Dengan semakin berkembangnya zaman, kita disajikan berbagai kemudahan dalam hidup. Sebut saja belanja online, lift atau tangga jalan di mana-mana, mobil murah, berbagai tayangan menghibur di televisi dan seterusnya.
Satu sisi, hal ini mengasyikkan, ya. Hidup terasa lebih praktis. Mau beli baju, tinggal buka Instagram (lho ketauan deh, haha), mau antar anak sekolah yang jaraknya 500m, pake mobil dan banyak lagi kemudahan yang kita dapatkan dengan berbagai fasilitas ini.
Di sisi lain, sadar nggak sih kalau berbagai kemudahan ini bikin kita bergerak lebih sedikit? Mungkin inilah yang menyebabkan hanya 18% orang Indonesia yang berolahraga secara regular, ya? Coba nih..
Belanja lewat smartphone, hanya jempol yang bergerak (plus saldo di rekening).
Menyetir mobil, hanya kaki dan tangan yang bergerak (plus mulut karena biasanya kita ngedumel kalo kena macet kan? Hihi)
Kenapa sih kita harus bergerak?
Pertama tentu saja untuk membakar kalori yang telah kita konsumsi. Ini berkaitan dengan kesehatan. Bayangin deh, kalau semua makanan yang kita konsumsi nggak dibakar dengan bergerak, jadi lemak berlebih, deh! Menempel di tempat-tempat yang tidak kita inginkan. Kalau cuma sekitar pinggang alias menimbulkan gelambir sih, keciiiil.. Kalau nempelnya di organ tubuh gimana?
Lalu dengan bergerak, otot dan tulang kita lebih kuat. Seiring dengan bertambahnya usia, pembentukan sel tulang lebih lambat. Bahaya osteoporosis juga mengintai. Kalau saya sih, daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mendingan menjaganya dari sekarang. Apalagi, salah satu tujuan saya adalah ingin sehat sampai tua :)
Selanjutnya: Nggak ada waktu untuk berolahraga? >>
Ya, berdasarkan riset 61% perempuan bilang menemukan kesulitan berolahraga secara reguler. Secara ya, kalau sudah jadi ibu-ibu, kita memiliki banyak peran dalam kehidupan. Tapi, ah pasti sempat! Seminggu 3x saja minimal, pasti sempat dong? Olahraga kan nggak harus keluar rumah, menggunakan aplikasi di gadget juga bisa!
Nah, kalau sudah berolahraga 3 kali seminggu, di hari lainnya Mommies juga harus banyak bergerak. Yang paling gampang: jalan kaki!
Ini sepertinya hal termudah yang bisa dilakukan sehari-hari, ya. Jalan kaki 10.000 langkah per hari merupakan anjuran dari WHO. Nah, bahkan organisasi kesehatan dunia saja mengakuinya lho!
Jalan kaki di kota besar seperti Jakarta memang agak sulit dilakukan. Ah, tapi bisa, kok. Nggak usah disengajain bak berolahraga, tapi dijadikan rutinitas. Misalnya berjalan kaki kalau lokasi yang dituju jaraknya memungkinkan. Saya senang sekali jalan kaki. Mengantar Langit sekolah, belanja ke supermarket dekat rumah, atau sekedar jalan sore saja. Selain saya yang bergerak, Langit juga ikut bergerak kan.
Saya memilih naik angkutan umum daripada bawa mobil sendiri. Ini memaksa saya untuk jalan. Turun dari bus, atau saat cari taksi, saya jalan. Kalaupun bawa mobil, bisa memilih parkir di tempat yang agak jauh. Supaya apa? Jalan :D
Pilih tangga daripada lift atau escalator. Waktu saya berkantor di gedung perkantoran, saya selalu memilih lewat tangga. Awalnya ruangan saya di lantai 5, ah masih sanggup ya. Ketika pindah ke lantai 11 mulai mikir, haha. Akhirnya menemukan solusi, naik tangga sampai lantai 5, seterusnya naik lift!
Untuk Mommies yang bekerja, saat makan siang dan nggak bawa bekal, jalan untuk beli sendiri makanannya. 8 jam berada di balik meja, nggak bagus buat kesehatan. Otak juga ga fresh karena bosan, kan. Percaya deh!
Memiliki container air minum di meja kerja memang bagus supaya kebutuhan air minum tetap terjaga. Tapi, Mommies jadi nggak bergerak kan?
Sementara untuk Mommies yang tidak bekerja kantoran, wah, saya yakin kegiatan fisiknya lebih banyak nih! Mengajak anak jalan sore, mengurus rumah, masak, dan seterusnya. Tapi ingat, saat anak di sekolah atau tidur siang, sempatkan berolahraga yuk, 30 menit saja sehari, kok!
Nah, malas bergerak? Nggak ada alasan lagi, dong! Sudah bergerak apa saja hari ini, share di forum yuk!