banner-detik
DAD'S CORNER

Membesarkan Anak Tanpa Sosok Ibu

author

fiaindriokusumo22 Dec 2020

Membesarkan Anak Tanpa Sosok Ibu

Untuk para ayah di luar sana yang membesarkan anak tanpa sosok ibu, tetap semangat ya. Hari ibu ini juga penghargaan untuk kalian.

Beberapa teman di linimasa saya adalah seorang single dad. Duda cerai ataupun duda karena ditinggal meninggal. Jika selama ini banyak orang berpendapat sulit menemukan duda yang bisa bertahan menduda dan fokus mengurus anak, maka beberapa teman yang saya kenal ini tidak demikian.

Ada yang sudah menjadi duda sekitar tiga tahun, ada juga yang ‘baru’ satu tahun namun beberapa bertahan melajang selama lima tahun. Ada banyak alasan memang yang membuat mereka betah di zona duda. Namun, apa pun alasannya, mereka terbukti bisa menjadi mengasuh, mendidik serta membesarkan anak-anaknya dengan sangat baik. Membelah badan, pikiran serta tanggung jawab sebagai seorang ayah sekaligus seorang ibu.

Baca juga: Dad Shamming Membuat Banyak Ayah tak Percaya Diri

Lantas, bagaimana sebenarnya tantangan membesarkan anak tanpa sosok ibu? Berikut hasil ngobrol-ngobrol saya dengan mbak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, seorang Psikolog Anak dan Remaja.

Dampak apa saja bagi seorang anak ketika tidak ada sosok ibu dalam tumbuh kembangnya?

Idealnya, dalam momen tumbuh kembang seorang anak perlu didampingi lengkap oleh ayah dan ibu. Ketika salah satu tidak ada atau tidak berperan, maka tentu ada dampak yang terjadi. Resiko akan terjadinya dampak ini sama saja ketika anak tumbuh tanpa ayah. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sama-sama menunjukkan dampak negatif yang mungkin muncul jika anak tumbuh tanpa ayah atau tanpa ibu.

Namun dampak yang terjadi juga ditentukan oleh berbagai faktor yang bisa jadi membuat anak akan tetap baik-baik saja, antara lain: Adanya dukungan dari keluarga besar sehingga kekosongan sosok bisa tergantikan dan seberapa baik orang tua yang masih ada memainkan peran gandanya sehingga anak tetap merasa lengkap kehidupannya.

Baca juga: 5 Kebiasaan Baik Ayah yang Bisa Jadi Contoh Untuk Anak

Tantangan apa saja yang akan dihadapi seorang ayah ketika membesarkan anak tanpa sosok ibu?

- Stigma bahwa ayah tidak bisa mengambil peran ibu atau sulit membesarkan anak sendiri tanpa ibu.

- Tidak ada dukungan dari keluarga besar atau keluarga besar jauh.

- Perawatan detail keseharian yang mungkin selama ini luput dari perhatian ayah karena biasa ditangani ibu.

- Membagi waktu, energi dan perhatian antara mengasuh anak dan pekerjaan.

- Kurangnya waktu untuk diri sendiri.

- Anak berbeda gender, misalnya anak perempuan akan mengalami menstruasi yang tentu akan menuntut ayah untuk belajar memahami serta berempati terhadap sesuatu hal yang tidak pernah dia rasakan sebagai laki-laki.

Baca juga: 5 Tipe Ayah Toxic Untuk Anak Perempuan

Apa yang bisa dilakukan agar dampak buruk dengan tidak adanya sosok ibu ini bisa diminimalkan?

Ada pilihan-pilihan yang dihadapkan pada seorang ayah tunggal:

- Berusaha sebaik mungkin untuk berperan ganda atau mendelegasikan figur ibu pada saudara seperti nenek atau kakak atau adek perempuan si ayah alias tante.

- Ayah tidak perlu memaksakan diri untuk menjalani peran spesifik sebagai ibu karena terkadang memang ada peran yang tidak bisa tergantikan bagi anak.

- Berterus teranglah pada anak bahwa ayah masih belajar dan akan terus belajar menjadi pendamping tumbuh kembang yang baik bagi anak.

- Ayah juga sangat boleh minta bantuan jika diperlukan, mulai dari bantuan berupa teman bicara sampai untuk membantu dalam aktivitas keseharian jika dibutuhkan.

Tidak dipungkiri ayah pun menanggung beban berat untuk membesarkan anak seorang diri di samping ada juga kebutuhan akan adanya teman pendamping hidup. Namun walaupun berat, hasilnya very rewarding. Pujilah diri sendiri ketika melihat anak bisa tidur lelap sambil mendekap Anda, ayahnya. Just be there beside your child sometimes is just more than enough.

Untuk kalian para ayah, yang berjuang membesarkan anak tanpa sosok ibu, kalian hebat!

Baca juga: Pelajaran Berharga Sebagai Seorang Ayah Tiri

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan