banner-detik
PARENTING & KIDS

15 Pertanyaan Terbuka untuk Anak dari Orang Tua Tunggal, Baik untuk Emosi Anak

author

Sisca Christina10 Jun 2024

15 Pertanyaan Terbuka untuk Anak dari Orang Tua Tunggal, Baik untuk Emosi Anak

Berdiskusi sambil melontarkan pertanyaan terbuka untuk anak selain bisa mengasah kemampuan berpikir anak, juga baik untuk perkembangan emosi anak.

Menjadi orang tua tunggal bukan perkara mudah. Sambil menata diri kembali, urusan pengasuhan anak jalan terus. Membesarkan anak tanpa pasangan bisa memengaruhi perkembangan emosi anak. Perceraian atau kematian orang tua saja pasti membawa dampak emosional tertentu bagi anak.

Agar perkembangan emosi anak tetap baik walau Anda membesarkan anak seorang diri, orang tua perlu membangun komunikasi dua arah dengan anak. Buka sebanyak-banyak ruang diskusi di mana mereka bisa mengemukakan pikiran, opini dan perasaan mereka.

Anak-anak butuh divalidasi perasaannya. Jangan melarang atau menegur mereka karena merasakan sebuah perasaan tertentu. Jangan pula ajari mereka untuk menyembunyikan perasaan mereka. Yang mereka perlukan yaitu arahan orang tua tentang bagaimana cara meregulasi emosi. Sediakan waktu untuk berbincang dengan anak.

Dalam berdiskusi dengan anak, upayakanlah untuk melontarkan lebih banyak pertanyaan terbuka. Dengan demikian anak bisa menceritakan apa yang dialami dan dirasakan secara lengkap. Hindari membuat asumsi dan mendominasi percakapan agar anak bisa menyampaikan isi hati dan pikirannya dengan lebih terbuka.

Berikut ini ide pertanyaan terbuka untuk bisa menggali lebih dalam isi hati anak. Ingatlah untuk mengungkapkan empati, rasa ingin tahu dan pengertian selama berdiskusi. Pertanyaan-pertanyaan ini bisa Anda kemukakan kepada anak mulai usia SD atau kapanpun Anda rasa anak sudah memahaminya.

Baca juga: 15 Pertanyaan yang Bisa Ayah Ajukan untuk Ngobrol dengan Anak Perempuan

15 Pertanyaan Terbuka untuk Anak, Bisa untuk Mengetahui Isi Hati dan Emosinya

  1. Memori bareng ayah mana yang paling bikin kamu bahagia?
  2. Kalau kamu berdoa, apa saja yang kamu doakan?
  3. Apa yang bikin kamu merasa dihargai atau dicintai?
  4. Apa yang sedang kamu rasakan sekarang?
  5. Kamu banyak diam (atau tampak ceria sekali) hari ini, mau cerita sama mama?
  6. Hal baik apa yang sudah kamu alami hari ini?
  7. Kalau kamu diberi tiga permintaan, apa yang akan kamu minta?
  8. Momen apa yang pernah bikin kamu khawatir?
  9. Bagaimana perasaanmu menang/tak menang kompetisi?
  10. Menurutmu bagaimana perasaan anak yang ada di film tadi?
  11. Mau ceritakan pada mama apa yang terjadi?
  12. Bagaimana perasaanmu saat tahu mama dan papa harus berpisah?
  13. Apa hal-hal yang kamu syukuri? Mengapa?
  14. Kalau kamu sedang sedih/takut/cemas/ biasanya apa yang kamu lakukan untuk lebih tenang ?
  15. Apa yang bisa mama lakukan untuk membuatmu merasa lebih baik ?

Pertanyaan-pertanyaan ini tentu bisa Anda kembangkan lebih lanjut. Obrolannya bisa jadi makin seru, lho. Selalu ingat untuk terkoneksi dengan anak dengan bicara sambil menatap matanya, membelai pundaknya atau sesekali berpelukan. Anda dan anak pasti sama-sama merasa hangat, deh.

Baca juga: Dari Hobi Hingga Relasi, Ini 10 Pertanyaan yang Bisa Ayah Ajukan untuk Ngobrol dengan Anak Laki-laki

Cover: Freepik

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan