Tidur pakai BH dan celana dalam sering dianggap berisiko untuk kesehatan. Apa benar? Yuk, cari tahu jawaban dan fakta medisnya.
Banyak orang yang selama bertahun-tahun terbiasa tidur tanpa melepas pakaian dalam mereka: yang wanita tidur dengan tetap pakai BH dan yang pria tidur dengan tetap pakai celana dalam. Namun, tahukah Mommies kalau tidur masih pakai BH atau celana dalam (buat Daddies) ternyata bisa berisiko buat kesehatan?
Ada sederet alasan kenapa tidur tanpa BH maupun celana dalam bisa memberi manfaat jangka panjang bagi kesehatan. Mulai dari sirkulasi darah yang lebih baik sampai mencegah infeksi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya.
BACA JUGA: 7 Cara agar Cepat Tidur di Malam Hari, Dijamin Bangun Pagi Lebih Segar dan Berenergi
Banyak perempuan percaya bahwa tidur dengan tetap pakai BH bisa mencegah payudara dari risiko kendur. Padahal, kendurnya payudara (sagging) lebih dipengaruhi oleh faktor usia, genetik, kehamilan, menyusui, atau perubahan berat badan. Jadi, memakai bra saat tidur nggak banyak berpengaruh.
Ini beberapa alasan mengapa lebih baik tidur tanpa pakai BH:
Bra berkawat atau yang terlalu ketat bisa menekan otot di sekitar payudara. Aliran darah dan sistem saraf bisa terganggu, apalagi kalau dipakai semalaman.
Strap, kaitan, dan kawat bra bisa menekan kulit. Akibatnya muncul iritasi, kemerahan, bahkan luka kecil. Kalau dipakai terus menerus, risiko muncul kista atau benjolan jinak juga meningkat.
Area payudara yang lembap karena keringat atau bra ketat bisa jadi tempat favorit jamur untuk tumbuh. Tidur tanpa bra menyehatkan karena memberi kesempatan kulit “bernapas” sehingga risiko infeksi bisa berkurang.
Siapa sih yang betah tidur dengan kawat bra menusuk atau strap yang menekan bahu? Rasa tidak nyaman ini bisa mengganggu kualitas tidur.
Sejauh ini belum ada bukti ilmiah kuat yang mengaitkan tidur pakai BH dengan kanker payudara. Namun, BH yang terlalu ketat bisa mengganggu sistem limfatik, yang fungsinya membuang racun dari tubuh sehingga sangat disarankan untuk mengurangi pemakaian bra ketat dalam jangka panjang.
Terutama di musim panas, memakai bra berbahan sintetis bisa memicu keringat berlebihan. Bukan cuma bikin lengket, tapi juga menambah risiko munculnya ruam kulit.
Mengenakan BH 24/7 bikin kulit payudara nggak punya kesempatan untuk bernapas lega. Tekanan terus-menerus bisa meninggalkan bekas permanen di jaringan kulit.
Kalau perempuan disarankan melepas BH sebelum tidur, pria juga ternyata lebih baik tidur tanpa celana dalam karena tidur dengan celana dalam justru bisa meningkatkan berbagai risiko kesehatan, khususnya di area genital.
Testis butuh suhu sedikit lebih rendah daripada suhu tubuh untuk memproduksi sperma sehat. Celana dalam ketat bisa menaikkan suhu di area tersebut, sehingga memengaruhi kualitas sperma.
Celana dalam menyimpan panas dan kelembapan. Kondisi ini jadi tempat ideal bagi jamur dan bakteri berkembang. Dari sini, infeksi jamur, gatal, hingga UTI (urinary tract infection) bisa muncul.
Gesekan kain dengan kulit, terutama kalau bahannya sintetis, bisa memicu ruam dan iritasi.
Celana dalam yang ketat bikin aliran darah terganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Hasilnya? Tidur jadi sering gelisah dan kualitasnya menurun.
Beberapa celana dalam pria berbahan sintetis yang diberi pewarna atau bahan kimia bisa menempel ke kulit dalam waktu lama dan paparan ini berpotensi mengganggu keseimbangan hormon dalam jangka panjang.
Nah, kalau tadi kita bahas risikonya, sekarang mari lihat manfaat yang bisa didapat kalau tidur tanpa pakaian dalam.
Untuk Perempuan:
Untuk Laki-Laki:
Nggak semua orang langsung nyaman tidur tanpa BH atau celana dalam meski lebih menyehatkan. Kalau Mommies masih butuh waktu beradaptasi, ada beberapa cara aman yang bisa dicoba:
Walaupun banyak ahli menyarankan tidur tanpa BH, ternyata ada beberapa kondisi tertentu di mana tidur dengan BH justru disarankan oleh Dr. Thompson:
Sekitar 70% perempuan pernah mengalami nyeri payudara yang bisa mengganggu tidur. Penyebabnya beragam, mulai dari perubahan hormon, ukuran payudara besar, menyusui, hingga bra kawat yang terlalu ketat. Bra tidur yang lembut bisa membantu menopang dan mengurangi rasa sakit.
Payudara penuh bisa terasa sakit dan mengganggu tidur. Bra tidur membantu menahan breast pad agar tetap pada tempatnya, menjaga kebersihan puting, mengurangi gesekan, dan memberi dukungan. Tapi pastikan tidak terlalu ketat agar tidak menghambat produksi ASI atau menyebabkan mastitis.
Gesekan dari pakaian, sprei, atau bra yang longgar bisa membuat puting nyeri. Bra tidur yang pas dan berbahan lembut bisa mencegah iritasi ini.
Setelah operasi jantung atau payudara, bra membantu menekan area dada agar luka tetap stabil, mengurangi rasa sakit, dan menahan perban atau drain. Biasanya dokter juga menyarankan pasien tetap memakai bra saat tidur.
Stretch marks pada payudara sering muncul saat ukuran payudara berubah drastis, misalnya saat hamil. Bra memberi dukungan pada kulit sehingga bisa membantu mengurangi risiko munculnya stretch marks.
BACA JUGA: Tidur di Weekend Bisa Menyehatkan Jantung, Kata Penelitian
Cover: Freepik