Sebaiknya soal anak mimpi basah sudah harus dijelaskan sebelum kejadian. Berikut ini 5 hal yang perlu dilakukan ketika anak lapor ia mimpi basah.
Mimpi basah merupakan satu tanda primer bahwa anak laki-laki sudah memasuki fase pubertas. Nah, sebenarnya mbak Farraas A. Muhdiar., M.Sc.,M.Psi.,Psikolog menyarankan (buat yang belum terlambat) untuk menjelaskan mengenai mimpi basah tersebut justru sebelum anak mengalaminya. Kenapa? Karena ini merupakan bagian dari sex education.
Memang sebaiknya ‘ilmu’ soal mimpi basah sudah diketahui anak sebelum ia mengalaminya. Jangan sampai dia jadi bingung karena clueless. Tahu-tahu sudah ada cairan yang tak ia kenali di celana dalamnya, saat ia bangun tidur. Orangtua bisa mulai menjelaskan mengenai mimpi basah ketika anak menunjukkan tanda-tanda sekunder pubertas, seperti misalnya anak jadi lebih mudah bau badan atau wajah terlihat lebih berminyak, atau mungkin sudah mulai tumbuh bulu-bulu halus di area-area tertentu. Suara sudah mulai berubah dan tinggi badan meningkat drastis.
Tekankan pada anak, bahwa mimpi basah merupakan hal yang normal bagi laki-laki. Itu artinya organ reproduksinya sehat dan sudah matang. Orangtua juga bisa menjelaskan perbedaan antara ngompol dan mimpi basah. Tak perlu sungkan untuk menjelaskan bahwa yang keluar merupakan air mani yang diproduksi di organ reproduksinya. Bentuknya jelas berbeda dengan air seni. Kalau air seni cair, sperma lebih kental dan berwarna putih seperti susu.
Baca juga: Dampak Pubertas Dini Pada Anak
Mommies mungkin sudah bisa mulai mengajarkan anak laki-laki untuk membersihkan celana dalam bekas mimpi basah. Misalnya dengan merendamnya di ember terpisah, begitupun seprei jika ikut kena bekasnya. Untuk yang muslim, ajarkan juga tentang mandi bersih sesuai dengan ajaran agama Islam. Intinya, ajarkan anak adab kebersihan setelah mengalami mimpi basah untuk kemudian ia kerjakan sendiri setelah mimpi-mimpi basah berikutnya.
Mommies bisa terangkan pada anak, bahwa secara biologis sistem reproduksi sudah matang, sehingga harus menjaga interaksi dengan lawan jenis. Ini juga bisa jadi kesempatan mommies memasukkan nilai-nilai keluarga dalam ia bersosialisasi dengan lawan jenis. Ketika sudah mimpi basah apa yang harus dilakukan ketika berinteraksi dengan perempuan. Dibatasikah? Atau misal kalau pacaran itu diizinkan oleh orangtua, jelaskan batasannya seperti apa. Untuk yang beragama Islam, juga bisa dikatakan pada anak bahwa, di mata Allah SWT ia bukan lagi anak kecil. Ia sudah dewasa dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perilakunya sendiri.
Pembicaraan mengenai mimpi basah sebaiknya dilakukan bersama ayah. Bisa juga dengan ibu, tapi tetap harus ditemani Ayah. Sebabnya, anak mungkin punya pertanyaan teknis yang hanya bisa dijawab Ayah, karena Ayah sudah pengalaman dan pernah mengalaminya. Misalnya seberapa sering, sih, mimpi basah? Mimpinya, tuh, mimpi apa sih? Ayah juga tak perlu sungkan bila anak bertanya. Bilang saja itu mimpi yang ada hubungannya dengan aktivitas terhadap lawan jenis. Aktivitas itu akan bikin kamu merasa senang, dan pas bangun keluarlah air mani di celana dalam.
Photo by Sebastiano Piazzi on Unsplash