Bukan Matre, 5 Persiapan Keuangan Ini Harus Dipahami Sebelum Menikah

Marriage

Mommies Daily・19 Jan 2024

detail-thumb

Nggak cuma makan cinta, sebaiknya 5 persiapan keuangan sebelum menikah ini harus dipahami dan dilakukan oleh para anak muda zaman now.

Menikah adalah impian hampir setiap manusia di dunia ini. Namun tentunya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan matang sebelum menikah, salah satunya adalah keuangan dengan memahami persiapan keuangan sebelum menikah. Poin yang satu ini penting banget buat diomongin para pasangan tapi nggak tau kenapa seperti masih tabu untuk dibicarakan.

Padahal, membicarakan tentang persoalan keuangan bukan tandanya materialistis. Namun lebih untuk menyusun strategi ke depan mau seperti apa untuk mengurangi kemungkinan konflik yang terjadi akibat masalah ekonomi.

Fakta Ekonomi Menjadi Masalah pada Pasangan Baru Menikah

Menikah adalah ibadah yang akan dilalui oleh pasangan pria dan wanita seumur hidupnya. Dan pastinya, dalam ibadah itu ada beberapa ujian yang dilewati. Salah satu tantangan terbesar bagi pasangan yang baru menikah adalah masalah ekonomi.

Banyak sekali konflik yang terjadi pada pasangan muda yang baru menikah dipicu karena permasalahan ekonomi. Beberapa mengatakan bahwa kadar cintanya pada pasangan bisa menurun karena merasa tidak terpenuhi kebahagiannya secara ekonomi.

Menarik banget, ya? Indeed, money can’t buy happiness. Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dengan uang karena bahagia setiap orang itu berbeda. But, money can bring you a little piece of joy. Apalagi kalau udah nikah. Pasti banyak sekali hal yang perlu dipikirkan.

Mulai dari memikirkan dana untuk rumah, kendaraan, melahirkan, vaksin anak, pendidikan anak, hiburan, dan lain-lain. Jadi penting sekali bagi para pasangan yang belum menikah untuk mulai saling terbuka terkait finansial sebelum menikah.

BACA JUGA: Ciri-ciri Orang dengan Financial Previlige, Apakah Anda Termasuk?

1. Keterbukaan Masalah Income

Hal pertama terkait finansial sebelum menikah yang harus dilakukan adalah keterbukaan masalah pemasukan. Pasangan yang serius akan menikah perlu untuk membuang gengsi masing-masing dengan mempertanyakan keadaan keuangan, apakah sehat atau tidak.

Sekali lagi bukan materialistis, ya. Mengetahui income pasangan bisa membantu untuk membuat perencanaan keuangan di masa depan. Salah satunya adalah untuk menentukan prioritas keuangan. Uang yang ada mau dikelola seperti apa (misal untuk dana menikah, kredit rumah, membeli kendaraan, persiapan kehamilan, dana pendidikan anak, dan sebagainya).

Income yang dimaksud juga perlu banget diomongin berdua, ya. Apakah income yang dimaksud hanya berasal dari suami saja (jika suami saja yang bekerja) ataupun dibagi dua dari pemasukan istri dan suami. Semuanya bebas tergantung keputusan masing-masing pasangan.

2. Mengatur Cashflow Sesuai Pos Pengeluaran

Setelah mengetahui prioritas keuangan akan digunakan untuk apa saja dalam jangka waktu tertentu, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membagi pos-pos keuangan. Yang paling simpel, dana yang ada bisa dibagi ke dalam 3 pos, yaitu living (50%) , saving(30%), dan playing (20%).

Pos living adalah biaya-biaya yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti belanja bulanan, transportasi, gas, listrik, air, WiFi, dan lain-lain. Sisihkan setengah dari penghasilan rumah tangga nanti untuk kebutuhan ini.

Sementara 30% bisa disimpan, baik dalam bentuk tabungan, investasi jangka panjang, maupun untuk dana darurat. Usahakan harus konsisten dalam menabung, ya kalau nggak mau kliyengan di kemudian hari. Terakhir adalah dana yang disisihkan untuk entertain. Untuk dana yang ada di pos ini sebenarnya tergantung dari kesepakatan pasangan.

Mungkin ada yang membaginya juga untuk dana yang lain, seperti misalnya dikirim untuk orangtua, membayar cicilan, dan lainnya.

3. Bikin Acara Nikah Sesuai dengan Kemampuan

Banyak banget orang yang ingin menikah dengan menggelar pesta gede-gedean. Ujung-ujungnya adalah dengan berhutang sana-sini. Mengundang orang banyak ke pernikahan dengan harapan balik modal. Padahal, nggak seperti itu konsepnya.

Senengnya, semakin kesini banyak pasangan muda yang semakin melek finansial sebelum menikah. Banyak yang mulai berpikir bahwa pernikahan itu nggak harus mewah, kok. Bisa mewah seperti crazy rich Surabaya kemarin kalau ada budget, ya. Hehehe.

Buatlah pesta pernikahan sesuai dengan budget kalian berdua. Kalau misalnya dibantu sama orangtua, jangan terlalu membebani mereka dengan biaya yang besar. Toh, sakralnya pernikahan nggak didasarkan mewahnya dekorasi atau enaknya katering dipernikahan, kok.

Bahkan sekarang, banyak pasangan muda yang hanya menikah di KUA saja, sehingga nggak repot mikirin biaya nikah yang sudah pasti akan menyedot banyak dari tabungan. Tapi, kalau mau bikin pesta pernikahan pun sah-sah aja, asal jangan lupa untuk mulai menabung dari jauh-jauh hari sebesar 10%-15% setiap bulannya, ya.

4. Komunikasi Perihal Anak Kepada Pasangan

Setuju, nggak, sih anak adalah rezeki? Percaya banget bahwa keberadaan anak memang membawa pintu rezeki yang berlipat ganda. Tapi, nggak ada salahnya, loh untuk membicarakan soal anak pada pasangan sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.

Karena selain rezeki, memutuskan untuk memiliki anak adalah tanggung jawab yang harus diemban seumur hidup. Anak perlu dan memiliki hak untuk kehidupan yang layak, mendapatkan pendidikan yang baik, dan bermain dengan bahagia.

Sebagai orangtua, merupakan tanggung jawab untuk mempersiapkan dari jauh hari karena tidak dapat dipungkiri, dana untuk pendidikan contohnya, semakin lama semakin mahal. Karena itulah perlu dipersiapkan dari jauh hari.

Sebaiknya dikomunikasikan pula ingin memiliki berapa anak. Karena sekali lagi, punya anak bukanlah sebuah perlombaan. Nggak usah terganggu sama komen orang yang nyinyir terkait anak, ya. Karena anak adalah titipan Tuhan yang sangat berharga, maka sepatutnya harus dijaga dengan sebaik-baiknya pula.

5. Pembagian Tanggung Jawab

Hal penting terkait persiapan finansial sebelum menikah yang terakhir adalah pembagian tanggung jawab. Jennifer Bachdim pernah bercerita dalam kanal Youtube Melaney Richardo tentang kesetaraan antara dirinya dan suami dalam menjalankan peran dalam rumah tangga.

Selain itu, Jennifer juga tidak masalah menjadi tulang punggung saat itu ketika suaminya sedang beristirahat dari dunia sepakbola. Hal tersebut adalah contoh bagaimana pembagian tanggung jawab soal finansial antara suami dan istri.

Pembagian ini penting banget, loh. Dan hal ini harus disepakati sejak awal antara kedua belah pihak. Siapa yang bertanggung jawab membayar biaya-biaya tetap seperti air, listrik, iuran sampah, belanja bulanan, dan sebagainya.

BACA JUGA: 9 Tips Sukses Jalani Frugal Living, Pasutri Ini Sudah Buktikan!

Itulah 5 hal penting terkait persiapan finansial sebelum menikah yang perlu dikomunikasikan. Walaupun setiap pernikahan pasti ada ujiannya masing-masing, tapi nggak ada salahnya untuk dipersiapkan dari jauh-jauh hari agar pada saat menikah nanti masing-masing sudah saling terbuka dan memiliki visi dan misi yang sama sehingga konflik bisa diminimalisir. Semangat!

Ditulis oleh: Rantyas Nanda

Cover: Photo by Obsahovka Obsahovka on Pexels