Beberapa tahun yang lalu, salah satu sahabat saya ada bertanya soal hotel transit. Itu, lho... hotel yang disewakan perjam. Pertanyaannya pun akhirnya memancing saya untuk bertanya kembali.
“Hotel jam-jaman? Buat apaan? Buat event kantor? Atau buat loe pacaran sama suami?”
Iiih... saya kepo banget, ya? Hahahaa.... tapi kerena yang tanya sahabat sendiri, nggak ada salahnya, dong, saya tanya. Toh, yang ditanya juga nggak keberatan. Terbukti sahabat saya ini malah jadi curhat dan nyerocosos terus seperti petasan.
“Iya, Dis.... gue pengen pacaran, nih. Kalau di rumah sekarang sudah susah banget. Ada aja gangguannya. Mau liburan berduaan aja juga kayanya masih belum mungkin karena anak-anak masih pada balita.Pengen cari sesuatu yang baru,” kira-kita begitulah cuhatannya.
What? Segitu susahnya, ya, mau pacaran sama suami? Terus terang, waktu itu saya hampir nggak percaya dengan cerita teman saya ini. Maksudnya, harus sampai segitunya, ya, mereka harus cari celah buat mesra-mesraan? Maklum saja, saat itu saya termasuk pengantin baru, jadi masih belum banyak tau suka dukanya menjaga romantisme sama suami. Sementara sahabat saya yang lebih dulu menikah sudah memasuki usia pernikahan yang ke-5 tahun.
Tapi, setelah menikah hampir 6 tahun saya cukup paham apa yang dimaksud dengan sahabat saya saat itu. Urusan mesra-mesraan sama suami memang harus dijaga dan banyak dipengaruhi berbagai faktor. Kalau dikesampingkan, rasanya juga nggak mungkin, ya? Biar gimana kan, urusan mesra-mesraan sama pasangan hal yang penting dan jadi salah satu faktor penting, di mana hubungan seksual ternyata nggak cuma bisa jadi pemersatu namun sekaligus bisa jadi pemicu pertengkaran.
Makanya, urusan menyalakan bara asmara ini butuh komitmen bersama pasangan. Kalau salah satu sudah nggak kompak, ya, bakal pincang. Tertatih tatih untuk menjalani bahtera rumah tangga. Masalah friksi dalam rumah tangga, atau mungkin timbul rasa bosan, ya... siapa, sih, yang bisa menghindarinya? Semuanya kan tinggal bagaimana cara kita menghadapinya dan mengambil langkah supaya hubungan tetap terajut indah,
Sejauh ini, sih, saya dan suami punya beberapa cara untuk menghangatkan hubungan kami berdua. Ya, walaupun rasanya sudah nggak terlalu bikin deg-degan seperti menanti kencan pertama. Tapi paling nggak. lewat beberapa cara di bawah ini kami bisa me-refresh hubungan lagi.
Tempat Bercinta
Iya, setelah memasuki usia pernihakan ke-6 tahun, sekarang saya tau persis apa yang dimaksud sahabat saya. Bercinta atau mesra-mesraan dengan suami itu nggak selalu harus di kamar. Tetapi berpindah-pindahlah. Bisa di ruang tamu, ruang tengah, dapur, ruang makan, atau bahkan di teras belakang? Ternyata, pemilihan lokasi yang nggak biasa merupakan salah satu poin penting Semakin nggak aman, justru semakin bikin adrenalin bergejolak, lho. Makin degdegan, makin asik. Nggak percaya? Coba, deh, hahahaha. Kalau memang memungkinkan, sih, ya, nggak ada salahnya sesekal liburan berdua bareng suami.
Gaya
Urusan yang satu ini, sebenarnya saya termasuk perempuan yang konvensional. Tapi kalau ingat teknik posisi bercinta itu jumlah sampai ratusan, rugi juga, ya, kalau nggak dicoba? Hahahaha.... Tapi, bukan berarti harus dicoba semuanya, ya. Kuncinya, harus dilakukan atas kehendak dan kesepakatan bersama. Paling nggak dengan adanya variasi, saya dan suami sama-sama seperti mendapatkan petualangan baru.
Fantasi
Saya yakin, soal impian dan fantasi seksual, baik pria ataupun perempuan sebenarnya hampirlah sama. Dan, rasanya sah-sah saja kok punya fantasi seks. Bahkan, nggak ada salahnya sesekali mendiskusikan fantasi seks bersama pasangan. Biar gimana, fantasi seks ini kan bisa menambah kehangatan hubungan dan sebagai variasi untuk menyingkirkan kebosanan dari sebuah rutinitas bercinta. Sejauh fantasi seksnya nggak aneh-aneh, kenapa nggak dicoba?
Makanan
Selera makan saya dan suami sebenarnya bisa dibilang jauh berbeda. Suami senangnya makan sayur-sayuran dan nggak suka daging-dagingan, sementara saya justru sebaliknya. Walaupun begitu, setiap bulannya kami berdua punya jadwal kencan. Biasanya, sih, kami akan mengunjungi restoran favorit secara bergantian. Ya... walaupun pada kenyataannya, suami saya sering sering mengalah. Asiknya lagi, nih, sesekali suami saya juga mau ‘turun gunung’ ke dapur dan masak menu sederhana. Ya.... istri mana, sih, yang nggak suka menikmati hidangan dari pasangannya?
Variatif Memanjakan
Siapa, sih, yang nggak suka kejutan? Kalau perempuan, rasanya rata-rata pasti suka kalau suaminya kasih kejuatan. Tau-tau beliin tas atau jam impian, atau mungkin secara tiba-tiba ngajak bulan madu ke dua? Wiiih.. siapa juga yang bisa nolak, ya? Sama halnya dengan kaum perempuan, laki-laki pun senang dengan kejutan. Jadi, nggak ada salahnya sih, sesekalu kita membuat surprise buat suami tersayang. Bentuk kejutannya juga nggak perlu dengan sesuatu yang ‘wah’, cukup dengan memasak penganan kesukaannya. Atau, malah masak bersama saat akhir pekan? Walaupun angka usia pernikahan sudah cukup banyak, pasangan tetap butuh dimanjain. Lagi pula, hitung-hitung sebagai ungkapkan rasa cinta dengan tulus. Jangan lupa beri sanjungan pada pasangan untuk apa saja yang ia lakukan.
Komunikasi
Banyak yang bilang, seiring bertambahnya usia pernikahan dan kehadiran anak, komunikasi dengan pasangan semakin jarang. Konon perhatian jadi tercurah untuk anak-anak saja. Alhamdulillah hal ini nggak berlaku buat saya dan suami, sesibuk apapun, ya, komunikasi harus tetap jalan. Lagi pula, saya termasuk orang yang percaya, kalau nggak ada kemesraan tanpa komunikasi. Makanya, saya dan suami selalu berupaya untuk mencegah kebuntuan komunikasi. Salah satu caranya, kami lewati dengan ritual pillow talk. Dari sini, semua hal pun bisa kami bahas, mulai masalah anak, keuangan, hingga soal tetek bengek lainnya. Tanpa disadari, persoalan kecil bisa menurunkan keinginan bercinta.
Saya sendiri sangat percaya kalau cinta itu memang butuh dipupuk supaya bisa mesra sepanjang waktu. Dalam hal ini memang harus pintar-pintar cari celahnya, sih, dan pastinya harus kerja sama dengan pasangan. Bagaimana dengan Mommies yang lain? Punya resep juga nggak, sih, biar tetap mesra? Share dong, siapa tau bisa saya praktikan juga :)