Sorry, we couldn't find any article matching ''
Life Begins at 40….literally…As Single Mom
Karena tepat di usia inilah saya menjalani status sebagai single mom dari dua anak perempuan. Apa yang saya rasakan? Let me tell you a story...
Dulu waktu berumur masih jauh di bawah 40 tahun, kayaknya 40 itu seems old. Sudah toku alias tua gitu. Eh..alhamdulillah dikasih berkah sama Yang Maha Kuasa, sampai ke umur itu, lho kok ternyata begini aja ya..hahahahah. # menolaktua.
40 tahun buat saya ternyata maknanya lebih dalam lagi. Banyak pergulatan batin dan perjalanan cukup terjal yang harus saya lewati. Dan paling dalamnya….kalau kata @nenglita di IG-nya pernah menyebutkan kalau #s*ithappen kadang kejadian aja gitu.
Mungkin buat orang yang belum mengenal saya, keliatannya saya asyik-asyik saja menjalani hidup, ketawa-ketawa dan woles gitu...tapi buat yang kenal saya super dekat, mereka tahu..I’m not happy at all..inside and outside.
Di usia yang katanya awal dari kehidupan yang lebih matang ini, saya (dengan tegar) menjadi single mom, dengan 2 anak gadis di bawah asuhan saya. So, after almost 14 years saya struggle menjalani hidup penuh perjuangan ( jangan sedih, pernikahan tuh berjuang setiap saat, tidak ada namanya usia pernikahan aman) saya berani melepaskan diri dari semua yang membuat saya tertindas.
Sedih? Hmm..sepertinya nggak perlu ya, saya yang memutuskan kok untuk lepas dari segala sesuatu yang justru membelenggu dan membuat saya tidak bahagia menjalani hidup untuk kemudian menjadi single mom.
Takut? Sedikit..saya takut anak-anak susah beradaptasi dengan hal-hal baru dan tentunya segala sesuatu yang akan datang di depan. Tapi seiring waktu, anak-anak beradaptasi dengan baik, bahu membahu menjalani hidup bertiga. Mereka melihat saya dengan kacamata yang berbeda, mama lebih bahagia....katanya...
Baca juga: Harapan Anak dari Orangtua yang Bercerai
Lalu bahagia itu apakah itu penting? Ternyata buat saya...iya..bahagia itu penting sekali. Sudah lupa rasanya bertahun-tahun tidak merasakan apa itu bahagia.
Sebenarnya apa yang saya kejar? Kebahagiaan seperti apa? Atau.. apa itu bahagia sendiri? Mungkin definisi baku bahagia kita bisa dapatkan secara mudah di KBBI atau mungkin wikipedia, di mana artinya sendiri adalah: keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan) (KBBI Daring).
Bebas dari segala yang menyusahkan? Lah bukankah hal itu akan terus ada di dalam kehidupan kita? Rasanya sekarang jika kita menginginkan sesuatu, pasti selalu ada ‘susah’nya dulu. Tidak bisa langsung mendapatkannya. Bahkan bayi terkadang ketika menginginkan sesuatu, harus menangis terlebih dahulu.
Tapi, balik lagi..saya yang menjalani kehidupan pernikahan ini. Yang membuat saya terus bertanya-tanya pada akhirnya. Inikah yang saya cari? Hidup seperti inikah yang sanggup dijalani sampai dengan akhir hayatmu.
Dan saya ternyata...tidak sanggup.
Lalu...here i'am right now.
Baca juga: Lakukan 9 Hal Ini Saat Menjalani Proses Perceraian
Feeling great and legaaaaa luar biasa. Berani untuk keluar dari jalur tersebut. Di usia ke 40, saya mengambil langkah besar dalam hidup, yang tidak pernah saya sangka dan rencanakan (lagian nggak ada kan orang yang menikah kemudian berencana bercerai).
Lebih bahagiakah saya? Actually I am. Saya kini bisa tidur lebih tenang, nyaman, kerja lebih semangat karena ingat ada dua manusia yang harus saya hidupi. Dan mungkin kebahagiaan saya menular ke anak-anak. Mereka yang tadinya nampak tertekan, kurus dan feel depressed, sekarang jauuhhh lebih happy, ebih segar dan gemuk. Bener kata pepatah "Happy Mom will raise happy kids" dan saya punya tujuan itu. Anak- anak harus bahagia..maka saya harus jauh lebih happy dahulu, supaya bisa menyalurkan energi positif ke mereka.
I deserve (again and again) to be happy.
So.. I embrace myself. Penuh doa dan keyakinan, bersama anak-anak menatap masa depan. Lebih baik? Insya Allah... Mampukan saya Ya Allah. Mendidik dan menjaga mereka.
I'm Anthy, 40 years old...and now I'm starting the new chapter of my life.
Baca juga: Tips Desy Ratnasari Bangkit Kembali Setelah Bercerai Dua Kali
Share Article
COMMENTS