banner-detik
PARENTING & KIDS

Membesarkan Anak Bahagia dan Minim Trauma

author

annisast05 Feb 2020

Membesarkan Anak Bahagia dan Minim Trauma

Setelah topik inner child ramai dibicarakan, saya jadi refleksi diri. Bagaimana agar anak tidak membawa terlalu banyak trauma masa kecil yang didapat dari rumah?

Anak Sekolah Butuh 5 Hal Simpel Ini Dari Orangtuanya Agar Tidak Stres - Mommies Daily

Jawabannya adalah membesarkan anak yang bahagia. Bagaimana caranya?

Buat ia merasa aman

Pastikan selalu peluk cium dan berikan banyak afeksi. Yakinkan ia bahwa perasaannya berharga, bahwa ia berhak merasa bahagia dan ketika ia sedih, pastikan kita jadi orang pertama yang memeluk dan menenangkan bukan melarangnya untuk sedih.

Sedih itu boleh, sedih itu tidak apa-apa. Tidak perlu merasa bersalah karena sedih. Buat ia selalu merasa aman ketika bersama kita.

Berhenti membandingkan

Dibandingkan itu menyebalkan ya! Jadi jangan membandingkan, apalagi dengan anak lain atau kakak/adiknya. Membandingkan tidak ada manfaatnya dan hanya membuat perasaan anak terluka.

Daripada membandingkan, lebih baik hargai tiap usahanya. Beri pujian yang fokus pada usaha yang telah ia jalani.

Dengarkan pendapatnya

Saya paling sedih pada ibu-ibu yang selalu menyuruh anak untuk diam. Suatu hari nanti, ketika anak ada masalah dan tidak cerita pada kita, wajar kan jadinya karena sejak kecil diminta untuk diam?

Dengarkan pendapatnya tanpa menghakimi, berikan dia daftar risiko yang mungkin muncul dan biarkan ia memutuskan sendiri. Membiarkan anak gagal juga sama dengan menyuruhnya belajar, bedanya, ia memutuskan sendiri semua keputusannya bukan karena terpaksa kita yang memintanya.

Biarkan ia bermain

Anak butuh bermain! Orang dewasa juga butuh bermain sih. Tapi biarkan ia mengeksplorasi dan bermain sebebas-bebasnya. Jangan terlalu banyak melarang tanpa alasan yang jelas seperti alasan keamanan misalnya.

Lalu, pelajari anger management dan marah pada dengan aman sehingga tidak melampiaskan emosi pada anak.

Mana yang paling sulit? Ahahaha. Yang jelas, kuncinya satu, orangtua yang bahagia akan membesarkan anak yang bahagia. Jadi, sudah bahagia atau belum? :)

Baca:

Surat untuk Anak Remajaku, Dari Ibu yang Mencemaskanmu Selalu

Tuhan, Jauhkan Anak Saya dari Teman-teman yang Toxic

Saat Orang tua Memiliki Gangguan Mental, Anak Membutuhkan 11 Hal Ini!

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan