Untuk semua ibu bekerja. Kalian hebat. Kalian tidak sendiri. Kalian patut bangga terhadap diri kalian.
It’s okay kalau sekarang ada masanya kita memilih untuk nggak bisa. Nggak bisa karena memang keterbatasan yang kita punya. Keterbatasan waktu, keterbatasan ilmu dan keterbatasan tenaga (ini yang paling sering terjadi). Tidak semua hal harus kita jawab bisa. Dan itu nggak kenapa-kenapa.
Tidak bisa bukan berarti kita gagal. Tidak bisa bukan berarti kita pemalas. Tidak bisa bukan berarti kita tidak mau maju. Tidak bisa bukan karena kita tidak ambisius.
Tidak bisa ya karena memang ada saatnya kita tidak bisa.
It’s okay kok untuk bercerita dan sesekali mengeluh, karena itu hal yang wajar. Ada masanya memang kita sudah nggak sanggup menyimpan beban sendirian dan perlu membaginya ke orang yang tepat. Merasa beban kerja sudah menggila dan tidak masuk akal. Merasa sudah tidak lagi memiliki batasan jam kerja yang jelas. Merasa bahwa pekerjaan sudah mengambil nyaris 90% waktu kita. Dan bercerita adalah satu-satunya cara untuk membuat dada terasa lega? Cerita saja.
Itu bukan karena kamu tidak bersyukur.
Baca juga: 4 Alasan Kenapa Ibu Bekerja Tidak Mengambil Cuti. Jangan dibiasakan ya!
Kalian hebat, kalian perkasa, kalian adalah perempuan tangguh. Nggak perlu merasa bersalah karena ebih banyak waktu yang kalian berikan untuk pekerjaan. Tak perlu merasa menjadi ibu yang gagal, karena bekerja adalah salah satu cara kalian bertahan hidup dan memberikan yang terbaik untuk keluarga kalian.
Untuk ibu bekerja yang memiliki usaha dan khawatir apakah usahanya masih tetap bisa berjalan atau apakah bisa tetap menggaji karyawan…..
Semangat ya. Di tengah-tengah banyaknya pikiran yang kalian miliki, mulai dari masalah dana, perasaan bersalah sebagai seorang ibu yang sibuk, belum lagi dunia bisnis yang masih tidak ramah untuk perempuan, terima kasih untuk tetap bertahan. Terima kasih karena kalian sudah memberikan lapangan pekerjaan untuk orang-orang lain.
Paham, bahwa kadang kita merasa butuh waktu sehari 36 jam, bukan lagi 24 jam, karena 24 jam rasa-rasanya nggak cukup.
Paham, rasa bersalah sesekali masih hadir, merasa bahwa seimbang antara pekerjaan dan keluarga hanyalah omong kosong belaka.
Paham, ada masa kita bertanya, apakah memang ini yang terbaik untuk anak-anak saya?
Paham, bahwa kadang bekerja bukan lagi sebuah pilihan tapi sebuah keharusan. Karena kalau tidak bekerja, bagaimana kita bisa hidup? Kalau tidak bekerja bagaimana bisa merencanakan masa depan yang baik untuk anak-anak kita?
Selalu ingat bahwa apa yang kalian lakukan, tak hanya untuk diri kalian sendiri, namun untuk manusia lain yang kalian sebut Anak.
Baca juga: Working Mom Burn Out, Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya
Photo by Charles Deluvio on Unsplash