10 Hal yang Saya Pelajari Lewat Perceraian

Single & Step Parenting

Mommies Daily・12 Jun 2017

detail-thumb

Ditulis oleh:  Maureen Hitipeuw

Memasuki tahun ke-7 menjalankan peran sebagai Ibu Tunggal juga bersama komunitas Single Moms Indonesia yang hampir berusia 3 tahun, ada banyak sekali pelajaran berharga yang saya temukan lewat perceraian. 

Pasca perpisahan yang berakhir dengan perceraian, masa membangun kembali hidup yang dulu rasanya sempat hancur, hingga kini berada di titik damai.

Baca juga : Lakukan 9 Hal Ini Saat Menjalani Proses Perceraian

10 Hal yang saya pelajari lewat perceraian-mommiesdaily

These are what I learned:

  • Semesta itu Baik
  • Ketakutan terbesar Ibu tunggal biasanya adalah ketakutan finansial apalagi kalau mantan suami tidak bertanggung jawab dan si Ibu harus mencari cara untuk mendapatkan penghasilan.

    Saya sendiri sering sekali mengalami betapa Semesta selalu mencukupkan. Misalnya di saat saya pusing kepala memikirkan biaya masuk TK si kecil dulu dan hubungan dengan mantan suami masih kurang baik. Ternyata berkah itu datang dengan tidak terduga malah lebih dari cukup!

    Sejak saat itu saya percaya penuh bahwa semuanya akan baik-baik saja. Saya memang harus bekerja keras tapi Tuhan akan selalu mencukupkan.

  • Senyum Kebahagiaan Anak Begitu Berharga
  • Walaupun kami bukan berasal dari keluarga berada, saya bersyukur hidup kami selalu berkecukupan. Terkadang saya harus pintar-pintar mengatur keuangan hanya sekedar supaya bisa mengajak si kecil makan di luar misalnya.

    Saya belajar banyak bahwa pada dasarnya anak tidak butuh mainan mahal berharga jutaan. Bahwa mereka bisa bahagia hanya dengan menghabiskan quality time dengan Ibunya.

  • Anak Tidak Perduli Siapa Yang Salah
  • Di mata mereka, orang tua adalah sosok yang dicintai, diidolakan bahkan. Jadi tidak perlu lah anak tahu kalau ayahnya berselingkuh. Cukup simpan detailsnya untuk diri sendiri.

    Baca juga : 5 Alasan yang Membuat Saya Yakin untuk Bercerai

  • It's OK to ask for help
  • Kadang karena keras kepala bersanding dengan ego, kita merasa malu meminta bantuan orang lain. Padahal kita tidak bisa melakukannya semua sendirian. Dengan menerima bantuan keluarga juga sahabat dekat justru menunjukkan sisi kemanusiaan kita.

  • You Are NOT alone
  • Gampang sekali untuk single mom jatuh ke dalam lingkaran depresi. Merasa paling menderita di dunia ini. Saya juga pernah kok merasakannya. Tapi, jika saja kita mau membuka mata hati dan bisa bersyukur untuk semua yang kita alami, kita tidak akan merasa sendiri.

  • Proses Healing Setiap Orang Berbeda-Beda
  • Jujur kadang saya masih suka gemas melihat single moms yang belum juga bisa move on atau masih menyimpan kebencian teramat sangat kepada mantan suami walaupun sudah banyak mendapatkan support dari komunitas Single Moms Indonesia.

    Tapi lalu saya sadar, seperti bersekolah. Mungkin single moms yang baru saja memasuki chapter ini masih perlu waktu untuk berproses. Perspektif ini mengajarkan saya untuk lebih berempati dan memaklumi bahwa we all have our own journey to heal ourselves and there's no one size fits all method.

  • I Learned To Love Myself More
  • Perceraian mengajarkan saya pentingnya mencintai diri sendiri. Saya jadi tahu pentingnya memiliki healthy boundaries dalam semua hubungan di kehidupan ini. Mulai dari pertemanan sampai urusan percintaan.

    Di saat saya tidak memiliki batasan yang sehat dan jelas dan tidak mencintai diri saya sendiri maka saya juga akan menarik orang-orang yang akan mengajarkan saya soal boundaries itu. Saya percaya semua orang yang hadir dalam hidup saya mempunyai tujuan tersendiri dan ada hikmah di balik semuanya.

  • Co-parenting is NOT easy
  • Tidak semua orang bisa menjalankan co-parenting. Untuk kasus-kasus di luar KDRT atau yang membahayakan kita dan anak, memang co-parenting sudah pasti tidak bisa berjalan. Tapi alangkah baiknya jika kita bisa menjalankan co-parenting tanpa baper untuk kepentingan anak.

    Baca juga : 5 Hal yang Saya Bicarakan dengan Anak Sebelum Bercerai

  • Saya Belajar Lebih Grateful Dalam Hidup
  • Mendengar cerita teman-teman di Single Moms Indonesia, saya diajarkan untuk lebih banyak bersyukur. Bersyukur saya masih punya keluarga yang begitu mendukung saya di saat ada single moms yang tidak memiliki keluarga. Bersyukur atas kesehatan anak saya di saat ada single moms yang  struggling karena anak-anak mereka mengidap penyakit.

  • Life Wasn’t Meant to Be Easy But You Should Live it Anyway
  • Di saat beban di pundak terasa berat, di saat hidup terasa amat sangat berat, saya selalu saja mendapatkan ‘sikutan’ halus dari semesta bahwa hey, life was not meant to be easy tapi ya kita tetap harus hidup dan harus hidup dengan bahagia. Caranya? Dengan mencari kebahagiaan dari dalam diri sendiri pastinya karena we are responsible for our own happiness.

    Karena hidup itu ibarat  ruang kelas tanpa dinding dan batas, maka pembelajaran saya juga belum selesai dan masih terus berlanjut.

    Are you a single mom? Pembelajaran terbaik apa saja yang sudah kalian alami?

     

    Maureen Hitipeuw adalah ibu tunggal satu anak, blogger (www.scoopsofjoy.com) dan social media influencer, penggagas Single Moms Indonesia (www.singlemomsindonesia.com). Drink way too much coffee, pecinta jalan-jalan dan photography.