Ditulis oleh: Lariza Putri
Ada aturan tersendiri saat menghangatkan MPASI yang telah dibekukan. Dan, penting ternyata membuat tabel daftar MPASI.
Salah satu tantangan seru tentang tahapan makan bayi adalah waktu saya harus mengenalkan makanan padat alias MPASI. Mulai dari menentukan MPASI pertama yang perlu dicoba hingga persiapan apa saja yang perlu dilakukan demi memberi MPASI ini. Waktu saya memutuskan akan memberikan MPASI buatan sendiri untuk si kecil, suami saya sih mendukung saja, tapi dia sempat khawatir kalau ujung-ujungnya saya malah kecapean mengingat bahwa saya saat itu sudah kembali bekerja.Tapi, secara niat mau memberikan yang terbaik untuk anak (walaupun sedikit rempong) saya pun meminta kerjasama dari seluruh penghuni rumah, termasuk mbak pengasuh.
Ini yang saya lakukan saat menyiapkan MPASI rumahan kala saya harus ngantor:
Daftar ini menjadi sangat penting saat harus meninggalkan bayi yang sedang belajar makan untuk pergi ke kantor. Pengasuh di rumah jadi tidak bingung harus memberikan makanan apa. Tinggal melihat daftar menu, siapkan dan berikan. Dan, saya pun, tenang di kantor.
Dengan daftar menu juga akan memudahkan saya untuk berbelanja bahan makanan. Jangan sampai, sudah niat ingin membuat pure labu, tapi ternyata bahan untuk membuat pure labu tidak ada di kulkas. Daftar menu saya buat dengan cara mencocokkan daftar makanan yang sudah boleh diberikan pada bayi sesuai usianya. Sekaligus, menjadi daftar makanan baru yang mulai dicoba sama si kecil. Paling enak sih beli buku MPASI yang sudah ada pembagian menunya.
Berangkat bekerja pukul 7 atau 8 dan pulang sudah menjelang malam, tentu membuat saya tak lagi sempat berbelanja. Kalau sekarang, mungkin kita bisa memanfaatkan aplikasi jasa belanja yang sudah banyak disediakan. Namun, dulu, saat Dhia MPASI, boro-boro ada jasa layanan belanja, tukang sayur juga kadang lewat, kadang juga tidak.
Itulah sebabnya, demi keamanan perut Dhia, saya selalu menyiasati dengan membeli bahan makanan seminggu sekali. Dengan daftar menu yang sudah saya buat sebelumnya, maka akan memudahkan saya membeli bahan makanan yang saya perlukan. Tentu saja cara ini juga bisa membuat hati saya lebih tenang, karena memilih bahan makanan sendiri untuk Dhia.
Ada kalanya, pagi-pagi saya agak santai dan tidak terlalu terburu-buru. Sehingga bisa menyiapkan MPASI Dhia hari ini di pagi hari. Namun, saat harus sampai kantor jam 9 pagi karena ada meeting penting, pagi santai dan ceria dengan memasak di dapur bisa jadi hanya impian.Maka saya siasati dengan memasak MPASI dalam beberapa porsi. Saya simpan MPASI tersebut di dalam tray es batu dan saya bekukan. Beberapa bahan makanan yang bisa dibekukan dalam bentuk pure antara lain kaldu ayam atau sapi, brokoli, wortel, buncis, dan kacang polong. Istilahnya MPASI dengan frozen food.
Sementara, untuk menyiapkan bahan makanan yang tidak bisa dibekukan seperti makanan sumber protein (ayam, daging, ikan) saya biasa menyiapkannya pagi-pagi sekali, kukus sebentar, lalu blender dan campurkan dengan pure yang sudah dibekukan.
Jangan lupa mengajarkan pengasuh cara menghangatkan MPASI yang dibekukan, karena ada aturan berbeda dalam memanaskan MPASI beku. Bagaimana cara memanaskannya dan apa pentingnya membuat tabel daftar MPASI, bisa dilihat di halaman selanjutnya.
*Gambar dari sini
Tidak seperti makanan orang dewasa yang bisa langsung dipanaskan begitu saja, MPASI yang sudah dibekukan ada cara khusus untuk menghangatkannya. Sebelum dihangatkan, sebaiknya ambil beberapa blok pure MPASI yang sudah beku, kira-kira satu kali porsi makan dan segera pisahkan menggunakan plastik. Jangan lupa beri tanggal pembuatannya.
Cara memanaskannya pun berbeda dengan memanaskan ASI perah. Dalam memanaskan MPASI beku tidak boleh ada perubahan suhu yang terlalu drastis. Jadi, turunkan dulu satu porsi (dalam satu plastik) makanan dari freezer ke bagian bawah kulkas. Tunggu hingga agak mencair, lalu panaskan di atas api. Selalu ingatkan pengasuh atau siapapun yang akan memberikan MPASI pada bayi untuk mengecek kualitas makanan yang dibekukan.
Serunya, saya juga melakukan mix-and-match untuk beberapa bahan makanan agar makanan Dhia lebih bervariasi dan ia pun tak bosan. Sekali lagi, daftar menu makanan jadi sangat berperan dalam hal ini.
Tabel ini berguna sebagai evaluasi makan Dhia. Bagaimanapun pengawasan terhadap apapun yang masuk ke dalam perut Dhia tetap harus sepengetahuan saya. Jadi, saya memberitahukan pengasuh untuk mencatat makanan yang dimakan Dhia. Mulai dari nama menunya (sesuai tidak dengan daftar menu yang sudah saya buat), berapa banyak habisnya, reaksi pertama saat harus mencicipi makanan baru (apakah melepeh, suka, menyembur, dan lain sebagainya), dan jam makannya.
Tidak berlebihan, dong, ya. Karena kalau sampai Dhia alergi atau diare, saya jadi bisa cepat mengetahui makanan penyebabnya, dan bisa menghentikan dengan segera makanan penyebab diare atau alergi. Cara ini membuat saya jauh lebih tenang saat berada di kantor. Saya juga bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan Dhia dari apa yang ia makan.
Enjoy your MPASI moment ya untuk para working mommies