Anak Dikucilkan Teman, Ini yang Orangtua Bisa Lakukan

Parenting & Kids

dewdew・20 May 2025

detail-thumb

Tentu kita ikut sedih ketika melihat atau mendengar anak dikucilkan oleh teman atau lingkungannya. Perlu diintervensi atau tidak, ya?

Nggak ada yang lebih menyakitkan juga menyedihkan bagi orangtua ketika melihat anak tidak punya teman. Apakah itu di lingkungan rumah, maupun di lingkungan sekolah. Maunya, sih, anak punya paling tidak 1 atau 2 teman dekat yang membuatnya nyaman dalam bergaul.

Buat sebagian anak, aktivitas pengucilan ini bisa jadi membuatnya merasa rendah diri. Meski ada pula anak yang menganggapnya suatu masalah besar. Untuk itu, orangtua jangan sampai terpancing emosinya. 

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua, ketika anak dikucilkan oleh teman atau lingkungannya.

Telaah terlebih dahulu

Coba dilihat lagi dengan baik, daripada langsung menyalahkan lingkungan si anak. Apakah memang anak yang sulit bergaul, atau lingkungannya yang nggak cocok? 

Introspeksi diri adalah hal termudah dan terpenting yang bisa segera dilakukan. Jangan-jangan memang ada masalah pada anak kita, sehingga membuatnya dijauhi oleh teman-teman.

Baca juga:  7 Kesalahan Orangtua yang Membuat Anak Sulit Bersosialisasi

Dengar dan validasi perasaan anak

Ketika kita melihat atau diceritakan oleh anak tentang aktivitas pengucilan tersebut, dengarkan dengan baik. Berikan ruang untuk dirinya mengekspresikan kesedihan, kekecewaan, atau bahkan ketidak peduliannya. Iya, jangan-jangan memang anaknya juga tak peduli ketika diacuhkan teman-temannya. 

Respon dengan tenang

Tak perlu terpancing emosi. Respon saja dengan penuh empati dan tenang. Ini bisa jadi langkah awal untuk membantu anak menghadapi fase ini. Kita sebagai orangtua harus jadi tempat yang aman dan suportif ketika ia mencurahkan perasaannya.

Hindari juga menyalahkan anak. Karena malah bisa bikin ia makin rendah diri dan semuanya terjadi karena ini kesalahannya seorang.

Jaga Emosi dan hindari reaksi berlebihan

adab yang mulai hilang

Sebagai orangtua, penting untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan kemarahan atau kesedihan yang berlebihan di depan anak. Hal ini membantu anak merasa aman dan tidak menambah beban emosionalnya.

Baca juga: 10 Tips Melatih Kemampuan Bersosialisasi pada Anak Remaja

Ajarkan keterampilan sosial dan manajemen emosi

Bantu anak mengembangkan keterampilan sosial, seperti cara memulai percakapan, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Mommies juga bisa membantunya memelajari cara mengelola emosi negatif dengan sehat, seperti melalui teknik relaksasi atau berbicara dengan orang dewasa terpercaya.

Dorong agar anak aktif berpartisipasi

kecerdasan logis matematis

Kita mungkin bisa membantu anak dengan lebih jeli mencari kegiatan atau komunitas yang sesuai dengan minatnya. Apakah itu klub olahraga, kelompok belajar, bukan tidak mungkin, ada sekolah lain yang ternyata lebih cocok dengan dirinya. 

Pemilihan kegiatan atau komunitas ini bisa membantunya untuk membangun pertemanan baru dan meningkatkan keterampilan sosialnya.

Ketika semua sudah dilakukan, tapi masih juga terjadi aktivitas pengucilan, ini saatnya kita tak perlu sering-sering memintanya untuk terus-terusan aktif berpartisipasi, karena semua penolakan nantinya malah makin menyakiti hatinya. 

Konsultasi dengan psikolog apa yang bisa dilakukan bila ternyata anak selalu dijauhi. Selalu dukung dirinya dan jangan berhenti memberinya semangat meski hingga saat ini ia belum berhasil memiliki teman. Suatu hari nanti, mari berdo’a dia akan menemukan teman atau circle yang lebih cocok dengan dirinya untuk menjadi makhluk sosial terbaik versi dirinya sendiri.

Cover photo by Freepik