Indri Hapsari: It’s OK to Pause, Take a Break and Breathe, Even If The World Seems to Keep On Going

Komunikasi dengan diri sendiri dan keluarga itu penting. Nggak perlu jadi perfeksionis, sah-sah saja kalau anak dapat extra screen time, demi mereka anteng sejenak.

Menjalani keseharian sebagai praktisi breathwork, reiki, prenatal Yoga dan part-time admin di Wellness Company di Bali, Indri Hapsari (34) sangat menjunjung tinggi kesehatan mental. Buatnya, pekerjaan bukan hanya materi semata, karena semua tidak akan ada artinya kalau jiwa tidak damai. Simak keseharian ibu dua perempuan, Manu (5) dan Mara (1,5) berikut ini.

Apa yang menjadi tantangan terbesar sebagai working mom dalam mengejar passion?

Menurut saya, yang ada hanyalah diri sendiri yang menghambat, dengan pikiran seperti ‘Nanti kurang waktu dengan anak’ atau ‘Tidak bisa fokus saat meeting online’, karena sebenarnya setelah dijalani ternyata bisa-bisa saja. All we need to do is communicate, with ourselves and with our family. Nggak perlu jadi perfeksionis, sah-sah saja kalau kita kasih anak extra screen time, demi mereka anteng sejenak.

Untuk membantu mengatur kegiatan sehari-hari, suka mengandalkan aplikasi apa?

Untuk pekerjaan, apalagi di situasi saat ini, saya menggunakan Zoom. Untuk komunikasi dengan klien, saya menggunakan Whatsapp dan Instagram (sekaligus untuk promo), lalu Gojek atau online groceries untuk belanja. Spotify untuk hiburan personal, untuk keluarga dan pekerjaan. M-banking dan Paypal juga berjasa sekali selama #stayathome.

Tips efisien Working from Home with kids around?

Komunikasi, kerja sama dan bagi tugas dengan pasangan! Buat jadwal untuk diri sendiri, tapi juga fleksibel. Contoh, kerja pagi beberapa jam, habiskan waktu dengan anak, urus rumah, dll, lalu sore lanjut lagi di saat anak main. Karena kebetulan saya juga bekerja dengan tim dari berbagai time zone, jadi meeting biasanya dilakukan di malam hari. Kalau anak-anak belum tidur, biasanya saya titip suami. Saat kerja, kalau bisa hindari cek social media, karena bisa hilang konsentrasi dan waktu jadi cepat berlalu, hehe, gunakan waktu seefisien mungkin.

Supaya selalu sehat di tengah kesibukan bekerja dan mengurus anak?

Hidrasi, minum air putih yang banyak. Move the body, apapun caranya! Kami biasanya yoga atau qigong, anak-anak juga biasanya ikutan, atau pasang musik, dance free style. Sedia green juice supaya asupan nutrisi cukup. I am lucky my youngest, Mara, still breastfeeds, jadi kalau siang dia menyusui saya bisa ikutan tidur siang sebentar. Breathing exercise juga penting untuk mengelola kesehatan raga dan jiwa.

Me time andalan selama #dirumahaja?

Ikutan online course atau nonton IG live yang topiknya menarik buat saya. Dengerin musik dan meditasi juga ngebantu charge my battery.

Sebagai ibu bekerja, apa kekhawatiran yang dirasakan terutama berkaitan dengan anak?

When I don’t take care of myself, jadi lebih mudah nggak sabaran saat anak mulai banyak menuntut. Padahal, the first 7 years of a child’s life is the most important phase, kadang saya mikir kalau saya marah dengan anak, it will affect them in the future. So, at the end of each day, I talk with my kids and apologise if I may upset them in any way.

Baca juga:

Hubungan Paling Penting Untuk Dijaga: Hubungan dengan Diri Sendiri

Kenapa penting bagi seorang perempuan untuk mandiri secara finansial?

Menurut saya, job security adalah sebuah ilusi, apapun bisa terjadi, contohnya di saat sekarang banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan. Alangkah bagusnya jika kita bisa sisihkan uang untuk dana darurat.

By doing what I’m doing now, I want my child to understand that…

...mental health is important! Bahwa di saat mereka besar nanti, yang dicari bukan hanya materi semata, karena semua tidak ada artinya kalau jiwa kita tidak damai. I want them to understand that it is OK to pause, take a break and breathe, even if the world seems to keep on going non stop. We can help others just by being present with them.

Baca juga:

Karantina dan Konflik Rumah Tangga

Kiat Tetap Waras Bekerja di Rumah dan Urus Anak di Tengah Pandemi