Kenali 7 Jenis Perselingkuhan Supaya Tidak Terjerumus Ke Dalamnya

Marriage

dewdew・23 Sep 2020

detail-thumb

Apa yang selama ini menurut kita nggak kenapa-kenapa, jangan-jangan masuk ke dalam jenis-jenis perselingkuhan. Yuk, cari tahu. 

“Cuma saling bertukar message, kok, di FB. Nggak pernah ketemuan.”
“Ngobrol-ngobrol aja di whatsapp. Nggak berarti apa-apa, kan?”

Selama aktivitas dengan lawan jenis yang bukan pasangan resmi Anda melibatkan emosi atau seks namun dirahasiakan dari pasangan, itu tetap disebut perselingkuhan. Demikian Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi., Psikolog menjelaskan. 

Dalam literatur psikologi, selingkuh dalam relasi suami istri (atau relasi romantis dengan komitmen misalnya bertunangan) berarti menyembunyikan sesuatu yang melanggar persetujuan tentang eksklusivitas hubungan, baik secara emosional maupun seksual. Misalnya saja, seseorang yang sudah berkomitmen memiliki hubungan dekat secara emosional atau seksual dengan orang lain, yang dirahasiakan dari pasangannya. Kerahasiaan dan pengkhianatan komitmen (betrayal) tersebut adalah komponen utama dari perselingkuhan.

Nggak melakukan hubungan seks, sih. Nggak bertukar pesan mesra juga. Sekadar curhat biasa, kok. Tetap saja judulnya memiliki kedekatan emosional, cenderung eksklusif dan (ngaku aja, deh) Anda simpan jauh di lubuk hati. Dengan penjelasan di atas dari ahli, semoga Anda segera paham, ya, kalau yang Anda lakukan itu termasuk perselingkuhan. 

Baca juga: Suami Selingkuh di Saat Istri Hamil, Apa Sebabnya?

Ada yang namanya kategori perselingkuhan

Kalau kata netizen +62 yang namanya selingkuh, ya, selingkuh saja. Nggak usah dibagi-bagi lagi per kategori. Nggak ada, tuh, jenis atau alasan yang membenarkan perselingkuhan. Ya memang nggak ada, kok, yang membenarkan aksi tersebut, tapi pembagian kategori perselingkuhan itu nyata adanya. Layaknya aksi kriminal, ada tingkatannya. Perlu Anda simak dan ketahui agar Anda (dan pasangan) bisa mawas diri dan tidak perlu terjerumus di dalamnya. Dengan mengetahui kategorinya, Anda bisa segera menyudahinya bila sudah mulai menunjukkan tanda-tanda merahasiakan dan mengkhianati pasangan. 

Baca juga: 7 Fakta Open Relationship Dalam Pernikahan

Menurut mbak Pingkan yang juga merupakan konselor di International Wellbeing Center, jenis perselingkuhan bisa dibagi dalam 3 kategori.

Jenis perselingkuhan pertama:  Dilihat dari kedekatan

Pertama adalah kedekatan fisik atau seksual. Jenis perselingkuhan ini sudah bermesraan secara fisik, serta melakukan aktivitas seksual baik secara tatap muka ataupun online. Hati-hati jenis kedekatan ini sangat mungkin berpotensi menularkan Infeksi Menular Seksual macam Klamidia, Sifilis dan lain-lain. 

Jenis perselingkuhan kedua adalah kedekatan  emosional. Perselingkuhan ini melibatkan kedekatan perasaan. Bisa saja, sih, tidak ada kontak fisik, dan bisa dilakukan secara online maupun offline. 

Jenis perselingkuhan kedua: Dilihat dari penggunaan media

Selingkuh dunia maya atau cyber infidelity ini sudah merupakan hubungan rahasia yang mendapat bantuan teknologi seperti aplikasi chat, video call, atau email. 

Jenis perselingkuhan ketiga: Dilihat dari intensitas dan jangka waktu

Selingkuh berantai: (Waduh, kok, kayak pembunuhan aja, nih) seringnya perselingkuhan ini dilakukan berkali-kali dengan orang yang berbeda-beda. Tujuannya adalah demi mendapatkan petualangan dan kenikmatan sesaat, biasanya kedekatan yang terjadi adalah kedekatan fisik atau seksual. 

Flings: Perselingkuhan yang melibatkan emosi (dan seks), bisa terjadi satu kali saja atau dalam jangka waktu tertentu, dengan orang yang sama. Tidak ada komitmen yang jelas dengan pasangan selingkuhnya. 

Selingkuh romantis: Perselingkuhan yang melibatkan emosi (dan mungkin juga seks), disertai dengan komitmen romantis dengan pasangan selingkuhnya. Contoh mudahnya, nih, ada seseorang yang sudah menikah, tapi juga punya pacar. Bisa bertahan beberapa bulan atau sampai beberapa tahun. 

Long term affairs: Perselingkuhan ini merupakan pengembangan dari romantic love affairs yang terjadi dalam jangka waktu yang lama, cenderung menahun serta kemungkinan memiliki anak dari hubungan ini (haduh). Jadi, ada komitmen (resmi) dengan pihak lain di luar pasangannya saat ini. 

Baca juga: Pasangan Selingkuh, Alasan dan Tanda-tandanya

Supaya nggak terus-terusan terjebak di (kata Anda) platonic relationship (padahal selingkuh), mbak Pingkan menyarankan bahwa kita perlu menyadari saat:

  • Mulai sering menghabiskan waktu dengan si special person di luar pasangan kita.
  • Merasa tidak nyaman jika pasangan mengetahui hubungan tersebut dan mulai menyembunyikannya.
  • Punya panggilan sayang (meski hanya bercanda) dan ritual khusus yang hanya diketahui berdua dengan si dia. 

Yuk, yuk, langsung evaluasi lagi komitmen dengan pasangan resmi. Pikirkan lagi apa yang membuat Anda memilih pasangan resmi daripada si teman dalam tanda kutip itu yang membuat Anda merasa nyaman itu. 

Baca juga: Hilang Cinta Dalam Pernikahan, Bertahan atau Selesai?