5 Hal yang Wajib Diketahui Saat Merawat Bayi Prematur

Newborn

Mommies Daily・22 May 2017

detail-thumb

Ditulis oleh: Lariza Puteri

Sedikit berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat bayi prematur.

Hampir semua orangtua menginginkan kelahiran bayinya berjalan dengan lancar, dan bayi lahir sehat. Namun, ada kalanya, akibat suatu hal, bayi lahir prematur. Dikatakan bayi lahir prematur bila ia dilahirkan kurang dari 37 minggu. Biasanya, berat badan bayi prematur juga relatif rendah. Hanya saja, hal ini juga bisa terjadi pada bayi yang dilahirkan cukup bulan.

5 Hal yang Wajib Diketahui Saat Merawat Bayi Prematur - Mommies Daily

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir prematur, seperti kondisi kesehatan ibu (mengalami preeklamsia), riwayat kehamilan (ibu yang pernah keguguran rentan melahirkan bayi prematur), kesehatan janin, plasenta lepas dan yang baru-baru ini saya dengar adalah keadaan psikologis  ibu. Keadaan psikis ibu yang terlalu cemas, khawatir, stres dan depresi, ternyata sangat mungkin meningkatkan risiko bayi yang dikandungnya lahir secara prematur.

Dulu, saat saya masih bekerja di rumah sakit, beberapa kali saya bertemu dengan ibu yang melahirkan bayi prematur. Sudah pasti mereka mengalami kekhawatiran terhadap keadaan bayinya. Saat masih di rumah sakit, mereka mungkin bisa tenang, karena ada alat-alat medis dan tenaga medis yang selalu siap membantu. Namun, saat si bayi siap dibawa pulang,  kecemasan mereka meningkat. Pada dasarnya, merawat bayi prematur kurang lebih sama dengan bayi yang lahir cukup bulanl, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

Baca juga: Waspadai Tanda Tanda Kelahiran Prematur

1. Cara pemberian ASI

Daya isap bayi prematur tidak sebaik bayi yang lahir cukup bulan. Sebab, kemampuan reflek mengisap bayi yang seharusnya berkembang di dalam kandungan sejak usia kehamilan 28 minggu, tidak ia dapatkan dengan sempurna. Selain itu, dalam mendapatkan ASI, bayi memerlukan keterampilan oral motor lain seperti kematangan proses menelan, kematangan fungsi pernapasan dan koordinasi mengisap, menelan dan bernapas.

Baca juga:

7 Hal yang Wajib Diketahui Dalam Minggu Pertama Menyusui

Kenapa ASI Nggak Langsung Keluar Setelah Melahirkan

Pada bayi prematur, kemampuan mengisap ASI ini bisa saja tidak sinkron dengan kemampuan lain, sehingga bayi bisa mengalami kesulitan saat menyusu. Pada bayi yang lahir pada usia kandungan 34 minggu, pemberian ASI  mungkin bisa langsung dari payudara, karena kemampuan isapnya sudah lebih baik. Namun, pada bayi yang lahir di usai 32 minggu, pemberian ASI disarankan menggunakan sendok atau pipet, karena reflek isapnya belum cukup baik, namun kemampuan menelannya sudah lebih baik. Sedangkan pada bayi yang lahir di bawah 32 minggu, biasanya dokter akan memberikan ASI lewat pipa lambung, dan bayi baru akan siap dibawa pulang saat ia sudah bisa mengisap ASI dari payudara langsung.

2. Suhu tubuh bayi

Untuk menstabilkan suhu tubuh bayi prematur, biasanya ia akan masuk ke dalam inkubator saat masih di rumah sakit. Nah, saat sudah pulang ke rumah, suhu tubuh juga tetap menjadi perhatian. Untuk memberikan rasa hangat, metode kanguru sangat bisa dilakukan sesering mungkin. Selain itu, suhu kamar dan lingkungan juga harus diperhatikan. Untuk mengetahui bayi kedinginan atau tidak, mommies bisa menyentuh tengkuk, lengan atau kaki bayi. Bila teraba dingin, maka tingkatkan suhu kamar dan berikan selimut.

 3. Memerhatikan kebersihan

Poin yang ini, sih, menurut saya berlaku juga untuk bayi yang lahir cukup bulan. Bagaimana pun bayi belum memiliki sistem pertahanan tubuh yang sempurna, apalagi bayi prematur. Ia akan lebih rentan terkena infeksi. Sehingga, memandikan secara teratur dan mensterilkan peralatan yang digunakan bayi menjadi wajib hukumnya.

Baca juga: 8 Cara Mudah dan (Murah) Membuat Rumah Lebih Sehat untuk si Kecil

 4. Memberikan imunisasi

Pemberian imunisasi juga sangat disarankan bagi bayi prematur. Namun, karena ia lahir lebih cepat, maka jadwal pemberiannya harus disesuaikan dengan usia dan berat badannya agar tubuhnya bisa memberikan respon yang baik terhadap imunisasi. Dalam hal ini, mommies harus berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga:

Kenapa Vaksinasui Dibutuhkan?

Anti Vaksin, Berisiko Membunuh Bayi Orang Lain

 5. Memantau tumbuh kembang bayi

Jangan khawatir, tumbuh kembang bayi prematur umumnya akan sama dengan bayi yang lahir cukup bulan. Tapi, dalam memantau tumbuh kembang bayi prematur, Anda perlu berpatokan dengan usia koreksi atau usia bayi yang dihitung mulai dari hari ia dilahirkan dikurangi jumlah minggu atau bulan ia dilahirkan lebih awal. Dengan menggunakan usia ini, maka akan menjelaskan setiap perkembangan bayi prematur yang terlihat seolah-olah terlambat pada beberapa tahun pertama. Tak perlu khawatir, bayi yang diberikan stimulasi yang tepat bisa mengejar ketertinggalannya di usia dua hingga tiga tahun.

Baca juga: 3 Hal Dasar yang Memengaruhi si Kecil Tumbuh dengan Sempurna

Hal lain yang harus diperhatikan dalam merawat bayi prematur adalah melakukan pemantauan tumbuh kembang bayi premature. Mommies perlu lebih perhatian terhadap detail perkembangannya, sehingga bila terjadi keterlambatan pertumbuhan atau perkembangan yang tidak wajar, mommies bisa segera mencari solusinya.