Sebagian orang akan memilih tidur lagi setelah sahur. Lalu, apa saja dampak positif dan negatif tidur lagi setelah sahur?
Sahur menjadi kegiatan penting yang harus dilakukan di bulan Ramadan supaya tetap kuat menjalani ibadah puasa dan mendapatkan nutrisi yang seimbang selama berpuasa. Meski begitu, kita tetap harus makan dengan porsi yang tepat saat sahur agar pencernaan tetap lancar dan terhindar dari masalah kesehatan lambung.
Selama Ramadan, sebagian besar orang biasanya mengalami siklus tidur yang terganggu karena harus bangun lebih pagi dan memilih untuk tidur lagi setelah sahur. Padahal, tidur setelah sahur bisa mengganggu pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.
Namun, ternyata tidur setelah sahur juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh asalkan dilakukan di waktu ideal. Berikut Mommies Daily rangkum manfaat dan bahaya tidur setelah sahur.
BACA JUGA: Ide Menu Sahur dan Buka Untuk 30 Hari. Lengkap Dengan Takjil
Sering dibilang berbahaya, ternyata tidur lagi setelah sahur memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Foto: Pexels
Waktu yang ideal untuk tidur setelah sahur tergantung dari jenis makanan yang Mommies makan sebelumnya. Jika asupan sahurnya berupa karbohidrat, protein, dan sayuran, Mommies perlu waktu sekitar 3 jam setelah sahur agar lambung bisa mencerna makanan dengan baik. Jadi, usahakan tetap aktif dan terjaga selama 3 jam setelah sahur.
Jika dilakukan di waktu yang ideal, tidur setelah makan akan memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat agar sistem pencernaan bisa bekerja secara efisien dan menyerap nutrisi lebih maksimal.
Tidur setelah sahur dapat membantu mengurangi kadar hormon stres, seperti kortisol sehingga dapat meningkatkan perasaan rileks dan bahagia selama berpuasa.
Selain tidur di waktu yang ideal, Mommies juga tetap harus memperhatikan pola aktivitas dan pola makan setelah makan agar kebugaran tubuh tetap terjaga dan tidak merasa lemas di siang hari.
Mommies disarankan untuk beristirahat dengan posisi tiduran setengah duduk. Caranya punggung harus disanggah bantal agar asam lambung tidak naik serta tidak menimbulkan sensasi terbakar pada tenggorokan, nyeri, mual, dan muntah.
Meskipun memiliki banyak manfaat untuk tubuh, tidur setelah sahur juga dapat membahayakan kesehatan tubuh sebagai berikut.
Foto: Pexels
Tidur setelah sahur dapat meningkatkan tekanan darah sepanjang malam dan jika tidak kunjung turun dalam kurun waktu yang lama, akan menyebabkan risiko terserang penyakit kardiovaskular, seperti jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya yang berbahaya bagi tubuh.
Pengosongan lambung manusia biasanya membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam setelah makan. Jika Mommies langsung berbaring atau tidur setelah sahur dapat menghambat proses pengosongan lambung dan memicu sembelit atau sulit buang air besar. Untuk mencegahnya, Mommies harus menunggu waktu sampai dua jam setelah makan dan hindari makanan yang mengandung tinggi lemak, gula, dan kafein.
Sensasi panas dan sakit tidak hanya dirasakan di dada saja, tetapi di daerah tenggorokan juga dirasakan karena asam lambung naik. Jika tubuh berbaring saat kondisi perut penuh, katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya sehingga membuat asam lambung naik ke tenggorokan dan timbul sensasi terbakar di tenggorokan.
Makanan akan melewati tahapan masuk ke dalam esofagus yang berfungsi melumat dan mengantarkan makanan ke lambung. Ketika sudah sampai di lambung, konsistensi makanan menjadi halus. Jika proses pencernaan tidak berlangsung dengan sempurna, makanan yang masih kasar dapat mengiritasi dinding lambung dan memicu asam lambung naik. Bagi Mommies yang memiliki riwayat asam lambung, sebaiknya hindari kebiasaan langsung tidur.
Berat badan akan melonjak naik jika Mommies memilih untuk tidur lagi. Hal ini disebabkan karena kalori yang dikonsumsi jumlahnya lebih banyak dibanding yang dibakar. Kurangnya aktivitas dan langsung tidur setelah sahur dapat membuat tubuh lebih cepat menimbun lemak, khususnya untuk Mommies yang memiliki riwayat obesitas dan punya kebiasaan tidur setelah makan akan lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan.
Makanan tinggi lemak, seperti goreng-gorengan atau olahan daging membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Jadi, berikan jeda waktu agar makanan dapat dicerna dengan baik dan Mommies tidak mudah terbangun saat tidur.
Penyakit GERD kambuh biasanya disebabkan oleh perubahan posisi menjadi telentang atau miring sehingga makanan yang belum dicerna dengan baik akan mudah naik ke kerongkongan. Langsung tidur dapat menyebabkan GERD kambuh karena tubuh tidak dalam posisi yang ideal untuk mencerna makanan. Untuk Mommies yang menderita GERD, usahakan menunggu makanan tercerna dengan baik sampai tiga jam sebelum tidur.
BACA JUGA: 7 Asupan Makanan Penambah Energi Saat Puasa, Sahur dan Berbuka Makin Berkah!
Ditulis oleh: Shandya Pricilla
Cover: Pexels