banner-detik
PARENTING & KIDS

7 Adegan Berbahaya di Anime, Orang Tua Perlu Hati-Hati

author

Mommies Daily12 Oct 2023

7 Adegan Berbahaya di Anime, Orang Tua Perlu Hati-Hati

Anime semakin mudah diakses dengan banyaknya layanan online berbayar, tapi orang tua harus hati-hati karena ada beberapa adegan berbahaya di anime yang tak layak ditonton anak kecil.

Apakah anime berbahaya bagi anak kecil? Ini mungkin pendapat yang penuh pro dan kontra. Namun, memang ada beberapa adegan berbahaya di anime yang tak layak ditonton anak. Jadi orang tua perlu ekstra hati-hati!

Banyak orang tua beranggapan bahwa karena anime adalah kartun, maka anime sama sekali tidak berbahaya bagi anak-anak mereka. Namun, banyak serial anime yang mengandung berbagai adegan kekerasan atau pornografi, yang dapat merusak mental anak-anak.

Seperti media hiburan dan genre film lainnya, konten yang penuh dengan kekerasan ada di berbagai jenis tayangan, tidak terkecuali anime. Anak-anak dapat sepenuhnya mengakses banyak scene anime yang penuh kekerasan dan darah dalam film seperti Another, Attack on Titan, Blood C, Corpse Party, dan banyak lagi.

Scene anime yang mengerikan itu memiliki efek yang sangat besar dan bertahan lama pada anak-anak, bahkan jika anak hanya terpapar satu kali. Tak hanya adegan kekerasan, adegan berbahaya di anime seperti pornografi juga harus sangat dijauhi, Mommies.

Konten pornografi akan membuat anak berpikiran negatif. Hal ini juga memberikan efek berbahaya dari karakter wanita dalam pikirannya, sehingga ia mungkin punya persepsi salah tentang lawan jenis (jika anak yang menonton anime adalah laki-laki). Nah, jika anak kecanduan pornografi, akan sulit bagi mereka untuk meninggalkannya, sehingga memanjakan diri dalam kebiasaan buruk dan sexting di usia remaja.

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Anime yang Aman untuk Anak

Scene Berbahaya dalam Anime

Berikut beberapa adegan berbahaya dalam anime yang harus diwaspadai orang tua.

1. Adegan kekerasan

adegan berbahaya di anime

Foto: Amazon

Adegan kekerasan seperti perkelahian sangat tidak baik jika ditonton oleh anak. Misalnya anime Tokyo Revengers yang memiliki banyak adegan yang sangat brutal.

Para karakter utama terlibat dalam banyak perkelahian yang penuh kekerasan, dengan memar, pendarahan, dan jeritan kesakitan di mana-mana. Aksinya juga tidak memiliki keajaiban atau fantasi, membuat pertarungan yang realistis. Ini bisa berbahaya jika ditiru di dunia nyata.

2. Adegan gory

Adegan gory di anime identik dengan darah dan kejadian yang menjijikan. Contohnya ada di anime Tokyo Ghoul yang menggambarkan sosok yang nyaris meninggal oleh ghoul/monster, hanya untuk kemudian organ tubuhnya ditransplantasikan ke dalam dirinya, yang berarti dia sekarang menjadi setengah hantu yang haus akan daging manusia.

Adegan penuh darah dan makanan yang bersifat kanibal ini sangat tak cocok ditonton anak kecil.

3. Adegan brutal dan penyiksaan

Anime Attack on Titan adalah tontonan yang bagus, tetapi juga memiliki adegan-adegan yang kompleks, grafis, dan benar-benar mengerikan yang diberi rating R di sepanjang pertunjukan. Beberapa adegan memicu mimpi buruk atau penyiksaan.

Selain itu, beberapa scene anime ini mengeksplorasi topik-topik sejarah dan politik kehidupan nyata yang kompleks dan terkadang sensitif yang dapat membingungkan anak-anak.

4. Adegan balas dendam

Balas dendam bukanlah suatu hal yang mau orang tua paparkan kepada anak mereka yang masih kecil. Terlebih karena hal itu sangat salah. Hati-hati anime seperti Death Note yang menglorifikasi balas dendam sangat populer, sehingga bisa mudah diakses.

5. Adegan judi

Tahu, kan, betapa berbahayanya judi bagi kehidupan. Apalagi saat ini judi online gampang diakses. Itulah pentingnya menjaga tontonan anak dari tontonan yang memperlihatkan adegan judi seperti di anime Kakegurui.

Anime ini mungkin tidak memiliki bahasa yang kuat, kekerasan grafis, atau penggunaan obat-obatan/alkohol, tetapi mengagungkan perjudian, yang mungkin mengkhawatirkan beberapa orang tua.

6. Adegan horor

Film horor di bioskop ja punya batasan umur agar tidak dilihat oleh penonton yang masih di bawah usia, makanya orang tua juga harus membatasi anime yang menampilkan scene horor.

Anime dengan adegan berbahaya atau horor seperti Junji Ito Collection menampilkan beberapa cerita yang paling mengerikan, aneh, menakutkan, dan terkadang menggugah pikiran tentang monster, ketakutan, darah, dan banyak lagi.

7. Adegan seksual

Selain adegan kekerasan, ada lagi adegan berbahaya di anime yang harus dihindari anak-anak. Tak lain dan tak bukan adalah adegan seksual. Seringkali anime menampilkan adegan seksual yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang sudah dewasa.

Misalnya saja, dalam Goblin Slayer ada scene anime mengejutkan yang menggambarkan pelecehan seksual. Bahkan orang dewasa pun bisa mual melihatnya.

BACA JUGA: 8 Daftar Channel YouTube yang Berbahaya untuk Anak-anak, Mengandung Konten Kekerasan!

Jadi, apa yang harus dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dari adegan anime yang berbahaya? Seperti bentuk media lainnya, orang tua harus memantau anime yang ditonton anak-anak mereka dan memastikan mereka tidak terpapar konten dewasa.

Cara terbaik untuk memastikan anak-anak menonton konten yang sehat adalah dengan mencari tahu sendiri. Melakukan riset terlebih dahulu akan membantu Mommies memiliki pandangan yang lebih objektif tentang konten anime yang harus ditonton oleh anak.

Ditulis oleh: Imelda Rahma

Cover: Image by Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan