Gen Z dan Generasi milenial kini tengah mendominasi dunia kerja. Masing-masing punya skill dan karakteristik yang unik. Yuk, kenali mereka dengan baik.
Anda yang aktif di dunia kerja pasti tahu bahwa cukup banyak perusahaan yang memiliki karyawan dari multigenerasi, didominasi oleh Generasi milenial hingga Gen Z. Ini seru dan menarik karena beragam usia, aspirasi, dan tingkat pengalaman menciptakan dinamika di kantor Anda dan dunia bisnis pada umumnya.
Dua generasi tersebut adalah generasi muda yang tumbuh di masa banyak terjadi perubahan teknologi. Uniknya, mereka memiliki sedikit perbedaan dalam cara memandang pekerjaan dan melakukan tugas-tugas penting.
Memahami karakteristik dan keunikan mereka akan membantu para kepala divisi membentuk tim dengan anggota yang dapat saling melengkapi.
BACA JUGA: 20 Daftar Istilah Gen Z di Media Sosial, Biar Orang Tua Nggak Bingung!
Istilah demografis “milenial” menggambarkan mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996. Generasi milenial paling tua berusia 40-an dan yang termuda berusia pertengahan 20-an. Mereka dikenal sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan Internet dan perangkat seluler serta tantangan ekonomi akibat resesi. Dibanding Gen Z, generasi milenial lebih terlibat dalam perjuangan kesetaraan ras dan gender dibandingkan generasi sebelum mereka, seperti Generasi X, Baby Boomers, atau Silent Generation.
Beberapa ciri umum generasi milenial:
Gen Z atau juga dikenal sebagai Generasi Z. Ini adalah istilah demografis untuk orang-orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2015. Generasi yang bertumbuh dengan akses terhadap telepon seluler dan Internet, serta sangat paham teknologi.
Di bawah ini adalah beberapa ciri khas Gen Z:
Yuk, kita lihat persamaan antara kedua generasi ini di dalam dunia pekerjaan!
Sebagai generasi digital native, generasi milenial dan Gen Z sudah terbiasa mempelajari dan menggunakan beragam tipe gawai dan software baru. Kedua generasi sama-sama menyukai proses kerja yang didigitalkan, yang juga mencakup komunikasi internal dan eksternal (chat, email, dan panggilan audio/video). Para pengusaha dihimbau dapat mengakomodasi harapan tersebut jika mereka ingin menjadi lebih menarik bagi pencari kerja milenial dan Gen Z.
Menurut Deloitte Global 2022 Gen Z and Millennial Survey, kedua generasi tersebut menganggap tanggung jawab sosial perusahaan adalah hal penting dan mereka ingin bekerja untuk perusahaan dan organisasi yang memiliki nilai-nilai yang sama. Karena kedua demografi tersebut cenderung peduli terhadap masalah lingkungan dan politik, penting bagi mereka bahwa pemberi kerja membuat perbedaan positif dalam komunitas mereka.
Kedua generasi ini akan mengharapkan pengakuan atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Jadi, mengakui dan menganggap kerja mereka sebagai prestasi dapat menjadi penambah motivasi yang baik bagi karyawan.
Penelitian menunjukkan bahwa kedua generasi ini mengharapkan atasan mereka untuk berkomunikasi dengan jelas dan mengakomodir ruang untuk adanya umpan balik dari atasan mereka secara teratur melalui rapat mingguan.
Setelah persamaan antara kedua generasi tersebut di pekerjaan, kini mari kita bahas perbedaannya!
Generasi milenial cenderung menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang sehat, sedangkan Gen Z cenderung lebih berorientasi pada karier dan termotivasi secara finansial. Jadi, jika karyawan perusahaan Anda sebagian besar terdiri dari milenial dan Gen Z, sebaiknya fokus pada fasilitas yang berkontribusi pada keseimbangan kerja dan insentif moneter (gaji, tunjangan, komisi, bonus, dan lain lain).
Studi menunjukkan bahwa generasi milenial cenderung menyukai fleksibilitas kerja, yang berarti mereka mengharapkan pekerjaan beradaptasi dengan mereka. Mereka juga lebih mungkin berganti pekerjaan jika pekerjaan mereka tidak lagi memenuhi kebutuhan mereka tersebut. Sementara Generasi Z yang paling terdampak oleh krisis dan tingginya angka pengangguran, cenderung lebih memilih stabilitas dan keamanan.
Seperti disebutkan di atas, kedua generasi sama-sama menghargai masukan atau respon yang teratur dari pemimpin mereka. Perbedaannya, Gen Z tak masalah menerima kritikan (masukan) yang lugas, sedangkan generasi milenial cenderung lebih sensitif terhadap kritik. Generasi milenial akan merespon dengan lebih baik masukan yang disampaikan dengan cara positif.
Kedua generasi ini lebih menyukai bentuk komunikasi yang berbeda berdasarkan platform media sosial pilihan mereka. Generasi milenial lebih cenderung menggunakan Facebook, Twitter, dan LinkedIn, sehingga mereka merespons komunikasi berbasis teks dan visual (gambar) dengan lebih baik.
Sementara itu, Gen Z lebih menyukai komunikasi video berdurasi pendek karena mereka cenderung menyukai platform seperti YouTube dan TikTok. Hal ini perlu diingat ketika mengiklankan lowongan kerja atau menyiapkan komunikasi atau pelatihan internal untuk calon karyawan dari dua generasi ini.
BACA JUGA: Coba Lihat dari Angle Lain, Ini yang Bisa Kita Pelajari dari Generasi Strawberry (Gen Z)
Cover: Freepik