Ingin bekerja di perusahaan start up? Kenali dulu, yuk plus minusnya.
Image: www.grameen-info.org
Sudah menjadi rahasia umum, dimanapun kita bekerja pasti deh ada plus minus-nya. Supaya menikmati pekerjaan kita dimanapun itu bisa diakali dengan mengenali alasan kenapa Mommies mencintai pekerjaan yang sedang digeluti. Dengan begitu, tidak akan terasa berat, kan? Sama halnya jika Anda tertarik bekerja di perusahaan start up. Biasanya perusahaan ini memiliki citra ? Perusahaan baru, kantor yang kecil, karyawannya sedikit, dan mungkin saja gajinya tidak sebesar perusahaan yang sudah besar. Sebetulnya start up ini adalah sebutan untuk perusahaan yang baru merintis dan masih mencari model bisnis.
Perusahaan sejenis ini kini menjamur di Indonesia, namun sebagian orang masih ragu untuk bergabung dan cenderung ingin mencari aman dengan hanya mengincar perusahaan-perusahaan besar karena mengincari zona nyaman. Namun pada kenyataannya, bekerja di zona aman memiliki risiko. Misalnya kreativitas Mommies jadi tidak berkembang. Tapi jika Anda saat ini sedang melirik untuk bergabung dengan start up, ada baiknya kita telusuri terlebih dahulu plus dan minus berkarier di start up.
Bergabung dengan start up berbeda dengan bergabung bersama perusahaan besar. Perbedaan utamanya adalah minimnya struktur dan sistem yang sudah terbentuk sehingga memengaruhi jam kerja, proses dan alur kerja, serta hubungan kerja. Keuntungannya, kemungkinan peraturan yang terbentuk baru sedikit dan ada kesempatan bagi Anda untuk mengekspresikan kreativitas dan bahkan bisa menemukan kiat untuk menjadi mompreneur pemula.
Perusahaan start up sebagian besar tidak memiliki jam kerja yang teratur karena tolak ukurnya adalah target tugas yang harus diselesaikan, bukan berapa lama waktu kerja. Ketika tugas Anda selesai, maka Anda memiliki keleluasaan untuk melakukan hal lain. Ada pula start up yang menjalankan sistem kerja remote, atau Anda bisa bekerja dari rumah. Fleksibilitas waktu yang dimiliki start up ini tentu saja menguntungkan bagi Mommies untuk membagi waktu antara karier dan mengurus keluarga.
Prioritas perusahaan start up adalah untuk mendapatkan pemasukan dana sebanyak-banyaknya dengan mengetatkan berbagai potensi pengeluaran, termasuk gaji karyawan serta tunjangan-tunjangan yang biasanya ditawarkan oleh perusahaan besar. Sadarilah akan hal ini sebelum Anda bergabung dengan start up. Namun saat perusahaan sudah mulai berkembang, kerja keras Anda tentu saja akan diperhitungkan. Akan mungkin Anda diperhitungkan menjadi salah satu barisan eksekutif perusahaan, atau bahkan mungkin juga memperoleh saham perusahaan meskipun sedikit.
Karena sistem yang sudah terbentuk, tidak ada satupun individu yang memberikan kontribusi yang luar biasa besar pada kemajuan perusahaan besar. Kehilangan satu orang pun tidak akan memengaruhi kinerja perusahaan. Berbeda dengan perusahaan start up, performa kerja setiap orang sangat berpengaruh bagi berjalannya perusahaan. Baik buruknya performa kerja yang Anda berikan, akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Siapkah Anda dengan tekanan tersebut? Positifnya, Anda dapat mengembangkan diri Anda lebih cepat dan belajar banyak hal mengenai bisnis perusahaan dalam jangka waktu yang tidak lama.
Di perusahaan besar, setiap individu memiliki jobdesk yang sangat spesifik yang akhirnya membatasi tanggung jawabnya. Tapi dinamika di perusahaan start up akan menuntut Anda untuk cepat beradaptasi, berpindah dari satu job desc ke job desc berikutnya. Peran Anda akan cepat berubah-ubah, dan bukan tidak mungkin Anda akan memiliki tanggung jawab ganda. Waktu yang Anda jalani di perusahaan start up akan memberikan jauh lebih banyak pengalaman dan keahlian kerja dibandingkan berkarier di korporat. Jika Anda berada pada perusahaan start up yang berkembang dengan baik, pada akhirnya akan sangat mungkin Anda mendapatkan timbal balik penghasilan yang mencengangkan.
Masih bingung dengan pilihannya? Saran terbaik adalah, tentukan terlebih dahulu apa tujuan Mommies dalam berkarier. Jika Mommies mencari stabilitas jangka panjang, bukan keputusan yang tepat jika Mommies bergabung dengan perusahaan start up. Tapi jika Mommies mencari fleksibiltas waktu, lingkungan kerja yang relatif santai, dan ingin mengembangkan keahlian dan potensi diri secara profesional untuk karier Mommies berikutnya, maka perusahaan start up bisa dijadikan pertimbangan untuk tempat berkarier saat ini.
Artikel ini ditulis oleh: Christie Achja, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, bergabung di EXPERD Consultant sejak 2015 sebagai Training Consultant.