksi suara, mood, kondisi internet, dan lain-lain. Kalau di cafe juga kemungkinan besar ada distraksi dari segi suara dan juga ramai, tetapi semua tergantung bagaimana kita menyikapinya dan juga kita bisa menjaga fokus dalam menyelesaikan semua pekerjaan.

Mungkin dari segi mood memang bisa variatif dan menuju lebih rileks jika WFA, tinggal bagaimana kita menyesuaikan keadaannya.

BACA JUGA: 6 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan Saat Wawancara Remote Working

Cover: Pexels