banner-detik
EDUCATION

Oseano Janardhana: Dalang Cilik yang Lestarikan Wayang Kulit Sejak Kecil

author

Mommies Daily10 hours ago

Oseano Janardhana: Dalang Cilik yang Lestarikan Wayang Kulit Sejak Kecil

Minat Oseano Janardhana terhadap wayang kulit dimulai sejak kecil. Usaha gigih dan dukungan orang tua, membuatnya jadi Dalang Wayang Kulit Anak di Jakarta!

Di tengah arus budaya asing yang melingkupi kehidupan kita, Oseano Janardhana hadir melestarikan budaya Indonesia. Pemuda cilik berusia 12 tahun yang akrab disapa Oseano ini punya ketertarikan yang sudah jarang ditemui pada anak-anak seusianya terutama di ibu kota, yaitu wayang kulit.

Sebagai anak yang menggemari dan menekuni wayang kulit, Oseano tentu memiliki berbagai kesulitan. Meskipun demikian, lelaki yang kini duduk di bangku SMP itu tetap gigih belajar sampai akhirnya bisa mencapai prestasi gemilang, yaitu salah satunya menjadi perwakilan Provinsi DKI Jakarta dalam ajang Festival Dalang Anak Nasional Tahun 2023.

Sejak 2023 hingga kini, Oseano aktif mendalang dan mengikuti berbagai pementasan wayang. Bahkan, ia juga pernah menjadi salah satu dalang anak dalam pentas wayang kulit terlama—15 hari berturut-turut—yang diselenggarakan oleh Praja Jogja pada 2024. Pentas ini berhasil cetak rekor MURI, lho!

Keren banget, ya? Tanpa berlama-lama lagi, yuk, simak cerita Oseano Janardhana di bawah ini!

BACA JUGA: Anak Punya Nilai Bagus, Belum Tentu Sukses? Ini Penyebabnya!

Dari usia berapa Oseano mulai tertarik dengan budaya Indonesia khususnya wayang kulit? Apakah ada pengalaman yang membuat Oseano pertama kali penasaran dengan wayang kulit?

Tertarik wayang kulit sejak usia sebelum 2 tahun. Menurut cerita orang tua saya, event pertama kali yang membuat saya tertarik wayang kulit saat datang ke resepsi pernikahan anak dari salah satu dalang di Jakarta. Saya di sana melihat simpingan wayang dan langsung tertarik melihat. Saya meminta untuk mendekatinya lalu mengamatinya dan berusaha memegang wayang. Waktu gamelan mulai dibunyikan tanda akan ada pertunjukan wayang kulit, saya menunjukkan gestur ingin menonton pertunjukan.

Foto: Dok. Istimewa

Hal-hal apa yang disukai sehingga membuat Oseano tertarik mempelajari wayang kulit, apa yang menginspirasinya untuk menekuni dunia dalang?

Karena cerita wayang kulit mengandung pesan moral yang dalam, filosofi yang tinggi, bentuknya yang berbeda dengan boneka biasa (gepeng), lalu warna dan ukiran di wayang yang unik dan terlihat sangat menarik.

Siapa support system utama Oseano dalam menekuni minat dan bakat?

Orang tua dan guru.

Foto: Dok. Istimewa

Tantangan apa saja yang dirasakan selama menekuni dunia dalang atau wayang kulit?

Harus belajar cara pengucapan, logat, dan memahami bahasa Jawa untuk dalang yang digunakan dalam lakon. Padahal bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa Jawa. 

Banyak murid di sekolahku bilang bahwa wayang dilarang dalam agama karena tidak ada wayang yang diajarkan di kepercayaanku.

Sempat kesulitan mencari guru atau pelatih wayang kulit untuk anak di Jakarta karena budaya yang lebih banyak berkembang di sini adalah budaya Betawi.

Merasa kurang adanya perhatian untuk dalang anak dari pihak yang wajib membina dalang anak di Jakarta, padahal dalang anak yang nantinya akan meneruskan budaya wayang kulit.

Kebanyakan teman tidak mau datang saat saya pentas karena mereka tidak suka, dan tidak kenal wayang kulit.

Adakah cerita atau lakon favorit Oseano selama mendalang? Dan kenapa bisa jadi favorit?

Lakon favorit saya adalah lakon Ramayana, karena di lakon tersebut mengandung pesan yang mendalam seperti kepahlawanan, kemanusiaan, dan keadilan. Selain itu, dalam lakon Ramayana, ada tokoh favorit saya, yaitu Anoman dan Kumbakarna.

Saya suka tokoh Anoman sebab dia mempresentasikan makhluk yang tidak sempurna dengan wujud kera. Walaupun begitu, Anoman tidak putus asa dan mengemban dharmanya hingga menjadi seorang kesatria yang hebat. Begitupun juga tentang Kumbakarna. Kumbakarna lahir dari penyesalan kedua orang tuanya karena gagal menghayati Sastra Jendra Hayuning Pangruwating Diyu.

Tetapi, saat Kerajaan Alengka diserang, Kumbakarna tetap maju ke medan laga, bukan untuk membela kakaknya yaitu Dasamuka tetapi untuk membela tanah air tercintanya. Jadi, Kumbakarna tetap sempurna dan memiliki hati yang baik walau lahir dari ketidaksempurnaan.

Oseano Janardhana dalang wayang kulit

Foto: Dok. Istimewa

Selain menjadi dalang wayang kulit, apakah Oseano memiliki hobi atau minat lain?

Saya berminat dengan sejarah Kerajaan Hindu Buddha. Hobi lainnya membaca novel sastra, bermain game, dan berenang.

Bagaimana cara Oseano membagi waktu untuk sekolah, wayang, keluarga, teman, dan me time?

Untuk belajar wayang saya biasanya mengatur jadwalnya saat hari libur (Sabtu atau Minggu, dan di tanggal merah) tapi lebih sering hari Sabtu karena hari Minggu ada les renang. Bermain dengan teman biasanya saat sore sebelum magrib dan selama di sekolah. Mengulang pelajaran atau mengerjakan tugas sekolah setiap Senin sampai Kamis setelah makan malam. Mengaji di malam Sabtu.

Oseano Janardhana dalang wayang kulit

Foto: Dok. Istimewa

Harapan apa yang Oseano miliki ke depannya, baik terhadap budaya Indonesia maupun wayang kulit?

Wayang kulit dan semua budaya Indonesia harus tetap lestari, dipahami oleh teman seumurku, dan orang Indonesia lebih menyukai budayanya sendiri dibanding budaya asing. Bisa mementaskan dan mempromosikan wayang kulit ke kancah global.

Oseano menjadi bukti bahwa anak-anak masih menyukai dan memiliki minat terhadap budaya Indonesia. Sebagai penduduk negeri yang kaya akan warisan budaya, mari sama-sama melestarikan budaya Indonesia seperti Oseano!

BACA JUGA: Fenomena Kidfluencer Bisa Berujung Eksploitasi Anak, Hati-hati!

Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo

Cover: Dok. Istimewa

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan