Penyanyi Celine Dion buka-bukaan tentang penyakit stiff person syndrome yang dideritanya dalam film dokumenter I Am: Celine Dion yang akan datang.
Siapa, sih, yang tidak kenal Celine Dion? Penyanyi papan atas asal Kanada ini mengejutkan penggemarnya di akhir tahun 2022 saat ia mengabarkan jika dirinya menderita stiff person syndrome.
Penyakit tersebut membuat kariernya berhenti sejenak dan ia pun menghentikan tur Eropanya di tahun 2023. Kini Celine membawa kabar baru yang akan mengupas lebih jelas tentang penyakitnya melalui film dokumenter berjudul I Am: Celine Dion.
Tak main-main, dokumenter tersebut diarahkan oleh sutradara yang pernah dinominasikan dalam Oscar, Irene Taylor. Isinya akan menunjukkan bagaimana Celine Dion berusaha menyeimbangkan kariernya dengan kesehatannya yang semakin memburuk.
“Selama masa absen ini, saya memutuskan untuk mendokumentasikan bagian hidup saya ini, untuk mencoba meningkatkan kesadaran akan kondisi yang tidak banyak diketahui ini, untuk membantu orang lain yang juga memiliki diagnosis ini,” kata Celine Dion dalam siaran media yang dikutip dari People.
Dokumenter ini jadi obat rindu bagi penggemar. Apalagi sebulan sebelum pengumuman dokumenter, saudara perempuan Celine, Claudette Dion, memberikan kabar terbaru yang memilukan tentang kesehatan pelantun My Heart Will Go On tersebut.
Katanya saat ini Celine sudah tidak dapat lagi mengontrol gerakan tubuh tertentu. Duh, jadi bertanya-tanya sebenarnya seperti apa stiff person syndrome itu dan apakah bisa disembuhkan?
BACA JUGA: Musim Hujan, Ini 25 Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Yuk, kita simak beberapa fakta tentang stiff person syndrome yang diderita Celine Dion ini.
Stiff person syndrome adalah kelainan neurologis progresif. Kondisi ini sangat langka dan berpengaruh pada tulang belakang serta otak. Gejala stiff person syndrome dimulai dengan kekakuan otot di bagian tengah tubuhdan perut, sebelum berlanjut ke kekakuan dan kejang pada kaki.
Menurut keterangan keluarga Celine Dion, gejala awal yang ia alami juga berawal dari kram kaki.
“Kejang otot bisa menjadi cukup parah. Hal ini dapat menyebabkan jatuh, nyeri hebat, dan kecacatan yang signifikan,” kata Dr. Emile Sami Moukheiber dari Stiff Person Syndrome Center di Johns Hopkins Medicine, seperti dikutip dari CNN.
Berikut fakta seputar stiff person syndrome.
Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi gejalanya paling sering dimulai pada usia 30-an atau 40-an. Celine Dion sendiri berusia sekitar 50-an ketika mengungkapkan jika dirinya menderita penyakit langka ini.
BACA JUGA: 9 Resep Jus Detox, Bisa Menghilangkan Perut Buncit
Jika penyakit ini begitu langka, kira-kira apa penyebabnya? Para ahli sepakat jika penyakit ini masuk dalam kategori autoimun. Sindrom ini sering dikaitkan dengan penyakit autoimun lain seperti tiroiditis, vitiligo, dan anemia pernisiosa.
Meskipun penyebab pastinya belum jelas, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, penelitian menunjukkan bahwa penyebab penyakit ini adalah respons autoimun yang “salah” di otak dan sumsum tulang belakang.
Orang dengan penyakit langka memiliki kadar GAD yang tinggi, GAD adalah antibodi yang bekerja melawan enzim yang terlibat dalam sintesis neurotransmitter penting di otak. Nah, karena kelangkaan penyakit ini dan ketidakjelasan gejalanya, orang akan sering mencari perawatan untuk nyeri kronis sebelum mereka mendapatkan perawatan neurologis.
Karena hal itu, rata-rata, dibutuhkan waktu sekitar tujuh tahun bagi seseorang untuk menerima diagnosis sindrom ini. Bahkan tak jarang, penderita dicap punya penyakit mental karena pada pemeriksaan awal tak ada gejala fisik.
Celine Dion yang dengan blak-blakan akan mengumbar penyakit stiff person syndrome dalam dokumenternya patut diapresiasi. Karena kelangkaan dan kesalahpahaman seputar penyakit ini, mudah-mudahan orang awam akan lebih paham dengan penyakit stiff person syndrome.
Hingga saat ini belum jelas kapan dokumenter Celine Dion akan tayang, tapi salah satu penyedia tayangan Amazon Prime Video sudah membeli hak penayangannya. Kita tunggu saja, ya!
BACA JUGA: Gejala dan Penyebab Biduran, hingga Cara Mengobatinya yang Ampuh
Ditulis oleh: Imelda Rahma
Cover: Instagram @celinedion