Keterampilan ibu rumah tangga itu nggak jauh beda dengan keterampilan yang wajib dimiliki bos di kantor. Dari mengelola waktu sampai mengelola konflik!
Antara peran ibu rumah tangga mengurus krucils dan tugas domestik di rumah dan peran kita di luar sebagai profesional, pasti bersinergi. Ambil contoh mengurus keperluan harian keluarga. Mulai dari bangun pagi sampai mata merem lagi di malam hari, kita pasti udah khatam urutannya sesuai dengan skala prioritas.
Begitu pun di tempat kerja. Otak kita sudah auto-setting untuk menggarap pekerjaan yang paling urgent duluan.
Keterampilan komunikasi, multitasking, koordinasi, supervisi dan seabrek keterampilan lainnya yang kita lakukan di rumah sehari-hari sebetulnya 11-12 dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja; apapun profesinya. Jadi, keterampilan ibu rumah tangga itu sudah pasti bermanfaat untuk dunia kerja. Yuk, bahas satu per satu.
1. Multitasking dan Organisasi
Di rumah, seorang ibu bukan hanya bertugas buat memastikan ketahanan pangan di dapur. Tapi juga jadi menteri keuangan keluarga, menteri lingkungan rumah, menteri kesehatan suami dan anak-anak, menteri pendidikan anak-anak, sekaligus badan kreatif buat mikirin liburan keluarga.
Nggak jarang, urusan di rumah harus dikerjain serentak. Kalau nggak paham cara mengelola waktu dan menentukan skala prioritas, pasti ambyar. Untungnya, ibu masa kini udah paham bagaimana harus efisien dan berpikir secara strategis tentang bagaimana menyelesaikan berbagai urusan.
Selain penting untuk rumah tangga, keterampilan perencanaan, manajemen waktu, dan pendelegasian yang cekatan ini juga penting untuk menjalankan bisnis atau pekerjaan agar sesuai jadwal.
Sering kan berada pada situasi lompat-lompat tab di laptop saat meeting virtual tapi harus membalas email dan WhatsApp pada saat yang bersamaan, tanpa harus keteteran salah satunya? Di sinilah skill multitasking dan pengorganisasian mommies terpakai.
2. Keterampilan Komunikasi dan Interpersonal
Di rumah, keterampilan ini nggak perlu diragukan lagi. Berbicara dengan si kakak yang pra remaja dan si adik yang masih balita tentu beda cara. Menjelaskan cara menyikat gigi yang benar pada anak-anak di rumah nggak mungkin pakai bahasa formal tertulis disertai flow chart yang sulit dimengerti anak-anak hahaha. Kalau anak-anak lagi mandek untuk taat dan disiplin, kita tahu kapan harus bertutur secara diplomatis atau bernegosiasi dengan mereka.
Di kantor pun sama. Kita wajib mampu menjelaskan rinci pekerjaan saat mendelegasikan tugas ke bawahan. Sebaliknya saat presentasi hasil pekerjaan di depan atasan atau pitching project di depan calon klien, membutuhkan strategi komunikasi yang tepat supaya mereka terkesan. Seorang ibu mampu menyesuaikan pendekatan komunikasi dengan usia dan temperamen yang berbeda.
3. Manajemen dan Kepemimpinan
Di dalam kerja tim, Anda membuat perencanaan, menentukan arah, memberi instruksi sekaligus membimbing anggota tim. Jadi punya kemampuan manajemen dan kepemimpinan di kantor is a must.
Di rumah, mommies take charge dan set the rules buat anak-anak patuhi. Nggak semua-muanya harus meminta persetujuan si kecil. Ada kalanya anak-anak harus follow the order tanpa tawar-menawar buat membentuk disiplin. Ketegasan adalah kualitas yang penting untuk dimiliki orang tua sekaligus pekerja untuk menyelesaikan berbagai urusan.
4. Pemecahan Masalah
Kalau dulu saat pacaran, lagi berantem bisa ghosting-in pacar; sudah jadi ibu, mana bisa sisstttt. Adik-kakak bertengkar, mommies wajib mampu menyelesaikan masalah dengan adil, tanpa memihak. Mendengar kronologis permasalahan dari versi adik dan kakak, menganalisis lalu memecahkan masalah dengan bijaksana.
Serangkaian urusan anak-anak yang harus dipecahkan, kekacauan rumah yang harus dibersihkan, dan tantangan tak terduga yang harus diatasi dengan waktu dan sumber daya yang terbatas menuntut kepiawaian mommies dalam hal problem solving.
Kreativitas dalam memecahkan masalah ini juga membantu mommies di kantor saat mengalami konflik di dunia kerja.
5. Mengelola Stres
Setuju dong kalau parenting dan urusan rumah tangga itu ada kalanya membuat stres? Menangani tekanan dan stres adalah keterampilan ibu rumah tangga yang nggak kalah penting.
Mungkin mommies nggak sadar kalau mommies punya keterampilan ini. Tapi ketika mommies mengambil waktu 10 menit ke kamar untuk menangis dan menarik napas, lalu kembali di menit berikutnya untuk lanjut merawat anak-anak dan benahi cucian piring, itu artinya mommies mampu menghadapi tekanan. Ini bukan pekerjaan mudah, tapi somehow, we did it, moms! *group hug dulu.
Di tempat kerja, ngadepin ditikung rekan, janji manis perusahaan yang nggak sesuai kontrak awal, tim yang nggak bisa diandalkan, atasan yang nggak nge-lead dengan benar, bisa bikin cepat nganggur kalau kita nggak tahan banting dalam mengatasi tekanan dan mengelola stres. Tapi karena kita sudah terampil di rumah untuk menghadapi stres, niscaya kita juga mampu bangkit untuk mengelola tantangan di dunia kerja.
Ah, sebetulnya masih banyak banget keterampilan ibu rumah tangga yang bisa bermanfaat di dunia kerja. Walau semua itu nggak bisa dipamerin di CV, nggak ada salahnya lho, keterampilan-keterampilan itu dipaparkan saat mommies wawancara kerja di calon kantor baru.
Baca juga:
Semakin Nyaman, Ini Daftar Perusahaan yang Menerapkan Kebijakan Work from Anywhere
Ada Apa di Balik Fenomena Resign Setelah Dapat THR?
Sumber: 1