Apa saja program seru yang dimiliki sekolah-sekolah berikut ini dalam menanamkan jiwa kepemimpinan, sikap mandiri, hingga kepekaan sosial terhadap sesama?
Benar, sekolah merupakan lembaga formal untuk anak-anak mengenyam pendidikan dan mendapatkan hak belajar. Tapi, di sekolah mereka juga belajar banyak hal seperti mengembangkan keterampilan sosial, karakter, sikap mandiri, dan lain-lain.
Pendidikan non formal tersebut didapat mereka melalui banyak sekali kegiatan. Beberapa sekolah berikut ini memanfaatkan berbagai program seru agar pendidikan non-formal, dapat diajarkan pada siswa siswinya dengan optimal.
Program Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Teladan Indonesia (SAKTI) mulai digalakkan kembali setelah era pandemi. Program ini diformulasikan untuk menanamkan pendidikan karakter, kedisplinan, serta pengembangan jiwa kepemimpinan pada para siswa serta siswinya.
Setiap program SAKTI memiliki menu yang lumayan padat serta berbobot, dirancang oleh sekolah agar peserta SAKTI bisa memiliki pengalaman, bekal untuk jadi pemimpin yang amanah di masa depan.
Biasanya sebelum hari-H ada yang namanya Pra SAKTI dengan materi berupa Peraturan Baris Berbaris, pembuatan vandel kelompok dan pengecatan kelompok.
Yel-yel tiap kelompok juga dibuat di Pra SAKTI ini. Selain pemberian materi Kepemimpinan, Kejujuran, Pendidikan Karakter, ada juga kegiatan outbond bersama prajurit TNI, yang konon dinanti-nanti banget oleh peserta SAKTI dari kelas 7, ataupun kelas 8 yang belum pernah ikut SAKTI.
Beberapa kali sudah SMP Labschool Cibubur menyelenggarakan program SAKTI bekerjasama dengan Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan Komando Strategis Angkatan Darat (Denharrahlat Kostrad) Sanggabuana.
Baca juga: Rekomendasi Akun Instagram yang Wajib Difollow Para Ayah
Demi melaksanakan pembinaan kemuridan, SMA Islam Al Azhar 1 Jakarta merasa perlu mengimplementasi pendidikan karakter di sekolah. Nah, implementasi tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan.
Kegiatan tersebut antara lain, pembinaan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan masa orientasi murid baru, kegiatan penegakan tata tertib sekolah, kegiatan ekstrakurikuler.
Salah satu program yang ditujukan untuk pembentukan karakter kepemimpinan pada murid disebut Character Building Training. Setiap tahun ajaran baru, program Character Building Training SMA Islam Al Azhar 1 Jakarta dilakukan. Beberapa waktu lalu, contohnya, tahun ajaran 2019/2020, program Character Building dilaksanakan di Skadron Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Foto: Indonesia Natural School
Kegiatan Bhakti bumi yang ditujukan untuk melatih keterampilan hidup mandiri dan kedisiplinan, kepedulian lingkungan, serta kepekaan sosial, diselenggarakan oleh SMP Indonesia The Natural School setiap tahun.
Umumnya kegiatan Bhakti Bumi memiliki materi Eksplorasi Alam, Konservasi, hingga Bakti Sosial. Kalau tak salah di tahun 2017, siswa siswi SMP INS sendiri diberikan program untuk belajar sambil bermain bersama teman-teman yang ada di desa Paseban.
Menginapnya sendiri kadang-kadang di tenda, bisa juga di perumahan warga lokal, meski setelah era pandemi ini amannya di tenda aja, ya, kalau menurut saya.
Program Cikal Aksi-Aksi yang diadakan oleh Sekolah Cikal merupakan program yang didedikasikan untuk mencetak generasi muda atau komunitas Cikal yang memiliki tenggang rasa dan kepedulian terhadap sesama. Kapan pun dan di mana pun anak-anak berada.
Berhubung pandemi belum usai, beberapa waktu lalu siswa Cikal jenjang SD diajak untuk bahu membahu mengembangkan rasa peduli dan memberikan dukungan pada sesama. Contohnya dengan berkomunikasi dan berkolaborasi bersama Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sanggau, Kalimantan Barat.
Melalui sesi daring pendidik di MIN Sanggau serta murid-murid kelas 6 Sekolah Cikal mencari solusi sama-sama dalam mencari solusi belajar di tengah pandemi.
Intinya Cikal Aksi-Aksi ini mengajak siswa siswi mulai dari PG-SMA memiliki rasa kepedulian sosial. Jenis kegiatannya sendiri nanti akan disesuaikan dengan tingkat kematangan usia.
foto: SMA Avicenna Official Website
Sejak tahun 2017, Roots Indonesia bekerjasama dengan Kemendikbudristek dan UNICEF Indonesia membuat program anti perundungan di sekolah-sekolah Indonesia.
Nah, SMA Avicenna Jakarta yang terletak di Jagakarsa ini menjadi sekolah penggerak. Beberapa siswa pilihan yang merupakan hasil vote teman-teman seangkatannya dan dinilai memiliki pengaruh tinggi di lingkungannya, kemudian diangkat jadi agen Anti Perundungan di Sekolah.
30 siswa terpilih harus menandatangani komitmen Anti Perundungan di Sekolah dan bisa berperan serta dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan bebas bully di lingkungan sekolah.