Mengelola Konflik Keluarga dengan Cara Menyenangkan

Marriage

?author?・23 Jun 2016

detail-thumb

Yang namanya keluarga yang terdiri dari banyak kepala dan pemikiran, wajar saja jika terjadi konflik. Kini tinggal bagaimana Mommies menemukan solusi untuk mengelola konflik tadi. Mau tahu mengelola konflik keluarga dengan cara menyenangkan?

Mengelola Konflik Keluarga dengan Cara Menyenangkan

Image: www.lookfordiagnosis.com

Sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara saya sudah “kenyang” dengan berbagai konflik yang sempat mampir di keluarga kami. Beruntung jarak antara saya dengan abang dan kakak saya lumayan jauh – 7 tahun dan 5 tahun. Jadi merekalah yang lebih banyak mengalah *ini enaknya jadi anak bungsu :D. Di luar konflik antara saudara kandung tadi juga sempat ada masalah keluarga lainnya, dan yang saya ingat semua bisa teratasi dengan baik – karena biar bagaimanapun kami adalah keluarga yang punya ikatan darah satu sama lain.

Bicara soal konflik dalam keluarga, baru-baru ini saya sempat datang ke talk show parenting yang diadakan oleh Klop Cookies – salah satu produk andalan  Orang Tua (OT) Group.  Klop mencermati masalah sosial seputar konflik dalam keluarga ini. Secara ya, Mommies dengan semakin sibuknya masing-masing anggota keluarga, risiko terjadinya konflik juga semakin besar.

Namun, konflik dalam keluarga itu wajar saja kok bisa terjadi. Menurut  Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi.,Psi, - Psikolog Anak dan Keluarga. “Konflik dalam keluarga tidak terhindarkan, karena masing-masing anggota keluarga punya pemikiran dan persepsi yang berbeda pula. Dari situ timbulah konflik, entah yang kecil maupun yang besar. Jadi konflik itu wajar ada dalam sebuah keluarga, nah sekarang tinggal bagaimana kita menyelesaikannya. Agar tidak menganggu kekompakaan keluarga,” jelas Vera. Dan selama konflik di rumah tangga itu secara grafiknya up and down, tidak jadi masalah.

Ada dua poin penting yang saya berhasil bawa pulang untuk Mommies, supaya mengelola bisa mengelola konflik keluarga dengan cara menyenangkan.

  • Komunikasi
  • Cari momen yang santai dan nyaman untuk seluruh anggota keluarga, bisa sambil makan camilan juga, lho Mommies.  Dan harus win-win solution, artinya cari tahu keinginan isteri atau suami lalu cari jalan tengahnya. Jadi pihak-pihak yang terlibat konflik bisa sama-sama senang. Buang jauh-jauh deh tu yang namanya egois!

  • Family time
  • Nah, kunci komunikasi poin di atas tadi bisa berjalan dengan baik, jika antara anggota keluarga punya kelekatan emosi yang baik, ini bisa terjadi jika family time-nya juga berjalan dengan baik. Menciptakan family time, bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Hal ini harus diusahakan dan harus menjadi bagian dari komitmen orangtua, tujuannya untuk mendekatkan hubungan emosional dengan anak-anak. Family time ini harus diciptakan, yaitu momen dimana semua anggota keluarga melakukan aktivitas yang menyenangkan, bareng-bareng dan ada interaksinya.

    Soal family time ini, nggak harus selalu dilakukan dengan cara yang mahal kok Mommies. apalagi sedan musim hujan gini, akan lebih menyenangkan dan efisien jika family time dilakukan sambil bermain banyak hal di rumah saja. Selain hemat, kelekatan antar keluarga juga bisa terbentuk kan? Ujung-ujungnya, konflik keluarga bisa diselesaikan dengan cara yang tetap menyenangkan.