Sorry, we couldn't find any article matching ''
8 Belanjaan Supermarket yang Beneran Bisa Membuat Mama Hemat
Ditulis oleh: Prameshwari Sugiri
Berhemat, bukan berarti saya kompromi atas kebutuhan nutrisi kedua anak saya. Setidaknya ada 8 belanjaan supermarket yang bisa saya beli dengan harga yang lebih bersahabat.
Hemat. Menurut KBBI artinya berhati-hati dalam membelanjakan uang; tidak boros; cermat. Kata ini memang lebih mudah dibaca di kamus daripada dilakukan –terutama setelah punya anak. Bukan, saya bukan bicara soal membelikan mereka mainan tapi soal belanjaan supermarket! Ketika harus berhemat, saya kan, tidak mau membuat kompromi atas kebutuhan nutrisi mereka. Untung saya sadar ada setidaknya 8 belanjaan supermarket yang bisa saya beli dengan harga yang lebih bersahabat untuk kantong ini.
1. Roti Tawar Kupas Kulit
Kiska (8) dan Dinta (3) tidak suka makan roti tawar dengan kulit. Tapi selisih harga roti tawar biasa dan yang kupas kulit lumayan juga! Padahal seberapa ribet sih, motong kulit roti? Potongan kulit roti enak kalau dicelup ke coklat panas, dibuat puding roti atau dikasih telur terus digoreng. Kocaknya, anak-anak pun ikutan suka makan kulitnya.
2. Yoghurt dengan Buah atau Madu
Harga yoghurt dengan buah bisa berbeda sampai Rp 10.000 di atas yoghurt biasa. Artinya, potongan buah yang cuma sesesendok makan itu dihargai sama dengan satu pepaya California atau tiga buah pisang Barangan. Nggak masuk akal, kan? Solusinya? Beli yoghurt biasa terus kasih potongan buah atau madu sendiri aja.
3. Dimsum Beku
Stok dimsum beku wajib hukumnya di kulkas kami. Belakangan saya sadar kalau dihitung satuan, harga dimsum beku kotakan ini lumayan mahal. Berita bagusnya; beberapa supermarket menjual dimsum beku dalam kemasan kantung isi puluhan atau ratusan dimsum. Harganya bisa 3x lipat lebih mahal dari yang kotakan, tapi harga satuannya jadi murah. Ini berlaku juga kalau Anda rutin membeli nugget beku.
4. Susu UHT
Sekarton susu UHT dengan harga bervariasi dari Rp 11.000 sampai Rp 19.000 bisa habis dalam 2 hari saja. Lumayan banget, kan? Saya pun beralih jadi pengabdi promo akhir pekan. Pembelian dibatasi 4 karton/orang saja? Inilah saat mencanangkan: Hari Belajar Belanja Sendiri untuk Kiska (meski tentu saja saya mengantri di jalur kasir yang persis ada di sebelahnya). Promo akhir pekan juga berguna kalau Anda rutin membeli sabun cuci piring, detergen, pembersih lantai hingga diapers. Usahakan belanja di hari Jumat untuk menghindari antrean di Sabtu dan Minggu, ya.
5. Bayam Merah
Abang Sayur memang tidak menjual bayam merah dan beberapa ‘sayuran supermarket’ lainnya. Apalagi sayuran organik yang bisa Rp 10.000 lebih mahal. Nah! Coba cek lagi label di plastiknya. Yes, ada sayur organik lokal dan lebih murah, kok. Anda pun bisa berbangga karena sudah mengurangi jejak karbon di dunia. Mau lebih murah? Periksa kontak atau alamat website di plastik karena pesan langsung bisa lebih murah lagi!
6. Ikan Salmon
Tukang ikan di pasar nggak jual salmon? Tapi mereka selalu punya ikan kembung –yang ternyata kandungan nutrisinya bersaing sama salmon tapi jarak harganya bak langit dan bumi. Fakta serupa berlaku untuk Butternut Pumpkin dan Labu Parang. Memang, butternut pumpkin rasanya lebih manis dari labu parang lokal –tapi nggak bagus kan, membiasakan anak suka yang manis-manis? Hehehe... #IbuSelaluPunyaAlasan
7. Margarin
Selama 9 tahun berumahtangga, saya selalu beli margarin dalam kemasan plastik bulat bertutup. Alasannya: gampang diambil dan bersih. Margarin dalam pouch atau sachet ribet nyimpannya. Kalau nggak ada program berhemat, saya pun tidak akan sadar kalau harga margarin plastik bulat bedanya jauh dari margarin pouch. Itu harga apa? Ya harga kemasannya doang yang akan saya buang setiap minggu juga! Kenapa nggak, beli wadah plastik bertutup untuk mindahin isi pouch setiap kali membelinya?
8. Tisu
Tisu di ruang tamu, meja makan, ruang TV, kamar tidur, dapur, mobil, meja kerja...dst. Saya tahu aktivis lingkungan membenci saya, tapi sumpah saya (dan anak-anak terutama) membutuhkannya! Tisu-tisu itu juga beda-beda gunanya. Ada yang untuk lap-lap tumpahan, untuk tangan, untuk wajah, bahkan ada yang cuma untuk Dinta tarik-tarik aja! Oke, yang terakhir ini nggak bener sih, tapi Anda pasti ngerti maksud saya. Kalau memang gunanya beda-beda, kenapa harus beli tisu dari merek A yang lebih tebal dan lembut tapi juga lebih mahal dari tisu merek B dan C? Sudahlah, beli tisu keluaran supermarket (in-house brand) yang murah saja.
Mumpung weekend, gimana kalau mommies mencoba tips dari saya ini :D.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS