Sudah Tahu Bahaya Anak Suka Isap Jempol? Ini Kata Dokter 

Parenting & Kids

Sisca Christina・05 Dec 2024

detail-thumb

Kebiasaan anak isap jempol bisa menyebabkan gangguan gigi, gangguan pernafasan hingga gangguan bicara. Yuk, atasi dengan cara bijak.

Bagi sebagian anak, isap jempol adalah aktivitas yang memberi ketenangan. Kebiasaan ini semacam jalan ninja anak untuk menghibur diri atau mengatasi berbagai kondisi tak menyenangkan seperti lapar, bosan, lelah, tegang, cemas, takut atau stres. Sayangnya, di balik ketenangan yang anak dapatkan, ada dampak buruk yang menanti.

Menurut drg. Tri Ayu Hidayani, Sp.Ort, seperti dilansir dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, kebiasaan mengisap jari pada bisa membawa dampak buruk pada anak. Hal tersebut bisa mempengaruhi fungsi pengunyahan yang menyebabkan gangguan pada posisi gigi geligi dan rahang, gangguan respirasi, berbicara dan estetik.

Dampak Buruk Anak Suka Isap Jempol

Gangguan posisi gigi

Ketika anak mengisap jempol atau jari, akan timbul tekanan pada gigi dan jaringan lunak sekitar yang menyebabkan gangguan gigi dan rahang. Inilah yang kemudian bisa merubah pola pertumbuhan rahang, lengkung gigi dan jaringan pendukung gigi hingga membuat posisi gigi depan dan rahang tampak maju atau sering kita sebut tonggos, gigi tidak sejajar, serta muncul gigitan terbuka.

Pola pertumbuhan rahang juga bisa menyebabkan proporsi wajah tidak seimbang. Bagian rahang bisa tampak lebih panjang dari wajah bagian atas.

Gangguan fungsi bicara

Gigitan terbuka pada gigi seri dapat menyebabkan anak kesulitan dalam mengucapkan beberapa huruf konsonan. Terutama ketika anak mengucapkan huruf S atau Z, itu akan terdengar cadel. Anak yang mengisap jempol juga cenderung menjulurkan lidah ketika bicara, sehingga membuat bunyi kata yang mengandung huruf tertentu terdengar salah.

Baca juga: Hentikan Kebiasaan Ngomong Cadel ke Anak Kalau Tidak Ingin Mengalami Dampak Ini!

Gangguan psikologis

Saat remaja, kondisi gigi tonggos dan gigitan terbuka pada gigi seri dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak. Oleh karena itu, penting untuk menghentikan kebiasaan anak isap jempol sedini mungkin.

Risiko terkena penyakit

Kita tak bisa selalu memastikan kebersihan jari anak. Apabila kuman dan kotoran hinggap pada jari dan terisap oleh anak, bisa berisiko terkena penyakit. Pada jari anak juga bisa terjadi kapalan, kulit menonjol atau pecah-pecah.

Cara Mengatasi

Cara paling baik untuk mengatasi kebiasaan anak mengisap jempol yaitu dengan berbicara lembut dan memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh anak sesuai usianya. Namun, apabila hal tersebut belum membuahkan hasil, mommies bisa menggunakan cara lain, misalnya menggunakan habit tracker untuk 7 hari tanpa isap jari, kemudian ditingkatkan secara berkala 10 hari, 14 hari dan seterusnya. Berikan apresiasi atau reward di setiap keberhasilan anak. Sebisa mungkin, hindari pertumpahan emosi negatif pada anak dan mommies, ya. Itu hanya akan membuat upaya penghentian isap jempol semakin sulit berhasil.

Sumber:

  • RSUP Sardjito
  • Hermina Hospitals

Baca juga: Lelah Menghadapi Kebiasaan Buruk Anak? Ini Cara Menghentikannya Menurut Pakar

Cover: Freepik