Ada 5 penyebab kue dan roti bantat. Ketahui biang keladinya, supaya pas memanggang, mommies terbebas dari hasil yang gagal. Happy baking!
Pada dasarnya, yang namanya baking itu mudah. Kuncinya hanya satu, ikuti saja semua langkah dari resep yang mommies miliki. Mulai dari ukuran bahan, hingga urutan pengerjaan. Nah, pernah nggak mommies sudah mengikuti semua instruksi tapi hasilnya gagal? Berikut ini hal-hal yang jadi penyebab kue dan roti bantat. Next time bikin kue atau roti, mommies sudah paham dan bisa menghindari penyebabnya.
Dalam membuat kue atau roti, biasanya dibutuhkan beberapa bahan pengembang seperti baking powder, baking soda, atau self-raising flour alias tepung serba guna. Pastikan mommies menggunakan takaran yang sesuai dengan resep. Jangan berlebih atau kurang. Buat beberapa orang, ada yang tidak bisa membedakan antara baking powder dan baking soda, alias soda kue. Jadi ketika dua bahan tersebut tertukar, sudah pasti gagal.
Nah, baking powder dan baking soda ini mommies harus pastikan kalau keduanya masih segar. Cara gampang untuk mengetahuinya adalah menuangnya ke dalam air panas. Kalau terjadi gelembung udara, berarti soda kue dan baking powder masih bagus untuk digunakan. Mommies juga sebaiknya memerhatikan jenis tepung yang digunakan. Dalam membuat kue, biasanya menggunakan tepung protein rendah, tapi ada juga yang menggunakan tepung protein sedang. Ada juga yang menggunakan tepung self-raising. Pastikan mommies menggunakan tepung yang tepat sesuai resep, ya.
Seperti yang saya sudah sampaikan di atas, yang namanya mengocok atau mengaduk adonan, harus sesuai dengan petunjuk resep. Ada kalanya mommies harus mengaduk butter, atau gula terlebih dahulu, setelah rata baru masukkan tepung. Adakalanya, nih, untuk menghemat waktu semua bahan lalu dimasukkan dan di-mixer. Sayangnya hal tersebut sangat mungkin menjadi penyebab kue bantat. Satu kunci lagi, perhatikan berapa lama kita harus mengocok adonan di dalam resep. Do not overmix!
Baca juga: Bikin Kue Tanpa Oven dan Mixer. Ini Peralatan Wajib Punya
Lagi-lagi tak bosan saya ingatkan untuk cek temperatur oven pada resep. Memang setiap oven itu beda-beda, dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan oven baru. Cara paling ampuh untuk mendapatkan suhu yang tepat adalah dengan termometer oven. Walaupun oven mommies sudah ada petunjuk temperatur, saya, sih, menyarankan untuk tetap menggunakan termometer oven karena akan lebih akurat. Hindari sering membuka dan menutup oven selama proses pemanggangan supaya suhu dalam oven tetap stabil, ya.
Saat menyiapkan wadah, bowl adonan, hingga whisk, pastikan kering dan bersih, ya, mommies. Wadah dan peralatan yang lembap berkontribusi pada hasil akhir kue yang bantat. Usahakan untuk nggak langsung dipakai setelah dilap. Diamkan dulu di suhu ruang semalaman agar keringnya sempurna. Jika mommies punya sterilizer juga boleh digunakan. Yang penting tidak ada air, sisa minyak, atau mentega tersisa.
Kebanyakan resep menginstruksikan kalau semua bahan harus dalam suhu ruang. Tapi ada juga resep yang mengharuskan telur atau butter dalam keadaan dingin. Jadi sekali lagi, tergantung resepnya, dan ikuti benar-benar instruksinya.
Cara menuang atau memasukkan bahan-bahan juga punya peran penting. Misal, ada resep yang mengharuskan kita menuang satu-satu kuning telur dengan jeda 30 detik - 1 menit di antara pengocokan. Ada juga yang harus memasukkan telur 30 butir sekaligus. Jadi perlakuan terhadap bahan yang digunakan juga penting banget. Ada bahan yang harus dimixer, ada juga adonan yang hanya boleh diaduk lipat menggunakan spatula.
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, baking itu mudah, selama kita patuh dan teliti mengikuti instruksi pada resep. Happy baking mommies, semoga selalu terhindar dari penyebab kue bantat, ya!
Photo by NordWood Themes on Unsplash