Jangan sekadar memberi izin kepada para remaja kita untuk menggunakan internet, barengi dengan membekalinya dengan ilmu yang membuat mereka tetap aman berselancar di dunia maya, dengan program Tangkas Berinternet dari Google.
Image: by Damian Zaleski on Unsplash
Mau tua dan muda yang namanya main internet tetap butuh kecerdasan. Karena rekam jejak kita di internet bakal terekam selamanya. Untuk kita yang sudah dewasa, common sense ketika di dunia online biasa mulai terasah. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin saja sedang mengincar kita. Tapi bagaimana dengan para remaja? Umumnya dari segi pembuatan keputusan belum matang.
Baca juga: Apa yang Sebenarnya Anak Remaja Butuhkan dari Orangtua?
Hal ini dipengaruhi bagian otak, prefrontal cortex. “Bagian ini masih terus berkembang hingga usia 20, jadi di bawah itu fungsinya belum maksimal. Fungsi Prefrontal Cortex belum maksimal, letaknya di otak bagian depan. Nah, fungsi tersebut, baru maksimal di usia 20, karena di usia mereka sekarang masih tahap under construction . Fungsi Prefrontal Cortex, membantu kita untuk mengambil keputusan, misalnya risiko baik buruk dari apa yang mereka lakukan,” ujar Vera Itabiliana, psikolog anak dan remaja.
Baca juga: Kegalauan Remaja Masa Lalu, Akankah Anak Saya Mengalaminya Juga?
Karena itulah, dibutuhkan kepedulian dari kita semua untuk memastikan para remaja ini tetap bisa menikmati kemajuan teknologi, dengan cara yang aman. Seperti yang dilakukan oleh Google, dengan mengeluarkan Tangkas Berinternet, awal Februari 2020 lalu, dalam rangka memperingati Hari Aman Berinternet Sedunia atau “Safer Internet Day” yang setiap tahunnya diselenggarakan pada tanggal 11 Februari. Apa saja poin-poin penting dari Tangkas Berinternet?
1. Jadilah pengguna internet yang positif seperti di kehidupan nyata.
Sekali saja memposting sesuatu di internet (foto, komentar, dan pesan) jejak digital kita akan ada di internet selamanya.
2. Pikirkan sebelum memposting.
Perhatikan dengan saksama waktu memposting sesuatu. Contohnya, untuk tidak memberi reaksi terhadap sesuatu, foto, atau komentar seseorang, atau tidak membagikan hal yang tidak benar.
3. Lindungi rahasiamu!
Jangan membagikan alamat, email, nomor telepon, sandi, username dan dokumen sekolah kepada orang asing.
4. Jangan berasumsi bahwa pengguna lain di internet memiliki pemikiran yang sama dengan kamu.
Ketika orang lain melihat informasi yang sama dengan kita, mereka bisa saja memiliki pengertian yang berbeda.
5. Penting untuk selalu menghormati pilihan privasi orang lain, meskipun mungkin kita tidak setuju dengan pilihan tersebut.
Situasi yang berbeda membutuhkan respon yang berbeda secara online dan offline.
1. Membuat sandi yang kuat.
Memilih 8 karakter dan gunakan kombinasi huruf (besar dan kecil), angka dan simbol.
2. Ganti sandi di akun lain yang kamu miliki
Gunakan sandi yang berbeda untuk setiap akun penting yang dipunya.
3. Gunakan kreativitasmu.
Hindari membuat sandi yang mudah ditebak, seperti nama panggilan, nama sekolah, tim bola basket favorit, serangkaian angka (seperti 123456), dan lain-lain. Jangan pula, menggunakan kata “santi” atau “password”!
4. Jangan gunakan informasi pribadi.
Hindari penggunaan informasi pribadi (nama, alamat, email, nomor telepon, momor kartu identitas, nama gadis ibu kandung, tanggal lahir, dll), atau kata-kata yang umum di dalam sandi.
5. Jangan ragu untuk mengubah sandi akun.
Segera ubah sandi, kalau yakin bahwa sandi itu sudah diketahui orang lain, selain orang dewasa yang dipercaya.
1. Periksa kembali kredibilitas situs.
Sebelum mengklik atau memasukkan sandi di situs yang belum pernah dikunjugi, periksa apakah URL situsnya sama dengan nama dan informasi perusahaan atau produk yang dicari.
2. Gunakan situs yang aman.
Pastikan URL situs dimulai dengan https:// dengan ikon gembok hijau kecil di sebelah kiri.
3. Jangan mudah tertipu scam.
Kalau ada email atau situs yang menawarkan sesuatu yang kedengarannya tidak masuk akal, seperti peluang untuk menghasilkan banyak uang, biasanya itu sudah pasti tidak benar. Jangan mudah tertipu pesan palsu.
4. Ini bisa terjadi kepada siapa saja.
Kalau kamu mendapati diri tertipu scam di internet, segera beri tahu orangtua, guru, atau orang orang dewasa lainnya yang dipercaya, dan segera ubah sandi akun kamu!
5. Perhatian! Ingatlah bahwa situs atau iklan tidak dapat mengetahui apakah ada masalah pada perangkatmu.
Scam dapat mencoba menipumu untuk mendownload malware atau software yang tidak diinginkan dengan memberi tahu kamu kalau ada masalah di perangkatkmu.
1. Ikuti aturan utamanya.
Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan, baik di internet maupun dalam kehidupan nyata. Misalnya: laporkan jika terjadi pelecehan. Beri tahu seseorang yang dapat membantumu, seperti orangtua, guru, atau guru BP.
2. Jadilah penolong.
Seorang penolong akan melawan perilaku buruk dan membela kebaikan dan hal positif. Contohnya, laporkan pelecehan. Beri tahu seseorang yang dapat membantumu, seperti orangtua, guru, atau guru BP.
3. Lakukanlah hal-hal sederhana untuk mengubah interaksi negatif menjadi interaksi positif.
Kalau ada orang memposting hal negatif di internet tentang temanmu, ajak teman-teman lain untuk membuat “tumpukan komentar baik”, yaitu memposting banyak komentar baik mengenai temanmu yang sedang dirundung (di-bully). Tapi ingat, jangan memberikan komentar buruk kepada si perundung (pelaku bully), karena kamu ingin memberikan contoh yan baik, bukan membalasanya.
4. Ambil keputusan yang tepat saat memilih hal yang akan dikatakan dan cara menyampaikannya.
Suatu hal yang tidak pantas untuk kamu katakan di dunia nyata, berarti tak pantas juga dituliskan di internet.
5. Sebarkan kebaikan di internet.
1. Menemukan hal negatif? Jangan diam saja.
Kalau kamu menemukan hal yang membuatmu merasa tidak nyaman, laporkan! Beranikan diri dan hubungi seseorang yang kamu percaya dan dapat membantumu. Seperti guru, kepala sekolah, atau orangtua.
2. Bicarakanlah
Meminta bantuan saat kamu tidak yakin apa yang harus dilakukan adalah tindakan berani. Jika tindakan ini dapat membantumu atau orang lain untuk mengatasi suatu hal yang menyakitkan atau bahkan mencegah bahaya terjadi, hal tersebut adalah tindakan yang cerdas dan berani.
3. Laporkan dan, atau blokir konten yang tidak pantas.
Melaporkan konten dapat membantu orang-orang terlibat, lingkungannya, dan platform itu sendiri, jika kita menggunakan alat untuk memblokir dan/atau melapor yang tersedua di situs atau aplikasi.
4. Dapatkan buktinya
Sebelum memblokir atau melaporkan konten yang tidak pantas, sebaiknya ambil screenshot, sehingga kamu bisa menggunakannya sebagai bukti.
5. Jangan takut!
Kalau kamu menerima pesan atau komentar menyeramkan dari orang asing, tunjukkan pesan itu kepada orang dewasa yang kamu percayai, lalu blokir dan laporkan orang itu.
Baca juga: 8 Kemampuan Digital yang Harus Dimiliki Anak