banner-detik
NUTRITION & FITNESS

Jangan Diulangi! Ini Cara Salah Pakai Hand Sanitizer

author

RachelKaloh14 Aug 2020

Jangan Diulangi! Ini Cara Salah Pakai Hand Sanitizer

Memangnya, kurang jelas apa aturan menggunakan hand sanitizer? Kalau sudah sangat jelas, nggak mungkin sampai harus menelan korban.

Ha? Korban? Yes, Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mencatat sebanyak 15 kasus menelan hand sanitizer pada Mei-Juni 2020, yang membuat mereka harus dirawat di rumah sakit karena keracunan metanol yang ada di dalam hand sanitizer. Dilansir CNN Indonesia, korbannya rata-rata berusia 21-65 tahun. Sebanyak 6 orang mengalami kejang, 3 orang mengalami gangguan penglihatan, 1 orang nyaris buta, sedangkan 4 lainnya dilaporkan tewas.

hand-sanitizer

Dengan adanya kejadian tersebut, menjadi penting buat kita untuk kembali memahami bagaimana hand sanitizer seharusnya digunakan. Bukan tidak mungkin anggota keluarga kita, apalagi anak-anak, menggunakannya dengan cara yang tidak tepat. Nggak bisa dianggap enteng, karena risiko pemakaian hand sanitizer yang keliru itu besar. Meski dianggap sebagai cara paling mudah untuk menjaga diri dari virus saat di luar rumah, di mana tidak memungkinkan buat mencuci tangan dengan air dan sabun, tapi jika ditelan, ya, celaka!

Dari Huffpost.com, inilah kekeliruan yang sering dilakukan saat menggunakan hand sanitizer:

Tidak menggunakan hand sanitizer dalam takaran yang cukup pada kedua tangan

CDC mengatakan bahwa penggunaan hand sanitizer ini harus cukup untuk diaplikasikan pada seluruh permukaan kedua tangan kita. Sebagian besar masih menganggap penggunaan hand sanitizer yang “secukupnya” itu hanya sedikit saja, bahkan di kedua telapak saja kadang nggak merata. Lebih baik kebanyakan, daripada kurang.

WHO juga menyarankan bahwa layaknya cuci tangan pakai air dan sabun, penggunaan hand sanitizer juga perlu dilakukan selama 20-30 detik. Infografis berikut ini bisa jadi panduan:

[caption id="attachment_101251" align="aligncenter" width="800"]Sumber gambar: WHO Sumber gambar: WHO[/caption]

Jangan tunggu kering sendiri

Teruslah membuat gerakan dengan kedua tangan secara menyeluruh selama 20 detik hingga cairan hand sanitizer terasa kering. Karena biasanya, jika tangan kita biarkan dalam keadaan masih basah, kemungkinan besar kita akan menyentuh permukaan seperti kain dan hand sanitizer pun tidak akan menjalankan fungsinya dengan baik. Selama cairan tersebut menempel di tangan, itulah masa-masa hand sanitizer bekerja dengan efektif untuk membunuh kuman dan bakteri. Dengan melakukan gerakan di atas, dapat dipastikan seluruh permukaan tangan akan menyerap cairan hand sanitizer.

Mengandalkan hand sanitizer namun lalai ketika menyimpannya

Ketika ada kotoran padat menempel di tangan, seperti tanah, debu, zat pewarna, dan lain-lain, mencuci tangan dengan hand sanitizer saja tidak akan seefektif menggunakan air mengalir dan sabun, selama 20 detik dengan gerakan yang tepat. Kotoran tersebut hanya bisa hilang dan luntur dengan bantuan sabun, aliran air dan gosokan dari kedua tangan kita. Selalu camkan bahwa penggunaan hand sanitizer itu sifatnya darurat. Selama kita masih bisa menjangkau wastafel dengan sabun -berhubung sekarang banyak disediakan di depan pintu masuk tempat-tempat umum-, maka pilihlah cara tersebut. Saat di rumah, tempatkan hand sanitizer di rak atau lemari yang jauh dari jangkauan anak-anak, khususnya bayi dan balita.

Menganggap baby wipes bisa jadi alternatif

Seringkali penggunaan baby wipes atau tisu basah kita anggap sama efektifnya dengan hand sanitizer, ternyata tidak demikian, karena biasanya babi wipes tidak mengandung alkohol. Sementara, bolehkah anak menggunakan alhocol-based hand sanitizer? Tentu boleh, namun dengan pengawasan orangtua. Cukup gunakan hand sanitizer seukuran kacang polong lalu bantu anak menggosokkan ke permukaan tangannya secara menyeluruh sampai kering, sehingga tidak ada kesempatan buat anak untuk memasukkannya ke dalam mulut. Waspada juga dengan risiko iritasi pada kulit anak. Kini, banyak tersedia produk hand sanitizer yang formulanya lebih ramah anak, setidaknya bisa lebih cepat kering ketika digunakan. Namun, kembali lagi, tetaplah utamakan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Baca juga:

Aturan Baru Berolahraga untuk Anak di Masa Pandemi

Do’s and Dont’s Menggunakan Toilet Umum Saat Pandemi

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan