7 Tipe Orang yang Sering Saya Jumpai Saat Silaturahmi

Household

fiaindriokusumo・21 Jun 2017

detail-thumb

Lebaran sebentar lagi, sudah siap bertemu banyak sanak saudara maupun kenalan di saat silaturahmi? Nah, based on pengalaman saya, ada 7 tipe orang yang sering saya temukan ketika silaturahmi terjadi.

Lebaran sudah pasti identik dengan kegiatan silaturahmi (salah satunya), bertemu dengan banyak orang, entah itu saudara, teman, tetangga hingga kolega. Senang sudah pasti, karena bisa jadi ajang melepas kangen dan juga gossip terkini (hayo ngakuuuu….), tapi di sisi lain, nggak jarang kita ketemu sama orang-orang yang sukses bikin kita gondok nggak kelar-kelar. Biasanya sih karena mulutnya yang suka enteng ngucap sesuatu yang kurang enak didengar telinga kita.

Based on pengalaman dan cerita dari banyak orang, ada beberapa tipe yang sering banget hadir di momen silaturahmi. Tipe seperti apa sajakah mereka?

7 Tipe Orang yang Sering Saya Jumpai Saat Silaturahmi  - Mommies Daily

1. Si Tukang Pamer

Datang dengan kendaraan baru (pokoknya beda deh dengan tahun lalu), perhiasan segambreng,mulai dari jari-jari tangan, gelang nan gemerincing, kalung hingga bros semua mau dipakai. Yang diomongin nggak jauh-jauh tentang keberhasilan dirinya, pasangannya, anak-anaknya, binatang peliharaannya dst.

2. Always Look Good

Kalau ini saya lebih ke iri ahahahaha, karena tipe seperti ini, nggak peduli mau selelah apapun atau sepadat apapun jadwal silaturahmi, kok ya tetap kece badai. Make up on, baju tetap rapih jali, liptick nggak pernah berubah jadi lip liner *__*.

3. Si Popular

Ini biasanya masuk ke dalam golongan orang-orang yang menyenangkan. Orangnya santai tapi tetap sopan, basa basinya pas, nggak lebay sehingga berkesan kayak orang kepo namun juga nggak terlalu irit kata sehingga dianggap sombong. Semua orang merasa nyaman berada di dekatnya dan kehadirannya memberikan suasana gembira. (Semoga kita masuk ke dalam golongan orang-orang semacam ini ya, hehehehe)

4. Si Mulut Enteng

Mulutnya enteeeeeng banget kalau ngomong, tanpa merasa perlu menyortir kalimat-kalimat yang keluar.

“Kok nggak naik pesawat aja pulangnya? Naik mobil kan macet, lama, capek lagi!”

“Kok udah Lebaran lagi masih belum punya anak? Wah patut dipertanyakan nih siapa yang bermasalah.”

“Kok anaknya nggak boleh makan es sih? Jangan terlalu banyak aturan lho jadi orangtua, anak malah gampang sakit.”

“Kok suaminya kurus sih kayak nggak terawat”

Nah, model yang begini enaknya dikasih tatapan tajam, ditinggal pergi atau hindari sebisa mungkin. Daripada baru Lebaran udah dosa lagi karena kesel sama orang *__*.

5. Si Ringan Tangan

Model begini kalau kita jadi tuan rumah rasanya jadi senang, ahahaha, karena dia nggak sungkan dan nggak berat untuk membantu kita. Mulai dari membereskan meja, membawa piring kotor ke belakang, dan lainnya. Ringan aja tangannya untuk membantu. Alhamdulillah ya kan :D.

6. Si Tukang Curhat

Saat kita hanya mengajukan satu pertanyaan tentang “Gimana kabarnya sekarang?” Dan dia pun langsung menjawab dengan berbagai macam keluh kesah. Tentang berat badan yang tak kunjung turun, tentang ART mudik, tentang anak-anak yang susah diatur, tentang perjalanan mudik yang melelahkan, tentang baju baru yang nggak sesuai harapan, tentang pekerjaan, tentang pasangan dst.

7. Si Pemberi Solusi atau Tukang Nasihat

Segala hal yang dia lihat dan dianggap tidak sesuai dengan ‘standar’nya, maka tak nunggu nanti-nanti, dia pun langsung mengeluarkan berbagai macam nasihat.

“Anaknya susah makan? Coba deh kasih vitamin ini kayak anakku.”

“Pas berangkat tadi kena macet? Nanti pulangnya lewat rute ini aja, dijamin lancar.”

“Duh, belum punya anak juga? Udah nyoba konsul ke dokter kandungan yang di rumahs akit A? Temanku sukses tuh nyoba di dia.”

“Kulit mukanya lagi kering banget ya? Aku dulu juga begitu, terus nyoba skin care dari Korea ini, eh tokcer lho…”

Dst…..

Selama cara penyampaiannya juga nggak berkesan sok tahu atau sok menggurui, saya sih nggak pernah masalah, lumayan kan dapat masukan gratis ahahaha.

Nah, itu 7 orang yang sering saya jumpai ketika silaturahmi. Kalau mommies sendiri bagaimana pas datang ke acara silaturahmi keluarga besar?