Agar terhindar dari berbagai risiko infeksi, orang tua perlu lebih gencar lagi mengajarkan cara menjaga kesehatan reproduksi remaja laki-laki.
Saat anak beranjak remaja, banyak hal yang perlu mendapat perhatian khusus, salah satunya kesehatan reproduksi. Remaja laki-laki perlu diajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Sebab, tak seperti remaja perempuan, remaja laki-laki kebanyakan lebih cuek terhadap kebersihan dan kesehatan reproduksi atau area genital.
Yuk, perkuat lagi pendidikan seks di rumah, dan ajari remaja laki-laki mommies cara merawat kesehatan reproduksinya dengan benar.
Katun dikenal sebagai bahan yang menyerap keringat dengan baik. Oleh karena itu, disarankan remaja pria mengenakan pakaian dalam berbahan katun untuk menjaga organ reproduksi tetap kering.
Melansir situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), apabila aktivitas remaja laki-laki padat dan mudah berkeringat, disarankan membawa celana dalam ganti ke sekolah guna mencegah tumbuhnya kuman pada celana dalam yang kotor dan lembap akibat daki dan keringat. Bakteri dan jamur mudah berkembang biak pada area yang lembap, sehingga bisa menimbulkan bau tak sedap, kulit iritasi hingga infeksi.
Baca juga: Bikin Wawasan jadi Luas, Ini 15 Buku Bacaan Wajib untuk Anak Laki-Laki
Menggunakan celana ketat seperti jins terlalu sering membuat area genital lebih sulit “bernafas”. Akibatnya, area genital jadi lembap, kemudian rawan iritasi hingga infeksi. Ajari anak untuk selingi dengan penggunaan celana yang longgar, ya.
Awalnya remaja laki-laki bisa saja risih dengan rambut yang tumbuh disekitar kemaluannya. Beri pengertian akan fungsi rambut kemaluan sebagai pelindung penis dari gesekan. Sehingga, anak tak mencukur habis rambut tersebut, namun juga tidak membiarkannya tumbuh terlalu lebat agar tidak menjadi sarang bakteri.
Ini, nih, yang sering diabaikan remaja laki-laki: cuci alat kelamin setelah buang air kecil dan buang air besar. Padahal, penting banget untuk membersihkan sisa-sisa kotoran sehabis BAK dan BAB agar terhindar dari berbagai risiko gangguan pada area genital. Jadi, mulai sekarang, ingatkan selalu remaja laki-laki mommies untuk mencuci alat kelamin dengan air bersih setelah BAK dan BAB, ya. Selain itu, ketika mandi, cuci bersih alat kelamin mulai dari bagian kulup hingga rambut kemaluan.
Seks pranikah pada remaja bisa menimbulkan banyak bahaya, salah satunya terhadap kesehatan reproduksi. Apabila remaja melakukan seks pranikah, bisa berisiko terkena infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus hingga parasit seperti klamidia, sifilis, gonore dan lain-lain. Remaja pada umumnya belum memahami bahwa hubungan seksual sejatinya dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah dan harus setia pada satu pasangan saja. Apabila berganti-ganti pasangan seksual, risiko tertular PMS akan meningkat, apalagi jika tidak menggunakan alat kontrasepsi. Pada remaja yang sudah lebih besar, mommies bisa mulai mengajarkan hal ini kepada anak.
Semoga remaja mommies semakin terbiasa menjaga kebersihan reproduksinya dengan telaten, ya.
Baca juga: 15 Pesan Untuk Anak Laki-laki Saya Sebelum Mereka Beranjak remaja
Cover: Freepik