Sorry, we couldn't find any article matching ''

Pengajar Wajib Tahu, Ini Contoh Penggunaan AI dalam Dunia Pendidikan
Penggunaan AI bagi para pengajar di antaranya untuk membantu proses penilaian siswa hingga mendukung pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus.
Walau belum semua aspek kehidupan bisa menerima kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), namun tidak ada salahnya kita mulai merangkul AI dalam kehidupan sehari-hari.
Terlepas dari kekhawatiran akan dampak negatifnya, harus diakui bahwa kehadiran AI juga memiliki dampak positif di berbagai bidang. Salah satunya, efisiensi. Dengan bantuan AI, beberapa pekerjaan dapat selesai dengan waktu yang lebih cepat, sehingga kita memiliki waktu lebih banyak untuk mengerjakan hal lainnya. Manfaat ini tentu juga bisa dirasakan di dunia pendidikan.
Mengutip situs Institut Teknologi Bandung (ITB), Ketua Pusat Artificial Intelligence Institut Teknologi Bandung (ITB), Nugraha Priya Utama, S.T., M.A., Ph.D., mengatakan bahwa beberapa peran AI dalam pendidikan di antaranya untuk personalisasi pengalaman belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan aksesibilitas, serta menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik.
Selain efisien, teknologi AI juga bisa membantu para guru untuk menyusun strategi dan ide-ide kreatif untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih inovatif dan efektif. Harapannya, AI dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Baca juga: 6 Rekomendasi AI untuk Memudahkan Pekerjaan, Sudah Pakai yang Mana?
Contoh Penggunaan AI dalam Dunia Pendidikan
Berikut ini beberapa contoh penggunaan AI di dalam dunia pendidikan yang dapat dieksplorasi oleh para para guru.
1. Sistem penilaian otomatis
Salah satu keunggulan AI yaitu dapat mengotomatisasi tugas-tugas administrasi yang berulang hingga menjadi efisien. Contohnya penilaian. Para guru bisa menggunakan AI untuk proses penilaian tugas, ujian dan evaluasi agar lebih cepat. Sistem penilaian berbasis AI dirancang agar dapat menganalisis teks dan mengenali pola jawaban. Dengan demikian, guru memiliki waktu lebih untuk merancang strategi pembelajaran dan berinteraksi langsung dengan murid.
2. Personalisasi pembelajaran
Foto: Image by Freepik
Pengajar bisa menggunakan AI untuk mempersonalisasikan pembelajaran sesuai dengan kekuatan, kelemahan, gaya belajar dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Sehingga, guru bisa membantu siswa lebih baik dalam mencapai target dan tujuan pembelajaran.
3. Aksesibilitas pendidikan: dari peserta didik yang berlokasi jauh, hingga mendukung siswa berkebutuhan khusus
Foto: Image by freepik
Teknologi AI seperti platform pembelajaran online, alat bantu visual, text-to-speech yang mengubah teks tertulis menjadi suara, dan lain sebagainya dapat membantu meningkatkan akses pendidikan kepada seluruh siswa. Termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, gangguan penglihatan dan mereka yang tinggal di lokasi terpencil dengan akses pendidikan terbatas. Bahkan, AI juga bisa membantu guru untuk menyediakan materi yang menggunakan bahasa isyarat tangan bagi siswa dengan gangguan pendengaran. Akses pendidikan jadi bisa dijangkau oleh lebih banyak orang dengan berbagai keterbatasan.
4. Penggunaan AI untuk pembantu penelitian
Dunia pendidikan tentunya akan terus berkembang. Guru bisa memanfaatkan AI untuk membantu melakukan penelitian di bidang pendidikan. Misalnya, menemukan tren dan metode baru, studi banding dengan pendidikan di negara lain, memetakan masalah pendidikan dan mencari solusinya, dan lain sebagainya.
5. Analisis data
Foto: Image by Freepik
Para pengajar juga bisa memanfaatkan keunggulan AI dalam menganalisis data dalam jumlah besar secara cepat dan akurat. Ini memungkinkan guru untuk menganalisis perilaku siswa mulai dari kehadiran, hasil ujian, keterlibatan dan lain sebagainya yang bisa memengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
6. Penggunaan AI dapat mendorong inovasi dalam bidang pendidikan
Proses belajar mengajar bisa menjadi lebih menarik dengan sajian visual dari AI. Metode pembelajaran juga bisa semakin kreatif dan interaktif. Ide-ide segar dari guru maupun murid bisa terpantik. Niscaya, pengalaman belajar bagi para murid jadi menyenangkan sehingga mereka jadi semakin ingin terlibat. Dengan demikian, mutu pendidikan jadi bisa meningkat.
Namun demikian, perlu diingat bahwa AI juga tetap memiliki dampak negatif dalam dunia pendidikan. Jangan sampai membuat guru dan murid menjadi ketergantungan sehingga jadi malas berpikir dan eksplorasi secara mandiri. Selain itu, privasi dan keamanan data harus diperlakukan secara hati-hati dalam menggunakan AI agar terhindari dari berbagai risiko.
Tetaplah kembali ke fungsi AI yaitu untuk membantu manusia, bukan menggantikan interaksi antarmanusia.
Baca juga: 9 Cara Memanfatkan Teknologi AI Seperti ChatGPT agar Anak Tidak Malas Berpikir
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS