Lama jadi ibu rumah tangga, mau kembali bekerja lagi tapi bingung mau kerja apa? Cobain jadi virtual assistant, nggak sulit, namun menghasilkan.
Saat anak-anak sudah semakin besar, banyak ibu rumah tangga yang ingin kembali bekerja. Tapi, nggak pengen kembali ke kantor juga. Inginnya tetap bisa bekerja dari mana saja, dengan waktu kerja yang lebih fleksibel supaya tetap bisa mengantar jemput anak sekolah, les, dan lainnya.
Thanks to digital, sekarang banyak pilihan pekerjaan yang bisa dikerjakan tanpa harus repot pergi ke kantor. Salah satunya profesi virtual assistant. Pada prinsipnya, virtual assistant memiliki fungsi yang hampir sama dengan profesi asisten pada umumnya, yaitu memberikan layanan administratif dan dukungan bisnis kepada perusahaan atau klien. Bedanya, dikerjakan secara online atau remote. Skema pekerjaan virtual assistant bisa part time atau full time; bisa per project atau seperti karyawan biasa, tergantung si pemberi kerja.
Secara garis besar, tugas-tugas seorang virtual assistant yaitu berada di seputar administratif dan manajemen. Beberapa tugasnya antara lain, mengatur jadwal, mengelola email dan panggilan telepon, menginput data, mengelola media sosial, hingga melayani pelanggan (customer service). Tentunya tugas-tugas ini tak terbatas pada tugas-tugas lain sesuai kebutuhan dan permintaan klien atau perusahaan. Misalnya, jika mommies bekerja untuk perusahaan IT, mungkin mommies bertugas juga untuk mengelola laman website, termasuk riset dan upload konten.
Karena hal-hal yang diurus seputar administratif dan manajemen tadi, maka, fix, seorang virtual assistant wajib memiliki kemampuan dasar administratif dan manajemen. Namun, seiring berkembangnya era digital, seorang virtual assistant juga dituntut untuk punya skill di bidang lain, dan tentunya: melek digital.
Baca juga: Keterampilan Ibu Rumah Tangga yang Bermanfaat untuk Dunia Kerja
Skema pembayaran pekerjaan ini beragam. Untuk yang bekerja di bawah satu perusahaan, sistem pengganjiannya seperti karyawan biasa. Besaran gajinya mungkin akan sedikit di bawah asisten yang bekerja langsung dari kantor, karena mommies dianggap tidak perlu transportasi untuk berangkat ke kantor.
Untuk yang freelance based, gajinya bisa per jam, per hari atau per minggu, tergantung penawaran klien. Keuntungannya jika bekerja dengan sistem lepas, mommies bisa mengambil 2-3 proyek sekaligus pada saat yang bersamaan. Otomatis, penghasilannya juga bisa lebih besar. Enaknya lagi, pekerjaan ini tak dibatasi oleh wilayah. So, mommies bisa mengambil klien dari luar negeri juga. Jika dapat klien asing, dibayarnya tentu dengan rate dan mata uang yang berlaku di negara tersebut, aka dibayar dengan dollar!
Lowongan ini banyak ditemukan di situs pencari kerja khusus freelancer seperti Freelancer, Upwork, dan lain-lain. Namun sekarang, semakin banyak perusahaan yang membuka lowongan sebagai virtual assistant, dan bisa ditemukan di LinkedIn, Jobstreet, GrabJobs dan seterusnya.
Bisa disimpulkan, pekerjaan sebagai virtual assistant ini nggak susah untuk dikerjakan para ibu. Urusan administratif dan manajemen, para ibu merem laahh. Jadi, buat mommies yang sudah lama nggak bekerja dan ingin bekerja lagi, cuss, nggak usah hesitate untuk mulai cari lowongan pekerjaan ini.
Baca juga: Bisa Kerja dari Rumah, Ini 10 Situs Terpercaya untuk Cari Pekerjaan Remote!