Kalau anak Mommies kelihatan sulit belajar dan memahami apa yang diajarkan di sekolah, ada baiknya atasi dengan tips berikut ini!
Anak sulit belajar selalu berhasil bikin semua orang tua pusing. Padahal anak-anak juga diharapkan mendapat nilai yang baik di sekolah dan berbagai aktivitas yang dia ikuti. Namun jika mereka susah untuk belajar, bagaimana hasilnya bisa bagus?
Para orang tua pun menerapkan berbagai cara untuk memastikan agar anak mereka mau kembali belajar, yang sayangnya cara yang dipakai seringkali kurang tepat. Hal itu malah bisa membuat anak jadi semakin malas belajar atau membangkang. Kalau sudah begitu, tentu orang tua semakin kelimpungan. Lalu bagaimana cara mengatasi masalah ini?
BACA JUGA: Anak Remaja Kesulitan Belajar? Psikolog Pendidikan Ungkap Solusinya!
Mommies Daily pun bertanya kepada Praktisi Psikologi Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T. mengenai alasan yang membuat anak susah belajar. Menurut Aninda, pada dasarnya tidak ada anak tidak suka belajar. “Setiap anak itu suka belajar jika metode yang diberikan tepat,” jelasnya saat dihubungi oleh Mommies Daily.
“Metode ini berkaitan dengan gaya belajar. Gaya belajar itu ada 3 macam, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Bisa jadi seorang anak cuma punya 1 gaya belajar, bisa ada yang punya 2 gaya, dan bisa juga yang punya ketiganya. Namun tetap di antara ketiganya pasti ada satu gaya yang paling mendominasi.” Jadi, bisa jadi gaya belajar yang diterapkan ke anak kurang tepat sehingga anak terkesan menjadi ‘susah belajar.’
Foto: Pexels
Lalu ketika anak terlihat sulit belajar, apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua? Aninda menjelaskan bahwa ada dua langkah yang bisa dilakukan oleh Mommies dan Daddies.
Langkah pertama adalah ganti gaya belajar si kecil. Bisa tahu dari mana? Bisa dari trial dan error, seperti mencoba semua gaya belajar dan nanti pasti akan terlihat yang manakah yang paling cocok untuk anak. “Tentu saja ini akan membutuhkan usaha lebih dari orang tua,” ungkap Aninda.
Gaya belajar anak juga bisa diketahui dari observasi akan hal-hal yang sering dilakukan anak. Sebab biasanya dari situlah terlihat gaya belajar yang di senangi anak. “Bisa juga dengan konsultasi ke psikolog jika dirasa perlu,” tambah Aninda.
Orang tua harus paham bahwa belajar memang tugas anak, tetapi anak juga butuh main dan menjalani hobinya. “Jadi selain orangtua ‘menuntut’ anak untuk belajar, orangtua juga perlu memberikan ruang bagi anak menjalani hal-hal yang disukainya,” ingat Aninda. Menurut Aninda, jika belajar dan bermain menjadi dua aktivitas yang seimbang, maka semangat anak untuk berprestasi pun akan cenderung meningkat.
Ada juga kebiasaan yang bisa diciptakan untuk membuat anak tidak susah belajar, yaitu dengan membuat jadwal belajar rutin. Caranya bisa dengan menyeimbangkan waktu antara belajar dan bermain, seperti contoh sebelumnya, serta mengajarkan anak menyicil pelajaran yang hendak dipelajari. Tujuannya agar tidak terlalu menumpuk karena hal tersebut bisa membuat anak menjadi demotivasi.
Foto: Pexels
Orang tua juga perlu memerhatikan tanda bahaya yang bisa muncul kapan saja terkait masalah anak susah belajar. Pasalnya hal itu akan sangat membahayakan masa depan si kecil. Apa saja tandanya? Berikut daftarnya menurut Aninda!
Selain mengganti gaya belajar anak, Aninda menyarankan Mommies dan Daddies juga perlu menyeimbangkan aktivitas belajar dan bermain si kecil. Ajak juga anak melakukan deep talk terkait aktivitas belajarnya, seperti bertanya “Mengapa kamu merasa sulit belajar?” “Bagaimana perasaanmu kalau disuruh belajar?” Di akhirnya tutup dengan memberikan nasihat pada anak secara perlahan.
BACA JUGA: 3 Jenis Gangguan Belajar pada Anak SD, Gejala, dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Cover: Freepik