Jadi anggota POMG sekolah itu privilege, asal siap repot. Semua demi kesejahteraan, kenyamanan dan masa depan anak. Ini aturan mainnya.
Komite Sekolah atau yang dikenal dengan POMG (Persatuan Orang tua Murid dan Guru) merupakan sebuah organisasi yang melibatkan orangtua murid secara langsung dalam proses belajar mengajar di sekolah. Selain itu, perwakilan orangtua sebagai anggota POMG diharapkan bisa menjadi jembatan antara seluruh orangtua dengan pihak sekolah. Meski semakin ke sini, peranan POMG makin berkembang, yaitu meningkatkan kualitas sekolah. Mommies berminat untuk jadi anggota POMG di sekolah? Ini aturan mainnya.
Ya, namanya juga sudah memasukkan anak ke sekolah tersebut, ya. Kudu dan wajib satu visi misi dengan sekolah. Kalau visi dan misi nggak sama, bisa konflik terus, nih, antara mommies dan pihak sekolah terutama dalam hal meningkatkan kualitas sekolah.
Apapun yang dilakukan oleh sekolah dan orangtua, yang perlu diingat adalah, memprioritaskan kesejahteraan, kenyamanan siswa saat menuntut ilmu di sekolah, serta masa depan anak.
Peran anggota POMG itu penting, terutama sebagai fasilitator. Sehingga aktif harus ada dalam karakter anggota POMG. Bukan hanya aktif saat berhubungan dengan pihak sekolah tapi juga aktif berdiskusi dengan para orangtua lain. Bagaimanapun kita adalah perwakilan mereka, lho.
Anggota POMG punya julukan lain, yaitu, seksi repot. Mau nggak mau, karena sudah duduk di perwakilan orangtua, mommies harus siap repot. Sisihkan waktu itu beberapa rapat dengan pihak sekolah atau internal POMG yang tentunya akan mengambil waktu di luar rutinitas sehari-hari. Apalagi kalau ada job dobel sebagai sekretaris misalnya. Ya, kudu ikhlas nge-print, fotokopi, atau menyusun notulensi rapat.
Skill komunikasi nggak mesti yang berat-berat macam yang dimiliki Rebecca Tumewu atau Ira Koesno, ya. Paling tidak, bisa menyampaikan dengan baik pendapat, informasi, hingga urunan suara dari orangtua lain tanpa menyebabkan kesalahpahaman atau sakit hati yang dirasakan pihak lain.
Ini, nih, yang lumayan tricky. Sebagai perwakilan orangtua, anggota POMG harus bisa jadi penyambung lidah. Tapi juga nggak bisa keinginan orangtua terus yang difasilitasi karena bagaimanapun ada hal-hal yang harus diprioritaskan demi meningkatkan kualitas sekolah. Intinya, ya, harus netral.
Baca juga: Mengenal Pendidikan Seminari dan Apa Yang Harus Disiapkan Anak?
Mentang-mentang anggota POMG, terus jadi suka bikin aturan sendiri tanpa mempedulikan orangtua lain. It’s a big no no.
Seringkali sebagai anggota POMG kita punya privilege untuk mengetahui beberapa informasi, termasuk rencana-rencana yang akan diterapkan bagi siswa. Namanya juga rencana, belum tentu jadi dilaksanakan. Baiknya, sih, keep dulu saja dan tidak mengumbar rencana-rencana tersebut sampai semuanya sudah pasti, demi menghindari kesalahpahaman.