Anemia aplastik adalah penyakit langka yang beberapa waktu belakangan banyak dibahas. Kenali penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya di sini.
Kabar duka tengah menyelimuti dunia komedi Indonesia. Priya Prayogha Pratama atau yang akrab disapa Babe Cabita dinyatakan meninggal dunia, pada Selasa (9/4/24) pukul 06.38 di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. Sebelum meninggal, Babe Cabita sempat dirawat karena mengidap penyakit anemia aplastik.
Beredarnya kabar penyakit yang dialami Babe Cabita sempat membuat heboh linimasa media sosial. Untuk menjawab keresahan tersebut, Mommies Daily berkesempatan untuk bertanya pada trainee bedah onkologi RS Sardjito Yogyakarta, dr. Reza Febrian, SpB mengenai penyakit anemia ini serta cara mengobatinya. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
BACA JUGA: Anemia Defisiensi Besi, Penyebab Berat Badan Anak Sulit Naik
Mommies pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit anemia. Meski terlihat sama, ternyata penyakit anemia biasa dan anemia aplastik itu berbeda. Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah (hemoglobin) dan penyebabnya karena kekurangan nutrisi, seperti zat besi, vitamin B12, atau riwayat medis lainnya.
Lalu, apa bedanya dengan anemia aplastik? Berdasarkan penjelasan dari dr. Reza Febrian, anemia jenis ini adalah gangguan kesehatan yang terjadi karena sumsum tulang gagal menghasilkan sel darah. Ketika tubuh berhenti memproduksi sel darah baru, tubuh akan mudah lelah dan rentan terhadap infeksi maupun pendarahan. Anemia jenis ini termasuk kelainan darah yang langka dan serius.
Foto: Pexels
Penyakit anemia ini digolongkan menjadi dua jenis, yaitu inherited aplastic anemia dan acquired aplastic anemia. Inherited aplastic anemia adalah anemia aplastik yang telah dimiliki sejak lahir, sedangkan acquired aplastic anemia adalah anemia yang muncul di usia tertentu, seperti pada usia dewasa.
Berikut penyebab dari 2 jenis penyakit anemia tersebut.
Jenis anemia ini bisa terjadi karena kerusakan gen pada anak atau penyakit bawaan sejak lahir, seperti anemia Fanconi hingga anemia Diamond-Blackfan.
Biasanya kondisi ini berkaitan dengan kelainan yang mengganggu sistem imun, seperti:
Gejala penyakit ini pada setiap orang berbeda-beda, tergantung sel darah apa yang produksinya kurang. Ada juga penderita anemia ini yang tidak menunjukkan gejala apapun, jadi sel darah ini ada beberapa jenis dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam tubuh. Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih bertugas melawan infeksi, dan platelet untuk mencegah perdarahan. Dari sini bisa timbul gejala yang berbeda-beda.
Foto: Pexels
Pengobatan penyakit ini tergantung pada usia dan tingkat keparahan penyakit. Sebab, permasalahannya adalah produksi dan tujuan dari pengobatannya untuk mengembalikan produksi sel darah. Jika kondisi ringan biasanya tidak ada terapi tertentu karena dapat sembuh secara spontan sedangkan dalam kondisi berat, pasien memerlukan obat-obatan, transfusi darah hingga transplantasi sel punca sebagai berikut:
Peningkatan teknologi dalam bidang kedokteran memberikan peluang yang semakin tinggi untuk kesembuhan pasien. Jika ada keluhan atau gejala di atas, Mommies bisa segera berobat dan periksakan diri pada dokter.
Itulah penjelasan terkait penyakit anemia aplastik, semoga dapat membantu Mommies dalam mengatasi penyakit ini jika terjadi pada keluarga atau sahabat terdekat.
BACA JUGA: Post Partum Anemia: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ditulis oleh: Shandya Pricilla
Cover: Pexels