Mengenal 3 Gaya Belajar Anak Menurut Psikolog Pendidikan, untuk Optimalkan Potensinya!

Education

Fannya Gita Alamanda・16 May 2024

detail-thumb

Mari kenali 3 gaya belajar anak agar Mommies bisa menyediakan sarana belajar terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka!

Sejak lahir ke dunia, para orang tua biasanya akan segera mencari tahu apa yang disukai anak-anak mereka. Mulai dari makanan favorit, mainan, hingga warna. Keinginan mencari tahu ini tentu karena didasari perasaan sayang dan niat orang tua memberikan yang terbaik kepada anak.

Hal tersebut akan terus berlanjut hingga anak beranjak besar memasuki usia sekolah. Orang tua akan mencari tahu mata pelajaran yang disukai dan tidak disukai anak, karena ini erat kaitannya dengan keberhasilan mereka kelak.

Nah, mencari tahu tipe belajar anak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu mereka menikmati proses belajar. Memahami bagaimana anak menerima informasi dan belajar dapat bermanfaat bagi orang tua untuk membantu anak-anak mereka meraih sukses di bidang pendidikan.

BACA JUGA: 3 Jenis Gangguan Belajar pada Anak SD, Gejala, dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Anak

Mengetahui gaya belajar anak amatlah penting karena dengan begitu Mommies dapat memberi sumber daya yang tepat untuk mendorong anak meraih kesuksesan di bidang akademis.

Meskipun ada berbagai teori dan model gaya belajar, tiga kategori utama yang umum digunakan untuk menggambarkan cara belajar terbaik seorang anak adalah gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Perhatikan penjelasan detailnya oleh Binky Paramitha I., M.Psi., Psikolog, Psikolog Pendidikan dari Rumah Dandelion.

gaya belajar anak

Foto: Freepik

Tiga Gaya Belajar Utama Anak

Yuk, Mommies dan Daddie kenali tiga gaya belajar anak-anak berikut ini.

1. PEMBELAJAR VISUAL

Anak tipe visual lebih mudah belajar atau menangkap informasi yang tampil dalam bentuk gambar, grafik, video, dan sebagainya. Kelemahannya adalah apabila materi hanya ditampilkan dalam bentuk audio atau penjelasan tanpa alat bantu visual, anak akan kesulitan menangkap atau mempertahankan fokusnya.

Ciri-ciri Pembelajar Visual

  • Menyukai alat bantu visual seperti tayangan slide, video, dan infografis
  • Lebih menyukai aktivitas membaca dan menulis, termasuk mencatat dan mengamati poin-poin penting
  • Kemampuan mengingat informasi melalui gambaran mental dan isyarat visual
  • Punya kecenderungan untuk mengamati secara detail dan jeli terhadap lingkungan sekitarnya.

Cara Mommies Mendukung Anak Pembelajar Visual

  • Menyediakan alat bantu visual, menggunakan materi berkode warna (color coded).
  • Memasukkan diagram dan ilustrasi ke dalam pelajaran
  • Meminta mereka mencatat selama proses belajar
  • Mendorong penggunaan akronim, mnemonik visual atau peta pikiran untuk mengingat informasi.

2. PEMBELAJAR AUDITORI ATAU BAHASA

Sedangkan anak tipe auditori akan lebih mudah belajar dari apa yang ia dengar, penjelasan orang lain, rekaman suara, podcast, atau berdiskusi. Anak tipe ini terkadang lebih mudah menangkap apabila materi dari buku pelajaran dibacakan oleh orang lain, daripada membacanya sendiri.

Atau kalaupun anak membaca sendiri, akan lebih baik hasilnya setelah dibantu dengan sesi diskusi bersama. Mereka unggul dalam lingkungan di mana informasi disajikan secara verbal dan senang terlibat dalam percakapan dan perdebatan.

Ciri-ciri Pembelajar Auditori

  • Mereka lebih mudah menyerap informasi dengan mendengarkan ceramah, podcast, dan buku audio
  • Memiliki keterampilan komunikasi verbal yang kuat, memiliki ketertarikan untuk bercerita dan melakukan presentasi lisan
  • Mampu mengingat informasi melalui pendengaran dan pengulangan
  • Menyukai musik dan pola ritme, yang dapat membantu memori mereka.

Cara Mommies Mendukung Anak Pembelajar Auditori

  • Gunakan video atau podcast
  • Mintalah mereka membaca dengan suara keras
  • Menggunakan lagu, sajak, atau puisi
  • Melakukan diskusi atau debat kelompok

3. PEMBELAJAR TACTILE ATAU KINESTETIK

Anak tipe pembelajar kinestetik lebih mudah belajar dari apa yang ia sentuh atau alami sendiri, misalnya dari eksperimen, alat peraga, mencoba langsung (misal olahraga, kesenian melukis, memasak). Sayangnya, anak dengan gaya belajar ini kerap kali sulit untuk duduk diam tanpa melakukan aktivitas ketika berada di kelas dalam jangka waktu lama. Contoh anak pembelajar kinestetik adalah anak yang mengentakkan kakinya ketika berpikir atau sering memberi isyarat ketika berbicara.

Ciri-ciri Pembelajar Kinestetik

  • Menyukai aktivitas pembelajaran langsung seperti eksperimen, demonstrasi, dan proyek interaktif.
  • Memiliki koordinasi fisik yang kuat dan kecenderungan untuk belajar sambil melakukan daripada hanya mengamati.
  • Butuh sering bergerak dan beristirahat selama sesi pembelajaran.
  • Kemampuan mengingat informasi melalui sensasi fisik dan memori otot.

Cara Mommies Mendukung Anak Pembelajar Kinestetik

  • Menyediakan materi dan aktivitas pembelajaran langsung
  • Memasukkan gerakan dan latihan fisik ke dalam pelajaran
  • Mengizinkannya untuk melakukan eksplorasi dan bereksperimen
  • Mendorong penggunaan gerak tubuh dan permainan peran (role playing).

Meskipun ada anak yang lebih menyukai satu gaya belajar dibandingkan gaya belajar lainnya, penting untuk Mommies ketahui bahwa sebagian besar anak menggunakan kombinasi model belajar visual, auditori, dan kinestetik.

Bersikap fleksibel akan membantu anak memiliki kesempatan untuk berkembang dan berhasil secara akademis. Dengan memahami dan mengakomodasi gaya belajar anak, Mommies dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, mendorong rasa ingin tahu, dan kecintaan anak terhadap aktivitas belajar.

Foto: Freepik

Cara Mommies Mengetahui Gaya Belajar Anak

Cara terbaik untuk mengetahui gaya belajar anak adalah dengan mengamati apa yang dia lakukan. Tindakan, minat, dan preferensinya akan memberikan informasi tentang bagaimana dia memproses informasi.

Jika anak mengalami keterlambatan perkembangan, orang tua mungkin sering berfokus hanya pada apa yang belum dapat dilakukan olehnya. Hindari itu. Sebaliknya, cobalah fokus pada kelebihan dan aktivitas favoritnya.

Semua anak, bahkan yang memiiki keterlambatan pertumbuhan sekalipun, memiliki minat dan preferensi. Mampu mengidentifikasi hal-hal ini akan membantu meningkatkan motivasi anak untuk belajar.

Mommies juga bisa mengajukan beberapa pertanyaan ini pada diri sendiri:

  • Jenis mainan apa yang anak sukai? Apakah dia lebih suka aktivitas yang tenang atau banyak bergerak?
  • Apakah anak suka membaca buku dan menggambar? Apakah dia lebih suka diperlihatkan cara melakukan sesuatu daripada diberitahu secara lisan?
  • Apakah anak aktif? Apakah dia suka bergerak dan gemar berpartisipasi dalam aktivitas yang banyak gerak?
  • Apakah anak tertarik pada angka dan pola?

Mungkin muncul pertanyaan seperti ini di benak Mommies, apakah masing-masing gaya belajar memiiki kelebihan dan kekurangan? Ini jawaban Binky, “Pada dasarnya, tidak ada yang lebih baik atau pun yang salah dari masing-masing gaya belajar. Gaya belajar ini lebih pada preferensi belajar sehari-hari atau bagaimana seseorang lebih mudah dalam menangkap informasi yang diberikan.”

BACA JUGA: Anak Remaja Kesulitan Belajar? Psikolog Pendidikan Ungkap Solusinya!

Cover: Freepik