Zaman kian canggih. Kalau dulu saya baru kenal komputer pas duduk di bangku SD, baru punya pager saat memakai seragam putih abu-abu, kini anak saya Bumi yang usianya baru mau 4 tahun sudah lihai memainkan tablet atau smartphone. Jadi kepikiran, gimana, ya kondisi 10 tahun mendatang?
Semuanya pasti sudah serba canggih. Dan kita sebagai orangtua tentunya dituntut untuk bisa belajar mengejar zaman. Saya sendiri masih terus berusaha untuk mengusainya. Paling nggak saya bisa mengontrol aktivitas online Bumi jangan sampai kebablasan. Suka ngeri membayangkan dampak negatif dari penggunaan internet pada anak-anak. Belum lagi dengan cyber crime yang bisa bikin bulu kuduk sampai merinding. Duh!
Tapi kalau mau ngelarang anak-anak untuk tidak memakai prangkat teknologi rasanya juga nggak mungkin kan? Toh, sebenarnya sebenarnya di balik itu semua, banyak sekali manfaat dan kemudahan yang dapatkan dari kemajuan teknologi. Plus minusnya bisa dibilang berbanding lurus, deh, ya!
Seakan membaca rasa khawatir para orangtua yang takut kalau anak-anaknya menyalahgunakan penggunaan internet, saat ini Microsoft yang bekerjasama dengan beberapa vendor sedang mengampanyekan ‘Cermat’, yang merupakan singkatan dari Cerdas dan Hemat dalam penggunaan PC. CERMAT merupakan salah satu bentuk komitmen Microsoft dan para pembuat PC menyediakan perangkat terbaik dengan harga lebih terjangkau bagi seluruh siswa dan keluarga di Indonesia. Dan yang paling penting perangkat komputer ini telah memliki parental control!
Dalam talk show yang digelar beberapa waktu di fX, Lucky Gani – Business Group Head, Windows Division, Microsoft Indonesia mengatakan, “Kami memahami bahwa pengguna pertama PC membutuhkan bantuan dalam memaksimalkan penggunaan produk teknologi sambil tetap terlindungi dari berbagai risiko keamanan. Untuk itu Microsoft bersama pembuat PC serta lini penjualan memberikan edukasi cyberwellness kepada konsumen agar memperoleh manfaat sebanyak-banyaknya dari investasi mereka.”
Salah satu edukasi Cyberwellness yang diterapkan oleh Microsoft adalah untuk menggunakan peranti lunak orisinil untuk menghindari berbagai serangan sistem keamanan yang tak diinginkan. Edukasi ini juga menekankan pada orangtua untuk terus mendampingi anak-anaknya saat menggunakan komputer yang tersambung ke internet.
Dengan begitu program edukasi cyberwellness bisa sebagai bekal untuk kita para orangtua serta anak-anak untuk lebih paham bagaimana cara menggunakan PC, internet, serta teknologi secara aman dan bertanggung jawab. Risiko akibat penggunaan yang salah pun bisa ditekan sedemikian mungkin berkat adanya parental control. Benar bukan?