banner-detik
NUTRITION & FITNESS

Do’s and Dont’s Menggunakan Toilet Umum Saat Pandemi

author

RachelKaloh04 Jul 2020

Do’s and Dont’s Menggunakan Toilet Umum Saat Pandemi

Selain membawa peralatan sanitasi sendiri, ini lho hal-hal kecil yang mesti selalu kita perhatikan saat menggunakan toilet umum.

toilet

Hello again, restoran, mall, dan public area lainnya! Ayo, ngaku, setelah tiga bulanan #dirumahaja, sekarang Mommies sudah mengunjungi tempat umum apa nih, akhirnya? Sudah berani menggunakan toilet umumkah? Kalau sudah kepepet, sih, ya, mau nggak mau, masa iya mau ditahan?

Apalagi buat yang sudah kembali WFO, tak bisa dihindari, pada akhirnya kita akan kembali menggunakan toilet umum. Nggak perlu parno berlebihan, dari awal pandemi pun saat harus belanja bulanan, saya masih sering menggunakan toilet umum, namun, memang, waspadanya jadi berkali-kali lipat.

Pakai Masker

Yang jelas, selama ke toilet, sebaiknya masker tetap digunakan. Selain mengurangi aroma toilet umum yang kita nggak pernah tahu akan seperti apa, menggunakan masker akan tetap melindungi kita dari paparan virus, terutama saat harus bertemu dengan orang lain di dalam ruangan yang sempit. William Petri, profesor kedokteran dari University of Virginia, menyarankan apabila kita melihat ada orang yang tidak menggunakan masker di toilet, maka hindari menggunakan bilik yang sama.

Pastikan ruangan sudah dalam keadaan bersih sebelum kita gunakan

Meski tidak menular melalui udara, CDC mengatakan bahwa Covid-19 dapat ditemukan di dalam tinja bahkan hingga sebulan setelah terinfeksi. Yang paling bisa kita lakukan adalah menunggu sampai petugas kebersihan membersihkan ruangan toilet tersebut. Kalau memang tidak ada petugas, pastikan kita menekan tombol flush dalam keadaan toilet tertutup rapat, sebelum kita gunakan.

Hindari sentuhan langsung

Baik tutup toilet, tombol flush maupun benda lain di dalam bilik, hindari menyentuhnya secara langsung. Alas tangan kita menggunakan tisu. Ya, sebaiknya sedia tisu pribadi, karena nggak jarang kita bakalan menemukan toilet yang zonk, alias nggak menyediakan tisu sama sekali.

Meski tersedia semprotan pembersih permukaan toilet, tidak ada salahnya melapisi dudukan toilet dengan tisu sebelum kita menggunakannya, agar tidak perlu bersentuhan langsung. Ini berlaku juga ketika kita membuka dan menutup pintu ruangan kamar mandi, ya.

Cuci tangan, nggak perlu buru-buru!

Setelah selesai BAB maupun BAK, pastikan untuk selalu mencuci tangan pakai sabun. Take your time, cuci tangan selama 20 detik, pastikan seluruh permukaan tangan sudah benar-benar bersih. Kemarin ini saya sempat berkunjung ke restoran yang wastafel, sabun, mesin pengering tangan, dan tempat sampahnya, semua berteknologi sensor, sehingga tidak perlu lagi bersentuhan dengan apapun, selain air dan sabun.

Simpan HP di dalam tas

Dulu, kita sering nggak sadar, ketika masuk ke dalam restroom, cuek saja, tuh, hp tetap kita pegang, baru dimasukkan ke dalam tas begitu kita sudah duduk di atas toilet. Padahal, dari sebelum masuk ruangan, sebaiknya hp sudah tersimpan di dalam tas.

Selain demi keamanan, kita juga akan mengurangi keinginan mengutak-atik hp di area yang kadar virus dan bakterinya sangat tinggi seperti kamar mandi. Kalau permukaan tangan, sih, bisa dicuci pakai sabun dan dipastikan bersih, tapi kalau layar smartphone, memangnya bisa sering-sering disabunin?

Bawa perlengkapan sendiri

Kita pasti sudah paham betul pentingnya membawa alat sanitasi pribadi, seperti tisu, hand sanitizer, bahkan botol kecil berisi cairan disinfektan maupun semprotan udara anti bakteri ketika kita mengunjungi tempat umum. Berlebihan? Rasanya, sih, tidak, ya. Sama halnya ketika membawa si kecil ke nursery room. Meski sudah disediakan bantal untuk si kecil digantikan popoknya, tidak ada salahnya tetap membawa alas ganti popok, sabun, dan handuk sendiri.

Profesor penyakit menular anak di Universitas Stanford, Dr. Yvonne Maldonado, dalam sebuah artikel di New York Times mengatakan bahwa menggunakan toilet umum tidak berisiko tinggi seperti yang dibayangkan orang. Namun, setiap tindakan pencegahan sebaiknya tetap kita lakukan.

Baca juga:

Kembali Bekerja dengan Sistem New Normal, Apa yang Bisa Kita Siapkan?

New Normal di Dunia Pendidikan, Kembali ke Sekolah atau Tidak?

5 Pilihan Klinik Melahirkan di Masa Pandemi dan Perkiraan Biaya

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan