Ingin tahu isi portofolio siswa SMA yang menarik dan lengkap? Yuk, simak tips menyiapkan portofolio berisi pengalaman, prestasi, dan sertifikat penting!
Dewasa ini, tidak hanya anak kuliah yang sudah harus memikirkan karier dan masa depan. Lebih awal lagi, anak SMA pun sudah banyak yang tertarik menjejaki dunia kerja meski masih bersekolah. Apakah anak Mommies termasuk?
Nah, rekrutmen pekerjaan biasanya membutuhkan serangkaian dokumen yang harus dipersiapkan oleh pelamar. Paling umum berupa CV (Curriculum Vitae) dan portofolio.
Dalam rekrutmen, portofolio biasanya dibutuhkan untuk beberapa industri atau bidang pekerjaan tertentu saja, seperti seni, desain, penerbitan, dan teknologi. Meski begitu, portofolio juga bisa menjadi “senjata” untuk membantu pelamar lebih menonjol dibandingkan kandidat yang lain. Bahkan bisa meningkatkan peluang seseorang diterima kerja.
Menurut Indeed, portofolio adalah dokumentasi yang menampilkan secara lengkap koleksi terbaik seorang pelamar kerja. Portofolio dapat berisi bukti keterampilan, contoh, dan demonstrasi visual keahlian seseorang. Tak hanya itu, pelamar juga bisa menunjukkan rekam jejak aktivitas dan sertifikat keahlian.
Portofolio pun dibutuhkan untuk siswa-siswi yang ingin mendaftar program studi (prodi) tertentu, seperti bidang seni dan olahraga. Dalam SNBP dan SNBT, pendaftar prodi seni dan olahraga wajib mencantumkan portofolio.
Penasaran apa saja yang harus disiapkan untuk membuat portofolio siswa yang bagus? Yuk, simak!
BACA JUGA: Ingin Ikut Pertukaran Pelajar? Ini 5 Daftar Program untuk Murid SMA ke Luar Negeri
Mulai dari pengalaman organisasi sampai sertifikat keterampilan, anak Mommies bisa mulai menyiapkan hal-hal ini untuk “mempercantik” portofolio yang akan disusun.
Pengalaman organisasi atau kepanitiaan menunjukkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan memimpin. Keterlibatan di OSIS, MPK atau PK (beberapa sekolah punya sebutan yang berbeda), ekstrakurikuler, atau kepanitiaan acara sekolah membuktikan bahwa siswa tidak hanya aktif di bidang akademik, tetapi juga mampu berkontribusi dalam lingkungan sosial.
Tak hanya itu, pengalaman sebagai pengurus OSIS atau MPK biasanya menjadi poin tambahan ketika mendaftar beasiswa kuliah, lho. Beberapa kampus membuka jalur beasiswa atau jalur masuk khusus bagi siswa yang punya pengalaman ini.
Selain itu, setiap sekolah biasanya memiliki kegiatan tahunan dan membuka pendaftaran panitia untuk siswa-siswinya. Dengan menjadi panitia event sekolah, anak Mommies juga bisa belajar menyusun acara dan mendapatkan teman baru.
Pengalaman organisasi atau kepanitiaan di luar sekolah juga bisa menjadi bekal portofolio. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu beradaptasi di lingkungan yang lebih luas dan beragam.
Banyak event di luar sana yang membuka posisi volunteer, beberapa pun ada yang terbuka untuk anak SMA. Kegiatan volunteer bisa sangat membantu pembentukan karakter murid karena dihadapkan langsung oleh realita sosial dan bagaimana pemecahan masalahnya. Banyak kegiatan volunteer yang bisa diikuti, mulai dari yang bergerak di bidang kemanusiaan sampai festival atau acara besar.
Bila ada, masukkan pengalaman magang ke portofolio. Magang membantu siswa mengenal dunia kerja lebih awal, memahami etika profesional, dan belajar mengaplikasikan pengetahuan di situasi nyata. Pengalaman ini menunjukkan kesiapan siswa menghadapi tantangan di luar dunia pendidikan.
Bila anak Mommies juga aktif di bidang nonakademis, pengalaman dan hasil lomba juga dapat menjadi bukti konkret kemampuan dan dedikasi siswa di bidang tertentu. Misalnya, lomba debat, olimpiade matematika, kompetisi olahraga, dan seterusnya. Pengalaman ini menunjukkan bahwa siswa punya semangat berprestasi dan terbiasa menghadapi tekanan positif.
Sertifikat membuktikan bahwa siswa telah mengikuti pelatihan atau kursus yang menambah kompetensinya. Keterampilan tambahan seperti bahasa, desain, atau teknologi bisa menjadi nilai plus saat melanjutkan pendidikan. Apalagi sertifikat bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS, dan lainnya yang bisa jadi berguna untuk melamar beasiswa juga.
Nah, sekiranya itu dia pengalaman-pengalaman yang bisa menjadi genggaman dalam menyusun portofolio. Catat semua pencapaian, simpan sertifikat, dan kumpulkan dokumentasi pengalaman terbaik dalam satu folder. Semoga artikel ini bisa berguna dalam mempersiapkan portofolio SMA, ya!
BACA JUGA: 15 Pertanyaan yang Perlu Ditanyakan ke Wali Kelas Saat Ambil Rapor Anak SD Hingga SMA
Ditulis oleh: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Cover: Sewupari Studio/Pexels