Sorry, we couldn't find any article matching ''
Perusahaan Ramah Ibu Bekerja Seharusnya Memiliki 7 Hal Ini
Setiap perusahaan yang mengklaim ramah untuk ibu bekerja, umumnya, sih, sudah memiliki fasilitas ini. Nomor dua sekarang jadi salah satu pertimbangan utama.
Sekarang ini, sudah semakin banyak perusahaan yang memberlakukan berbagai kebijakan untuk mendukung para ibu bekerja. Bahkan, beberapa perusahaan berlomba-lomba menjadi tempat bekerja yang paling ramah dan diidamkan oleh perempuan. Kalau mau tahu, apakah kantor mommies sudah layak berpredikat sebagai perusahaan ramah ibu bekerja, tujuh hal ini bisa dijadikan indikator.
Tujuh Hal yang Wajib Dimiliki oleh Perusahaan Ramah Ibu Bekerja
1. Ruang Menyusui
Kebanyakan perusahaan sekarang sudah memiliki fasilitas khusus menyusui dan memerah ASI sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 tahun 2013. Apabila kantor mommies belum memiliki ruang menyusui, mommies bisa ajukan, lho! Ruang menyusui juga selayaknya dilengkapi dengan kulkas untuk menyimpan ASI serta perlengkapan kebersihan lainnya.
2. Pilihan untuk WFH atau WFA
Sejak aturan WFH diberlakukan di banyak perusahaan pada masa pandemi, beberapa ibu bekerja merasa WFH/WFA sebagai solusi untuk bisa menjalani peran ganda perempuan: pekerja sekaligus ibu. Dari segi waktu lebih efisien, tak harus menembus kemacetan setiap hari. Bagi ibu yang punya bayi dan balita bisa lebih mengatur waktu dengan baik antara pekerjaan dan mengasuh anak, tanpa harus waswas meninggalkan bayi di rumah bersama ART saja. Sekarang, semakin banyak perusahaan yang memberi opsi ini kepada para ibu bekerja. Kantor mommieskah salah satunya?
Baca juga: Berencana Pindah Kerja? 7 Perusahaan Ini Ramah Untuk Perempuan
3. Tunjangan melahirkan
Mungkin sebagian besar perusahaan yang ramah ibu bekerja sudah memiliki fasilitas ini. Namun ada juga beberapa perusahaan yang tidak menyediakannya karena menganggap tunjangan melahirkan sudah diberikan kepada pekerja laki-laki alias suami. Nah, yang sulit adalah jika suami berprofesi bukan pegawai kantoran yang tidak memiliki tunjangan tersebut. Apalagi, biaya melahirkan sekarang sudah makin tinggi; maka tunjangan melahirkan dari perusahaan adalah salah satu benefit yang paling diharapkan oleh karyawan perempuan.
4. Kesempatan untuk mengembangkan karir
Ibu bekerja juga menginginkan perkembangan karir, lho. Jadi, bekerja di perusahaan yang bisa menawarkan perkembangan karir, peluang promosi dan penghargaan sesuai pencapaian juga menjadi hal yang diidamkan ibu bekerja. Banyak lho, para ibu yang punya keahlian memimpin yang mumpuni.
5. Kebijakan izin dan cuti mendadak
Namanya cuti, nggak selalu bisa direncanakan seperti untuk liburan. Buat para ibu bekerja, bisa izin atau cuti mendadak karena urusan genting seperti anak sakit, suami masuk UGD, urusan darurat di sekolah anak, itu penting banget. Nggak, kok, dengan diberikannya izin semacam ini, nggak membuat para ibu jadi nyantai sama pekerjaannya. Sebaliknya, malah para ibu akan sangat menghargai sekali perusahaan dan atasan yang tipe ramah ibu bekerja seperti ini, dan jadi semakin giat bekerja.
6. Kebijakan cuti melahirkan
Umumnya perusahaan sudah mengimplementasikan aturan cuti melahirkan yang diterapkan pemerintah selama 3 bulan. Bahkan, beberapa perusahaan seperti Danone Indonesia sudah memiliki kebijakan cuti selama 6 bulan bagi karyawan perempuan. Yang nggak kalah penting, yaitu pemberian cuti melahirkan kepada pria untuk mendampingi istri yang melahirkan hingga masa awal menyusui.
7. Menerapkan kesetaraan gender
Hari gini masih ada kantor yang nggak menerapkan kesetaraan gender di kantor? Fix, nggak bakal masuk daftar perusahaan ramah ibu bekerja! Para ibu butuh kantor yang bisa memperlakukan karyawan secara setara tanpa memandang jenis kelamin, status, SARA; dan yang bisa memberi kesempatan untuk duduk di jajaran manajemen tanpa pandang bulu. Tentunya sesuai skill, ya.
8. Fasilitas lainnya: daycare, konseling dengan psikolog, dan lain sebagainya
Di luar tujuh fasilitas dan kebijakan tadi, beberapa perusahaan ramah ibu bekerja sudah dilengkapi fasilitas penunjang lainnya, seperti daycare, ruang istirahat, konseling dengan psikolog, dan lain sebagainya.
Jika perusahaan punya daycare, itu akan memudahkan para ibu untuk mengawasi anak jika sedang harus WFO. Ruang istirahat juga bisa dimanfaatkan para ibu (terutama yang kurang tidur karena menyusui) untuk power nap yang dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Selain itu, beberapa perusahaan juga sudah menyediakan konselor agar para karyawan bisa mengadakan sesi konseling untuk mencegah burnout di kantor.
Semua fasilitas tersebut nggak lain akan membuat para ibu betah bekerja di perusahaan, semakin loyal dan produktif. Itu harapan perusahaan juga, kan?
Baca juga: 5 Perusahaan Ramah Ayah di Indonesia
Share Article
COMMENTS