banner-detik
PARENTING & KIDS

10 Tanda Mommies Sudah Hadir untuk Anak, Nomor Lima Paling Penting

author

Sisca Christina24 Nov 2024

10 Tanda Mommies Sudah Hadir untuk Anak, Nomor Lima Paling Penting

Sebagai orang tua, hadir untuk anak tak hanya cukup hadir secara fisik, namun juga hadir secara mental dan emosional. Sudahkah kita hadir untuk anak?

Sebagai perempuan, kadang tak mudah menjaga keseimbangan peran kita sebagai orang tua, istri dan individu. Mengurus pekerjaan atau bisnis, mengasuh anak dan mengurus rumah tangga, sekaligus menjaga diri tetap waras di saat yang bersamaan bisa jadi tricky banget.

Ketika urusan pekerjaan beres, rumah tangga aman, lalu muncul pertanyaan urusan parenting:

“Eh, saya sudah cukup ada buat anak, nggak yah?”

“Saya sudah mencurahkan kasih sayang untuk anak belum, ya, kok rasanya banyakan ngomelnya?”

Kemudian kita mengevaluasi apakah kita sudah cukup hadir untuk anak di tengah hiruk pikuknya urusan sehari-hari, atau belum? Sudah terkoneksi dengan mereka, atau belum? Jika ingin tahu, coba cek tanda-tanda berikut.

Baca juga: 7 Pelajaran Berharga yang bisa Dipetik Anak dari Pernikahan Orang Tuanya

10 Tanda Mommies Sudah Hadir untuk Anak

1. Selalu hadir di setiap acara anak

Dari performance di sekolah, tanding basket di klub hingga playdate atau acara ulang tahun teman anak, mommies senantiasa ikut antusias mendampingi. Mommies menganggap acara dan kegiatan anak itu penting, sepenting urusan mommies. Kehadiran mommies pun jadi selalu berarti untuk anak.

2. Melibatkan anak

Kalau mommies sering melibatkan anak dalam pengambilan keputusan di keluarga, seperti mau makan di restoran mana, mengajak anak membantu pekerjaan rumah tangga atau memilihkan kado untuk sepupu, itu salah satu tanda mommies sudah hadir untuk anak.

3. Punya agenda nge-date dengan anak

Pergi bersama keluarga sudah pasti. Namun, kalau Anda punya waktu kencan berdua saja dengan masing-masing anak, itu spesial. Artinya, mommies tahu bahwa setiap anak memerlukan waktu berbagi, diskusi, bermain dan seru-seruan secara terpisah dengan anggota keluarga lain. Ini membangun kedekatan dan kepercayaan mommies dengan anak.

4. Anak menceritakan apapun kepada Anda, dari yang random sampai serius

Ini menandakan anak merasa nyaman untuk menceritakan hal apapun kepada Anda. Jangan kaget kalau anak jadi makin ceriwis, dan kadang mungkin bikin mommies serasa overwhelmed karena dihujani berbagai cerita dan pertanyaan. Tapi, bukankah ini tandanya anak merasa aman dan nyaman dengan mommies?

5. Anak semakin taat

Bukan karena takut atau terpaksa, tetapi karena anak menghormati mommies dan memahami aturan yang dibuat serta konsisten menerapkannya. Anak bisa taat karena sudah ada fondasi bonding yang sudah dibangun terlebih dahulu oleh orang tua.

6. Seberapapun anda marah, anak tetap mencari anda

Walau kita cerewet, sering mengomel, atau pernah marah karena perilaku anak hingga tak sengaja membentak, ujungnya anak kembali mencari kita. Itu karena di balik marahnya mama, tetap sayang anak. Setelah marah pun, selalu rekonsiliasi dan memeluk anak. Jadi, konflik sedikit tak akan bikin relasi renggang, karena selama ini kita sudah  sudah hadir buat mereka.

7. Tidak judgmental

Tidak cepat menghakimi ketika anak berbuat salah, tidak mencela pilihan anak. Jika mommies tidak setuju dengan pilihan atau pandangan anak, mommies bisa berdiskusi tanpa menyudutkan anak.

8. Selalu mendengar dengan penuh perhatian

Tidak memotong pembicaraan anak, tapi menunggunya hingga selesai bicara. Nggak ngegas, tapi kalem. Nggak bersikap sebagai mama si paling tahu semua – walau begitu adanya, hehehe – tetapi bisa mengendalikan diri untuk tetap menghormati anak saat bicara.

9. Menjadi shoulder to cry on

Ketika anak sedih, cemas, takut, nggak percaya diri, mommies selalu ada untuk menguatkan anak, memberi penghiburan, hingga anak merasa aman, tenang dan dikuatkan.

10. Memperlakukan anak sesuai dengan bahasa cinta mereka

Si anak sulung lebih suka dipeluk, ditepuk, diusap, sementara anak bungsu lebih nyaman jika diapresiasi, dihargai, diberikan kalimat-kalimat positif. Ketika mommies mau belajar bahasa cinta masing-masing anak, dan menerapkannya di dalam pengasuhan, itu sebuah upaya yang patut diapresiasi untuk hadir secara emosional bagi anak.

Jika sebagian besar dari tanda-tanda di atas sudah ada pada mommies, selamat, artinya mommies sudah hadir untuk anak. Namun jika belum, bukan berarti gagal! Teruslah berusaha buat meningkatkan kualitas kehadiran kita untuk anak. Bisa, yuk!

Baca juga: 8 Hal yang Harus Diajarkan Ayah untuk Membentuk Karakter Anak Sejak Dini

Cover: Image by freepik

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan